Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label Penyerangan. Show all posts
Showing posts with label Penyerangan. Show all posts

Hari Ketiga Serangan Udara, Tercatat Ada 1750 Unit Rumah yang Rusak Total dan Rusak Sebagian di Gaza


10 Jul 2014.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan di pemerintahan Palestina, Mufid Al Hasaynah mengatakan bahwa ada 50 unit rumah yang hancur total akibat serangan udara pasukan Zionis yang terus menerus dilancarkan di jalur Gaza sejak Senin petang (7/7) silam.

Dalam pernyataan pers yang ia berikan kepada kantor berita Anadhol pada Rabu pagi, Hasaynah mengatakan, “kerusakan rumah yang terjadi akibat serangan pasukan Zionis yang terus menerus dilancarkan terhadap jalur Gaza mencapai 50 unit rumah yang hancur total, dan 1700 rumah yang hancur sebagian”.
Perlu diketahui, bahwa salah satu dari rumah yang musnah akibat serangan udara yang brutal ini adalah sebuah rumah milik keluarga Kawari di wilayah Khan Yunis, 11 orang yang ada di dalamnya gugur sebagai syuhada dan puluhan lainnya terluka.

Berikut ini adalah foto-foto korban serangan udara yang dilancarkan oleh pasukan zionis laknatullah pada hari Selasa (8/7) terhadap rumah milik keluarga Kawari di Khan Yunis…







Live Report : Operasi Gabungan Jabhah Nushrah Berhasil Menaklukkan Gerombolan Pengkhianat Hanya dengan Teriakan Takbir


11 Jul 2014.

Rabu 9 Juli 2014, Jabhah Nushrah melakukan operasi gabungan dengan Katibah-Katibah dibawah mereka untuk mengepung kelompok pengkhianat Liwa’ Qabdhatus Syamal yang bergabung dengan sebagaian unsur Liwa’ At-Tauhid yang sebelumnya telah terdapat perjanjian kerjasama antara Jabhah Nushrah dengan mereka.

Perjanjian itu dirusak oleh gerombolan pengkhianat ini seiring dengan aksi sepihak mereka merebut dan menguasai beberapa gedung aset Jabhah Nushrah di sekitar Haur Killis, Alepo. Dan banyaknya laporan masyarakat sipil kepada Jabhah Nushrah bahwa gerombolan ini telah banyak melakukan kerusakan di wilayah yang mereka rebut dari Jabhah Nushrah. Di antara laporan yang berhasil kami himpun antara lain; fashilah pengkhianat ini telah sering merampas harta kaum muslimin dengan paksa, menahan hak kaum muslimin, memperkosa beberapa wanita muslimah dan pelanggaran-pelangaran hak lainnya.

Maka setelah para pimpinan Jabhah Nushrah dan Katibah-Katibah dibawahnya melakukan musyawarah, diputuskan bahwa gerombolan pengkhianat ini harus segera dihentikan dan pelaku kriminal di antara mereka harus diadili oleh Mahkamah Syar’iyyah untuk diadili dengan hukum Islam yang adil.

Pada hari rabu kemarin 9 Juli 2014, gabungan Mujahidin Jabhah Nushrah yang berjumlah sekitar 100 personel bergerak dalam satu komando menuju wilayah yang sedang dikuasai gerombolan pengkhianat. Walhasil, setelah Mujahidin Jabhah Nushrah mendekat dan mengepung posisi mereka dan teriakan takbir menggema keras seketika itu pula para pengecut itu menyerah ketakutan tanpa perlawanan sama sekali, Alhamdulillah.

“Mereka sebenarnya bukan mujahidin, mereka memang memanfaatkan jihad untuk merampok dan bersenang-senang saja. Jadi ketika kami datang dengan teriakan takbir, maka para kriminal ini pun ketakutan luar biasa dan hampir saja mereka mati karena ketakutan”, sebut Abu Anas As-Syami, salah seorang Mujahid Jabhah Nushrah yang berhasil kami wawancarai.

Operasi ini berhasil menahan 15 para pelaku kriminal yang sekarang telah diserahkan kepada Mahkamah Syar’iyyah untuk diadili. Dan dalam operasi ini Allah telah menganugerahkan ghanimah yang berlimpah kepada para Mujahidin, Alhamdulillah.

Foto-foto Penyerangan Jabhah Nushrah Terhadap Kamp Militer Al-Hamidiyah, Idlib


11 Jul 2014.

JABHAH NUSHRAH MELANCARKAN AKSI PENYERANGAN TERHADAP POS PENJAGAAN THARAF – KAMP MILITER AL HAMIDIYAH, PESISIR PROVINSI IDLIB

 regu penyerang bