Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label ABNS SOSIAL - EKONOMI. Show all posts
Showing posts with label ABNS SOSIAL - EKONOMI. Show all posts

Indonesia-Yordania Siapkan Langkah Untuk Kemerdekaan Palestina


Kantor berita resmi Yordania, Petra, melaporkan bahwa Indonesia dan Yordania menawarkan solusi kunci bagi konflik panjang antara Israel dan Palestina.

Komitmen tersebut muncul seiring dengan kunjungan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada Rabu kemarin di Amman, Yordania. Ia diterima langsung oleh Raja Yordania Abdullah II dan menteri luar negeri setempat, Ayman Safadi.

Dalam perbincangan antardua menlu, kedua negara mencermati pentingnya upaya terbaru untuk menghidupkan kembali perundingan damai berdasarkan solusi mereka yang mengarah pada penciptaan sebuah negara Palestina merdeka di perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem timur sebagai ibukotanya.

Kedua negara tersebut sepakat tentang pentingnya menjadikan Yerusalem sebagai pusat bagi dunia Arab dan Islam.

Mereka juga menyuarakan penolakan mereka terhadap semua tindakan sepihak Israel yang berusaha mengubah status quo dan situasi bersejarah di Yerusalem.

Dalam hal ini, Ayman Safadi mengatakan, Yordania akan terus mengambil tindakan untuk melindungi tempat-tempat suci di Yerusalem dan menekankan pada peran bersejarah Yordania dalam hal ini.

Kedua pihak juga menyerukan upaya intensif untuk memerangi terorisme dan radikalisme. Mereka menegaskan, terorisme bukan bagian dari agama atau peradaban apa pun. Indonesia dan Yordania menyadari akan perlunya usaha terus-menerus menghadapi ancaman global ini.

Yordania dan Indonesia akan menandatangani beberapa kesepakatan pada awal 2018 untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketua Mahkamah Agung Yordania, Direktur Kantor Kerajaan Yordania, Duta Besar RI di Amman, dan delegasi yang mendampingi Marsudi.

(Petra/NU-Online/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Jepang Ingin Menyedot Turis Muslim Melalui Pasar Halal


Melalui proyek pasar dan makanan halal, Jepang berusaha akan menyedot para turis muslim dalam jumlah lebih banyak. Negara ini ingin memecahkan rekor 24 juta turis.

Demikian berita ini dilansir oleh situs informasi TTG Asia hari ini.

Tahun lalu, jumlah turis asing yang berkunjung ke Jepang berjumlah sebesar 24 juta orang. Negeri Sakura ini ingin memecahkan rekor tersebut dengan jumlah turis yang lebih besar.

Untuk itu, seluruh agen travel dan produser Jepang sepakat untuk menyedot para turis muslim dengan menyiapkan seluruh kebutuhan halal mereka.

“Jumlah pembeli muslim di salah satu pusat perbelanjaan berantai Jepang meningkat drastis. Untuk itu, sebagian pusat perbelanjaan ini berniat ingin mengambil izin halal dari Pusat Islam Jepang,” ujar juru bicara salah satu pusat perbelanjaan berantai Jepang.

Untuk sekarang ini, menu halal hanya dapat ditemukan di sebuah pusat perbelanjaan Kobe.

Menurut pengakuan Noboro Ukoyama, salah seorang pemilik hotel di Jepang, dari sejak tiga tahun terakhir ini, jumlah turis muslim yang masuk ke Jepang mengalami peningkatan drastis.

“Pada tahun pertama, saya hanya menerima lima kelompok turis muslim yang masing-masing beranggotakan sepuluh orang. Akan tetapi, tahun ini, saya telah menerima dua puluh kelompok turis muslim yang masing-masing beranggotakan seratus orang,” ujar Ukoyama.

Untuk itu, Ukoyama harus menggunakan daging halal untuk memasak demi keperluan para turis muslim ini. Ia juga melengkapi salah satu kamar hotelnya dengan musholla.

(TTG-Asia/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Irak dan Iran Pacu Ekspor Minyak Saingi Arab Saudi


Irak dan Iran meningkatkan ekspor minyak mereka pada September ini menyusul melambatnya ekspor minyak Arab Saudi. Hal ini dilakukan untuk meraih pasar utama seperti AS dan Cina.

Irak mengekspor 3,98 juta barel minyak per hari atau yang tertinggi dibanding Desember lalu. Irak mengekspor 2,28 juta barel minyak per hari, tertinggi dibanding Februari lalu. Sementara Saudi mengekspor 6,68 juta barel per hari, catatan terendah ke dua tahun ini.

Irak dan Iran ingin mendapat peluang pasar internasional di tengah ketegangan OPEC dengan Arab Saudi. Bahkan BUMN minyak Saudi, Aramco, akan memangkas pasokan minyak ke pasar dunia secara signifikan pada November mendatang.

Menurut analis minyak Energy Aspects Ltd di London, Richard Mallinson, Irak dan Iran sangat oportunistik mencaplok pasar yang kekurangan pasokan dari Saudi. ''Kami lihat Saudi mengurangi ekspor dalam beberapa bulan terakhir. Ini konsisten dengan fokus mereka atas proses penyeimbangan kembali,'' kata Mallinson seperti dikutip Bloomberg, Selasa (10/10).

Pada Mei lalu, Menteri Energi Saudi Khalid Al-Falih sudah menyatakan Saudi akan secara signifikan mengurangi ekspor ke AS untuk memperbesar cadangan minyak. Berdasarkan Joint Organisations Data Initiative (JODI) di Riyadh, Ekspor minyak Saudi ke AS mencapai titik terendah selama 34 bulan terakhir pada Juli di mana ekspor minyak sudah berkurang satu juta barel dibanding tahun sebelumnya.

Irak mengekspor 871 barel per hari ke AS pada September lalu. Angka itu hampir dua kali ekspor Saudi ke AS pada Agustus.

Irak juga mulai menggeser Saudi sebagai pemasok utama minyak ke India dalam tujuh bulan terakhir ini. Rata-rata ekspor Irak ke India sebanyak 794 ribu barel per hari pada 2017. Sementara ekspor Saudi ke India sebanyak 738 ribu barel per hari. Meski begitu, baru-baru ini Aramco membuka kantor perwakilan di India.

Selain Irak, Iran juga coba menyaingi Saudi dengan masuk ke pasar Cina. Hanya saja, konsumsi minyak di Cina sendiri sedang di titik terendah dalam delapan tahun terakhir. Ke Cina, Saudi mengekspor 833 barel per sehari dan Iran 600 ribu barel per hari. Iran memacu produksi minyaknya pasca-pencabutan sanksi pada Januari 2016.

CEO Qamar Energy Robin Mills memprediksi produksi minyak Iran akan terus tinggi ke sedang untuk memenuhi kebutuhan ekspor. ''Iran perlahan menganbil posisi Saudi yang sedang menahan produksi,'' ungkap Mills.

Iran dan Irak berusaha untuk itu meski usaha memacu ekspor ini hampir pada batas kemampuan produksi mereka. Apalagi keduanya juga berperan dalam OPEC. Usaha keras kedua negara itu meningkatkan ekspor juga tidak akan berisiko bagi terhadap pemangkasan produksi OPEC secara keseluruhan.

Sebab, saat OPEC mencabut kebijakan produksi rendah, Saudi akan kembali menaikkan produksinya. Ekspor minyak Saudi pernah mencapai 10,7 juta barel per hari pada Juli 2016.

OPEC akan menggelar pertemuan pada November ini untuk memastikan kelanjutan kebijakan produksi rendah hingga Maret mendatang. Mulai pulihnya permintaan dunia akan minyak bisa membuka ruang bagi OPEC meningkatkan produski.

(Bloomberg/Republika/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Ekspor Produk Roti Razavi, Berkat Hubungan Ekonomi


Direktur perusahaan roti Quds Razavi mengatakan, ekspor produk-produk perusahaan ini tercipta berkat hubungan ekonomi dengan negara-negara lain.

Mohammad Shadiq Morvarid kepada Astan News menuturkan, saat ini produk-produk perusahaan roti Razavi diekspor ke beberapa negara dunia tetangga Iran termasuk Irak, Afghanistan, Pakistan, Turkmenistan dan yang lainnya.

Ia menambahkan, perusahaan roti Razavi membuka peluang ekspor ke negara lain dengan mengikuti pameran-pameran di luar negeri dan memperkenalkan keunggulan produk-produknya ke setiap perwakilan di seluruh dunia.

Morvarid menyebut ekspor perusahaan roti Razavi adalah faktor peningkatan produksi dan merupakan hasil dari efisiensi perusahaan serta negara di bidang peningkatan ekspor non-minyak.

Terkait mekanisme mewujudkan peningkatan kekuatan pertahanan dan penurunan kerentanan ekonomi nasional, ia menuturkan, masalah penting ini dapat dilakukan lewat ekspor produk-produk ke negara lain terutama negara tetangga dan transaksi semacam ini dapat memperluas dan mengembangkan kerja sama.

Menurut Direktur perusahaan roti Razavi, upaya melawan kerentanan pendapatan dari ekspor minyak dan gas, merupakan salah satu program yang sedang dijalankan oleh perusahaan roti Razavi.

"Dengan memperhatikan masalah-masalah ekonomi yang muncul akibat sanksi, pemilihan metode khusus dalam penjualan dan upaya menggaet konsumen tetap serta mampu, dapat membantu mencapai target-target yang sudah ditetapkan perusahaan, secara signifikan," ujarnya.

Morvarid melanjutkan, begitu juga dengan menggunakan beragam metode penjualan berbagai jenis produk, diupayakan agar tingkat penjualan mencapai level tertinggi.

Direktur perusahaan roti Razavi mengatakan, penandatanganan kontrak dengan perusahaan-perusahaan luar negeri dan produksi barang dengan merek dagang mereka termasuk salah satu metode sukses di bidang ini. Disebabkan pengaruh merek perusahaan penandatangan kontrak, di kawasan, maka proses pemasaran akan berlangsung lebih capat dan efektif sehingga diperoleh hasil penjualan ideal.

(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Arab Saudi Segera Terbitkan Obligasi Internasional Ketiga Buat Atasi Defisit

Negara Kabah itu diperkirakan mengalami defisit US$ 53 miliar tahun ini.

Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi. (Foto: alriyadh.com)

Arab Saudi segera menerbitkan obligasi internasinal ketiganya buat mengatasi defisit, setelah penjualan surat utang negara senilai US$ 17,5 miliar tahun lalu dan sukuk US$ 9 miliar tahun ini.

Sejumlah sumber di perbankan mengungkapkan Arab Saudi bakal melepas obligasi bermata uang dolar tersebut hingga senilai US$ 10 miliar. Negara Kabah ini juga sudah merilis sukuk di pasar domestik senilai 37 miliar riyal (US$ 9,9 miliar).

Penjualan obligasi internasional kedua tahun ini tersebut buat menutup defisit anggaran 2017 diprediksi sebesar US$ 53 miliar. IMF (Dana Moneter Internasional) telah memperkirakan Arab Saudi akan mengalami defisit selama 2015-2020 akibat melorotnya harga minyak mentah global sejak pertengahan 2014.

Upaya lain buat mengatasi defisit, Arab Saudi berencana menaikkan harga bensin dan avtur hingga 80 persen pada November mendatang.

Untuk penjualan obligasi internasional ketiganya itu, Arab Saudi telah menunjuk Goldman Sachs Group Inc, GIB Capital, HSBC Holdings, JPMorgan Chase & Co, dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc sebagai pelaksana.

(Al-Arabiya/Arabian-Business/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Iran Hentikan Semua Penerbangan ke Kurdistan

Kurdistan akan menggelar referendum hari ini.

Pesawat milik maskapai Iran Air di Bandar Udara Internasional Imam Khomeini di Ibu Kota Teheran, Iran, 6 Juni 2016. (Foto: Faisal Assegaf/Albalad.co)

Sehari menjelang pelaksanaan referendum Kurdistan, Iran menghentikan semua penerbangan ke wilayah utara Irak itu.

Mengutip pejabat keamanan Iran Kayvan Khosravi, kantor berita Fars menyebutkan negara Mullah juga menutup wilayah udaranya bagi seluruh penerbangan dari Kudistan.

Kabar itu muncul di saat Iran mulai menggelar latihan militer di daerah perbatasan dengan Kurdiatan.

KRG (Pemerintah Regional Kudistan) meliputi provinsi Duhok, Irbil, Sulaimaniyah, dan Halabja dijadwalkan menggelar referendum hari ini. Suara menyokong kemerdekaan Kurdistan diyakini menang mudah dalam plebisit ini.

Presiden Kurdistan Masud Barzani enegaskan kemenangan prokemrdekaan dalam referendum nanti bukan berarti Kurdistan otomatis lepas dari Irak, tapi memberi posisi tawar lebih kuat untuk pihaknya berunding dengan Baghdad.

KRG berpenduduk sekitar 5,2 juta orang mendapat status otonomi sesuai konstitusi Irak disahkan pada 2005. Kurdistan, beribu kota di Irbil, menggunakan sistem demokrasi parlementer.

Rencana referendum Kurdistan ini ditentang pemerintah Irak dan banyak negara, termasuk Amerika Serikat, Iran, dan Turki.

(Al-Jazeera/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Kemenag Jalin Kerja Sama Akademik Dengan ISC Iran


Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) resmi menjalin kerja sama dengan Islamic World Science Citation Centre (ISC) Islamic Republic of Iran untuk penguatan dan pengembangan bidang akademik, budaya dan karya ilmiyah. Kesepakatan antara kedua pihak tersebut berlangsung di Jakarta, seperti dilansir republika.co.id, pada Sabtu (23/9).

Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Prof Dr Phil Kamaruddin Amin menyatakan, bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk kerjasama bidang akademik internasional. Menurut Amin, Kemenag bersama ISC Iran akan fokus pada pendataan jurnal dan penelitian Internasional.

“ISC juga akan kolaborasi dalam memprioritaskan pendataan jurnal ilmiyah Indonesia dalam database ISC dan rekomendasi untuk Scopus Indexing,” ujarnya.

Kamaruddin Amin menjelaskan, dalam kesepakatan itu dinyatakan bahwa ISC akan membantu Ditjen Pendis menyediakan akses untuk database dan beberapa produk yang meliputi Journal Citation Report, Science Citation Index, Citation Report System, Essensial Science Indikator, ISC World’s Scientific Contribution Report, Ranking of Universities dan Research.

“ISC akan berkolaborasi untuk memberikan training penggunaan produk tersebut dengan scientometric. Workshp Scientometric bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peneliti,” terangnya.

(Republika/Liputan-Islam/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Ankara dan Baghdad Sepakat Bentuk “Crisis Group”


Ankara dan Baghdad mencapai kesepakatan untuk membentuk “Crisis Group” sehubungan dengan krisis referendum Kurdistan.

Demikian kesepakatan ini dicapai seperti dilansir oleh Ra’y al-Yawm.

Tugas utama “Crisis Group” ini adalah menggelar pertemuan dan perundingan guna menelaah dan mengevaluasi krisis referendum sehubungan dengan kasus Kurdistan.

Sumber-sumber khusus menekankan, Benali Yildrim, Perdana Menteri Turki, menyatakan, “Kami, Iran, Iraq, dan negara-negara tetangga berdiri dalam satu garis.”

Di hadapan para wartawan, Yildrim menekankan telah memperpanjang kehadiran pasukan Turki di perbatasan Iraq dan Suriah.

Sehubungan dengan operasi transnasional yang dilakukan oleh Turki, Yildrim menekankan, “Sangat lumrah apabila masalah ini terjadi. Semua ini berhubungan erat dengan masa pelaksanaan opsi-opsi keamanan, ekonomi, politik, dan perkembangan-perkembangan yang akan terjadi.”

Perdana Menteri mengaku memiliki kekuatan besar militer kedua Atlantik Utara (NATO).

“Rereferendum yang sedang terjadi di Kurdistan sedang mengancam Turki dan memaksa Ankara untuk memberlakukan boikot terhadap negara tetangga ini,” ujar Yildrim.

Beberapa hari lalu, Utsman Ghanimi, kepala angkatan bersenjata Iraq, telah tiba di Ankara untuk melakukan perundingan dengan Turki sehubungan dengan referendum dan perang melawan terorisme.

Menurut pengakuan kepala angkatan bersenjata Turki, beberapa waktu lalu telah dimulai sebuah manuver militer di kawasan Zilubi - al-Khabur yang terletak berdekatan dengan perbatasan Iraq.

(Ra’y-Al-Yawm/Shabestan/Berbagai_sumber-Lain/ABNS)

Arab Saudi Berlakukan Beleid Kepailitan Tahun Depan

Saudi juga tengah menggodok soal sistem hipotek dan waralaba.

Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi. (Foto: Al-Arabiya)

Arab Saudi berencana memberlakukan undang-undang kepailitan tahun depan.

Menteri Perdagangan dan Investasi Arab Saudi Majid al-Qusaibi bilang rencana penerapan beleid kepailitan itu merupakan salah satu upaya untuk menggaet para investor asing. "Undang-undang kepailitan sudah diserahkan ke Majelis Syura dan kami berharap bisa diimplementasikan paling lambat akhir kuartal pertama 2018," katanya dalam wawancara khusus dengan stasiun televisi Al-Arabiya.

Qusaibi menambahkan rancangan aturan mengenai sistem hipotek atau gadai juga bakal disampaikan ke Majelis Syura dalam dua hingga tiga pekan mendatang. Selain itu, regulasi mengenai sistem waralaba segera menyusul.

Sejak Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman tahun lalu meluncurkan Visi 2030, negara Dua Kota Suci ini mulai membuka perekonomiannya terhadap pihak asing. Investor asing mulai dibolehkan bertransaksi langsung di bursa saham dan mengundang pemodal luar negeri ikut dalam proyek privatisasi.

(Al-Arabiya/Arabian-Business/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Arab Saudi Beri Izin Operasi Bagi 50 Perusahaan Global

Dalam dua pekan mendatang akan ada enam perusahaan Amerika lagi diberi izin beroperasi di negara Kabah itu.

Menteri Perdagangan dan Investasi Arab Saudi Majid al-Qusaibi saat diwawancarai stasiun televisi Al-Arabiya di sela acara Forum Bisnis Global di Kota New York, Amerika Serikat. (Foto: Al-Arabiya)

Dalam sembilan bulan terakhir, Arab Saudi telah memberikan izin bagi 50 perusahaan internasional untuk beroperasi di negara Kabah itu.

Menteri Perdagangan dan Investasi Arab Saudi Majid al-Qusaibi menjelaskan dalam wawancara khusus dengan stasiun televisi Al-Arabiya di selam Forum Bisnis Global di New York, Amerika Serikat, dari 50 perusahaan asing telah diberikan izin itu, termasuk 23 perusahaan asal Amerika, seperti produsen komputer Hewlett Packard dan pabrik pembuatan pesawat Boeing.

Dia menambahkan dalam dua pekan mendatang kementeriannya berencana memberi izin kepada enam perusahaan Amerika. Keenam perusahaan itu terdiri dari dua perusahaan teknologi, tiga perusahaan bergerak di sektor operasional dan pemeliharaan, serta satu perusahaan obat.

Sejak Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman tahun lalu meluncurkan Visi 2030, negara Dua Kota Suci ini mulai membuka perekonomiannya terhadap pihak asing. Investor asing mulai dibolehkan bertransaksi langsung di bursa saham dan mengundang pemodal luar negeri ikut dalam proyek privatisasi.

(Al-Arabiya/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Menteri PPA Tegaskan Situs Nikahsirri.com Bentuk Pelacuran Terselubung


Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), Yohana Yembise angkat bicara terkait munculnya situs nikahsirri.com yang menawarkan paket pernikahan siri secara online.

Menurut Yohana hal tersebut sudah termasuk praktik pelacuran terselubung dan eksploitasi terhadap kaum perempuan.

“Lelang perawan dan kawin kontrak adalah salah satu bentuk eksploitasi kaum perempuan. Program ini sama halnya dengan pelacuran terselubung yang dibalut dengan prosesi lelang perawan dan kawin kontrak dengan modus agama,” kata Yohana dalam siaran persnya, Jumat(22/9/2017).

Yohana pun mendesak pihak kepolisian dan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk segera menindaklanjuti situs terkait yang menyebarluaskan informasi yang menyesatkan masyarakat.

“Kami mendesak polisi dan Kominfo untuk menindaklanjuti hal tersebut. Apakah dalam kasus ini terbukti adanya unsur eksploitasi sehingga melanggar pidana dan unsur pelanggaran norma kesusilaan dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik,” kata Yohana.

Sebelumnya, situs Nikahsirri.com, kini sedang menjadi bahan pembicaraan hangat.

Berdasarkan penulusuran Tribun, Jumat(22/9/2017) situs ini menawarkan kepada klien baik pria maupun wanita yang ingin mencari pasangan dengan cara mudah dan penuh kepastian.

Saat pertama kali membuka situs tersebut ada tampilan seorang perempuan cantik dan tulisan ‘Nikah Sirri, Mengubah Zinah Menjadi Ibadah’

Bahkan sang calon yang hendak menikah siri bisa melihat dan mencari pasangannya untuk dinikahi.

Syaratnya bagi klien atau calon yang hendak menjadi member situs Nikahsirri.com minimal harus mempunyai satu koin mahar.

Nilai per 1 koin adalah Rp. 100.000.

“Kalau hanya sebatas “melihat” daftar/database calon mempelai di submenu LOGIN, maka CLIENT tidak ditarik biaya. Alias GRATIS,” tulis di situs tersebut.

Berikut penjelasan di situs nikahsirri.com:

KOIN MAHAR berlaku untuk seumur hidup; dapat diwariskan, dan dapat juga diperjualbelikan.

* Pembelian KOIN MAHAR dapat dilakukan lewat transfer bank ke: (dua rekening bank ternama atas nama Aris Wahyudi).
* Kirimkan TANDA BUKTI TRANSFER ke nomor WA (whatsapp) 085222666xxx dan/atau email ariswahyudi@nikahsirri.com
* Staf Nikahsirri.com akan mengirimkan USERNAME (yaitu email anda) dan PASSWORD, sehingga anda (sebagai CLIENT) dapat mengakses database di submenu LOGIN.
* Selamat menikmati layanan Nikahsirri.com dari kami. Semoga sakhinah, mawaddah, warohmah. Aamiin.
Selanjutnya pengelola situs juga memberikan catatan sebagai berikut:
* Untuk memberikan garansi kepuasan CLIENT, maka Nikahsirri.com telah menyeleksi para MITRA sedemikian sehingga terpilih yang paling serius.
* CLIENT dari Nikahsirri.com tidak akan bertemu dengan calon pasangan yang usil, play hard to get, menipu, iseng, dan drama-drama lainnya, seperti yang sering terjadi di biro jodoh, online dating, dan match maker lainnya.
* Nikahsirri. com bekerja sama dengan tim dokter untuk melakukan test keperawanan pada MITRA kami, sehingga dijamin mereka dalam kondisi suci saat di malam pertama.
* Dan, mengingat keperjakaan tidak dapat dilakukan tes fisik, maka Nikahsirri.com menggantinya dengan “sumpah pocong” pada MITRA yang mengaku masih perjaka ting ting.

(Tribun-News/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Layanan Telepon Internet Bisa Digunakan di Arab Saudi Hari Ini

Sebanyak 49 persen rakyat Arab Saudi memakai WhatsApp.

Jenis media sosial. (Foto: Saudi Gazette)

Arab Saudi mulai hari ini menghapus larangan telepon Internet (VoIP). Alhasil, warga negara Kabah itu dapat melakukan panggilan telepon suara dan video melalui beragam aplikasi media sosial.

Juru bicara Komisi Komunikasi dan Teknologi Informasi Adil Abu Humaid menjelaskan layanan VoIP itu bisa dipakai di aplikasi Facetime, Snapchat, Skype, Line, Telegram, dan Tango. Dia menambahkan beberapa aplikasi tidak memenuhi syarat, layanan telepon suara dan video Internet tetap diblokir.

Namun Komisi Informasi tidak memberitahukan apakah layanan VoIP di Twitter dan Viber juga dibuka atau masih diblokir.

Padahal menurut data statistik, 49 persen rakyat Arab Saudi memakai WhatsApp. Saudi merupakan negara terbesar keempat soal jumlah pengguna WhatsApp setelah Malaysia, Jerman, dan Brasil.

Sedangkan Snapchat di negara Kabah itu berjumlah tujuh juta pengguna dari 158 juta di seluruh dunia.

Arab Saudi termasuk negara dengan jumlah pemakai telepon cerdas terbanyak sejagat. Terdapat 180 ribu telepon pintar untuk tiap seratus ribu orang.

(Al-Arabiya/Saudi-Gazette/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Pangeran Al-Walid Jual Sahamnya di Four Seasons Langkawi Seharga US$ 90 Juta

Pangeran Al-Walid pekan lalu bilang akan membeli setengah dari saham Credit Agricole di Banque Saudi Fransi seharga US$ 1,54 miliar.

Pangeran Al-Walid bin Talal, pemilik Kingdom Holding Company. (Foto: Arabian Business)

Kingdom Holding Company (KHC), perusahaan investasi kepunyaan Pangeran Al-Walid bin Talal, telah menjual 90 persen sahamnya di the Four Seasons Resort Langkawi, Malaysia.

KHC mengumumkan saham miliknya dijual seharga US$ 90 juta kepada Leisure Ventures Pte Ltd, anak usaha Hotel Properties Limited terdaftar di Bursa Saham Singapura.

"Transaksi ini menandai sukses lain dari strategi realisasi nilai KHC dari pertumbuhan pasar investasi," kata Pangeran Al-Walid. Keponakan dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz ini menambahkan KHC tetap menjadi pemegang saham di the Four Seasons Resort Langkawi melalui saham ada di perusahaan manajemen hotel tersebut.

Berkantor pusat di Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi, KHC juga mempunyai saham di Hotel George V di Paris, Hotel Plaza (New York), dan Hotel Savoy (London). KHC memiliki pula saham di jaringan hotel internasional, termasuk the Four Seasons, Fairmont Raffles, Movenpick, Swissotel, dan Accr.

Pangeran Al-Walid pekan lalu bilang akan membeli setengah dari saham Credit Agricole di Banque Saudi Fransi seharga US$ 1,54 miliar.

(Arabian-Business/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Abu Dhabi Akan Lakoni Lima IPO Tahun Depan Senilai US$ 5 Miliar

Pada 2012, Abu Dhabi melakukan IPO atas 13 perusahaan berpelat merah dan menghasilkan dana US$ 4,49 miliar.

Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. (Foto: visitabudhabi.ae)

Abu Dhabi berharap melakoni IPO (penjualan saham perdana) atas lima perusahaan negara senilai US$ 5 miliar tahun depan.

Sejumlah sumber di pemerintahan dan perbankan mengungkapkan perusahaan-perusahaan pelat merah bakal menjalni IPO itu termasuk unit distribusi bahan bakar milik Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC), produsen aluminium EGA, konglomerasi Senaat, dan Abu Dhabi Ports.

Beberapa bankir telah ditunjuk buat mempersiapkanIPO Abu Dhabi Ports, namun belum ada keputusan.

IPO terhadap sejumlah perusahaan negara itu diperkirakan bisa meraup dana paling tidak US$ 5 miliar.

Pada 2012, Abu Dhabi melakukan IPO atas 13 perusahaan berpelat merah dan menghasilkan dana US$ 4,49 miliar.

Seorang sumber dekat dengan pemerintah bilang perusahaan-perusahaan negara di Abu Dhabi telah diminta untuk mengatur anggaran secara efisien dan mengontrol pengeluaran, serta diharapkan mencari dana segar sendiri untuk memperluas usaha sehingga tidak mengandalkan pemerintah lagi.

(Al-Arabiya/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Harga Bensin di Arab Saudi Naik 80 Persen Mulai November

Harga bensin di negara Kabah itu termurah di kawasan Arab Teluk.

Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi. (Foto: alriyadh.com)

Arab Saudi berencana menaikkan harga jual bensin dan avtur hingga sekitar 80 persen mulai November mendatang.

Sejumlah sumber mengungkapkan harga bensin beroktan 91 bakal seharga 1,35 riyal per liter dari 75 halala. Sedangkan harga bensin beroktan 95 akan meningkat dari 90 halala seliter menjadi 1,62 riyal.

Kenaikan harga bensin itu sesuai Visi Arab Saudi 2030, salah satu soal pencabutan subsidi terhadap bahan bakar kendaraan bermotor, listrik, dan air. Harga bahan bakar di negara Kabah itu paling murah di kawasan Arab Teluk.

Sumber-sumber tersebut bilang kenaikan harga bensin akan terus berlanjut.

Rencana kenaikan harga bensin ini berlangsung di tengah masih melorotnya harga minyak mentah global, terjadi sejak pertengahan 2014. Akibatnya, menurut prediksi IMF (Dana Moneter Internasional), Arab Saudi mengalami defisit selama 2015-2020.


Berikut daftar harga bensin per liter di kawasan Arab Teluk saat ini:

Arab Saudi

Besin biasa : US$ 0,12
Premium : US$ 0,24
Solar : US$ 0,20


Uni Emirat Arab

Besin biasa : US$ 0,51
Premium : US$ 0,51
Solar : US$ 0,47


Qatar

Besin biasa : US$ 0,41
Premium : US$ 0,44
Solar : US$ 0,41


Bahrain

Besin biasa : US$ 0,32
Premium : US$ 0,43
Solar : US$ 0,33


Oman

Besin biasa : US$ 0,51
Premium : US$ 0,48
Solar : US$ 0,46


Kuwait

Besin biasa : US$ 0,36
Premium : US$ 0,35
Solar : US$ 0,25

(Saudi-Gazette/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS) 

Sikap Tegas Irak-Turki Tolak Referendum Kurdistan

Turkish President Recep Tayyip Erdogan (L) and Iraqi Prime Minister Haider al-Abadi (R). (Photos: AFP)

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi, kembali menyatakan penolakan mereka terhadap referendum kemerdekaan wilayah Kurdistan dan menekankan persatuan Irak selama pembicaraan telepon pada Senin (18/9/2017) malam.

Erdogan menegaskan penolakan Turki terhadap referendum yang akan digelar oleh Kurdistan, Irak dan juga menekankan dukungan penuh Ankara untuk Baghdad dalam mempertahankan keutuhan wilayah Irak.

Presiden Turki juga mengatakan bahwa Ankara ingin berkoordinasi dengan Baghdad demi keamanan dan stabilitas di kawasan. Para pejabat tinggi Ankara dan Baghdad berkali-kali mengumumkan penentangan mereka terhadap pelaksanaan referendum Kurdistan Irak.

Negara-negara tetangga Irak termasuk Iran dan kekuatan-kekuatan regional dan dunia juga menyatakan penentangan mereka terhadap rencana tersebut.

Pendukung terbesar referendum 25 September hanya terdiri dari para pemimpin wilayah Kurdistan Irak dan organisasi-organisasi Kurdi di wilayah tersebut. Pada tingkat internasional, pendukung utama pemungutan suara ini hanya rezim Zionis Israel.

Dalam hal ini, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada pertemuan dengan delegasi Kongres AS pada 13 Agustus lalu mengatakan, "Israel mendukung kemerdekaan wilayah Kurdistan dari Irak." Pada 2014 lalu, Netanyahu juga menyuarakan dukungan atas kemerdekaan Kurdistan.

Tidak ada keraguan bahwa rezim Zionis mendukung disintegrasi negara-negara Muslim dan munculnya konflik internal di tengah mereka dengan harapat dapat memperpanjang umur Israel.

Para pejabat Tel Aviv memahami bahwa pasca kehancuran teroris Daesh di Irak atau di setiap negara lain, Timur Tengah harus dipertahankan dalam kondisi kacau dan perang saudara. Ini adalah salah satu cara untuk memperpanjang sejarah rezim Zionis di kawasan. Oleh karena itu, para pemimpin Israel mendukung pemisahan diri wilayah Kurdistan dari Irak.

Parlemen Irak pada 12 September mengatakan, referendum kemerdekaan Kurdistan tidak konstitusional dan parlemen menentang pelaksanaan rencana tersebut. Meski demikian, Pemimpin Kurdistan Irak Masoud Barzani meminta semua etnis Kurdi untuk memberikan hak suaranya dalam referendum.

Pemerintah pusat Baghdad menentang keras pelaksanaan referendum di wilayah Kurdistan Irak dan dalam hal ini, Haider al-Abadi mengatakan bahwa referendum akan membuat situasi semakin rumit. "Pemungutan suara itu tidak konstitusional dan wilayah Kurdistan adalah bagian dari Irak dan etnis Kurdi merupakan warga kelas satu Irak dan mereka akan tetap demikian," ujarnya.

Bahkan Amerika Serikat sendiri – sebagai penggagas proyek Timur Tengah Raya – menentang pelaksanaan referendum kemerdekaan wilayah Kurdistan dari Irak. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert baru-baru ini mengatakan, AS mendukung persatuan dan stabilitas Irak dan menentang pelaksanaan referendum dalam situasi sekarang. Mengingat tidak adanya dukungan dari dalam negeri Irak, negara-negara regional dan dunia internasional, maka referendum 25 September tampaknya tidak akan membawa hasil yang sesuai dengan harapan para pemimpin Kurdistan.

(Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Arab Saudi dan Inggris Tandatangani Kesepakatan Militer dan Keamanan

Mohammad bin Salman dan Michael Fallon (Foto: Parstoday)

Arab Saudi dan Inggris pada hari Selasa (19/9) dilaporkan menandatangani kesepakatan militer dan keamanan.

IRNA melaporkan, kesepakatan ini ditandatangani Mohammad bin Salman, pangeran mahkota Arab Saudi dan Michael Fallon, menteri pertahanan Inggris di Riyadh.

Belum ada laporan mengenai perincian kesepakatan militer dan keamanan tersebut.

Kesepaktan ini ditandatangani ketika Yaman lebih dari dua tahun lalu menjadi korban serangan brutal rezim Al Saud yang didukung penuh Inggris.

Agres Saudi ke Yaman telah menggugurkan lebih dari 12 ribu warga sipil Yaman dan mayoritasnya adalah perempuan dan anak-anak serta memaksa jutaan warga mengungsi.

Berdasarkan data resmi Grup Kampanye Melawan Perdagangan Senjata (CAAT), Arab Saudi konsumen senjata terbesar dari Inggris. Perusahaan senjata Inggris sejak awal agresi Saudi ke Yaman, meski mendapat penentangan organisasi internasional dan lembaga HAM, menjual senjata senilai lebih dari enam miliar pound sterling kepada rezim Al Saud.

(IRNA/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Dubai Ports Tolak Perpanjang Kontrak Dengan Terminal Petikemas Surabaya

Mereka kecewa dengan syarat-syarat perpanjangan kontrak ditawarkan Indonesia.

Dubai Ports World. (Foto: Arabian Business)

Dubai Prots World menolak memperpanjang kontrak operasional dengan PT Terminal petikemas Surabaya, anak usaha PT Pelabuhan Indonesia III, setelah kontraknya berakhir tahun depan.

Dalam keterangan pers Senin lalu, Chairman Dubai Ports World Sultan Ahmad bin Sulayim menyayangkan kontribusi sangat posisitif telah diberikan oleh operator terminal peti kemas terbesar keempat sejagat itu tidak dihargai. "Kami kecewa syarat-syarat pembaruan kontrak operasional ditawarkan otoritas Indonesia tidak sesuai harapan kami untuk melanjutkan investasi," katanya.

Dubai Ports World memilik 49 persen saham di PT Terminal Petikemas Surabaya, menyumbang 2,1 juta dari 85 juta kontainer bagi Dubai Ports World.

Sultan Ahmad meyakini keputusan untuk tidak memperbarui kontrak dengan Terminal Petikemas Surabya itu tidak akan merugikan Dubai Ports. Dia memastikan hal itu juga tidak bakal menghentikan mereka buat berinvestasi di Asia.

(Arabian-Business/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Kumpulkan 160 Pengusaha di Amman, Duta Besar Indonesia Promosikan Peluang Bisnis dan Investasi

Para investor juga diajak untuk berinvestasi di Indonesia melalui partisipasi pada kegiatan RIF (Forum Investasi Regional) di Padang, Sumatera Barat.

Duta Besar Indonesia untuk Yordania Andy rachmianto berpose bareng pengusaha hadir dalam acara makan malam di Ibu Kota Amman, Yordania, 18 September 2017. (Foto: KBRI Amman buat Albalad.co)

Duta besar Indonesia untuk Yordania dan Palestina Andy Rachmianto kemarin mengumpulkan 160 pengusaha Yordania, Palestina, dan Irak dalam makan malam di Hotel Landmark, Ibu Kota Amman, Yordania. Acara ini untuk mempromosikan peluang bisnis dan investasi bagi para pengusaha dari ketiga negara itu.

Agenda itu dihadiri pula oleh Ziad Homsi (Ketua Kamar Dagang dan Industri/Kadin Amman), Hamdi Tabbaa (Ketua Asosiasi Pebisnis Yordania), Adnan Abu ar-Raghib (Ketua Kadin Yordania), Abdullah as-Saudi (Ketua Dewan Bisnis Yordania-Indonesia), Maha Abu Shushah (Konsul Kehormatan Indonesia untuk Palestina), Ziad Anabtawi (Ketua Dewan Bisnis Palestina-Indonesia), serta Majid as-Sadi(Ketua Dewan Bisnis Irak-Indonesia), seperti dilansir siaran pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, diterima Albalad.co hari ini.

Dalam kesempatan tersebut, Andy secara khusus menyoroti masih rendahnya volume perdagangan Indonesia dengan Yordania dan Palestina. "Untuk itu perlu dilakukan upaya nyata dan terobosan baru agar angka perdagangan dan investasi dapat ditingkatkan di tahun-tahun mendatang," katanya.

Dia mengajak para pelaku usaha di Yordania, Palestina, dan Irak untuk mencari peluang kerja sama dengan pengusaha Indonesia, melalui pamerang dagang dan Indonesia-Middle East Annual Gathering on Economy (IMAGE) di Bandung bulan depan.

Selain itu, para investor juga diajak untuk berinvestasi di Indonesia melalui partisipasi pada kegiatan RIF (Forum Investasi Regional) di Padang, Sumatera Barat.

Para pengusaha Yordania, Palestina, dan Irak hadir pada pertemuan tersebut menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan acara itu.

(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Blokade Lindas Cadangan Devisa Qatar US$ 38 Miliar

Moody's menyebutkan simpanan asing di bank-bank Qatar sudah ditarik sebesar US$ 30 miliar selama Juni-Juli lalu.

Ibu Kota Doha, Qatar. (Foto: Arabian Business)

Qatar menghabiskan US$ 38,5 miliar cadangan devisanya dalam dua bulan pertama krisis diplomatik dengan negara-negara tetangga pada Juni dan Juli lalu.

Dalam laporannya pekan ini, lembaga pemeringkat internasional Moody's juga menyebutkan simpanan asing di bank-bank Qatar sudah ditarik sebesar US$ 30 miliar untuk periode serupa. Moody's menambahkan tidak ada tanda-tanda konflik diplomatik itu bakal segera berakhir.

"Dalam jangka pendek, kami memperkirakan krisis akan berlanjut, sangat mungkin untuk meningkat," kata Moody's. "Kerusakan akibat sengketa ini tidak terduga."

Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Mesir sejak 5 Juni lalu memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Mereka beralasan negara kaya gas itu menyokong terorisme.

Arab Saudi, UEA, dan Bahrain juga menerapkan blokade darat, laut, dan udara terhadap Qatar. Boikot berlanjut lantaran negara Arab supertajir tersebut menolak 13 syarat untuk menormalisasi hubungan diajukan Arab Saudi sekawan.

Qatar tadinya mengandalkan Arab Saudi dan UEA untuk sebagian besar impornya. Setelah krisis diplomatik meletup, Iran dan Turki mengisi posisi Saudi dan UEA.

(CNN/Doha-News/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Terkait Berita: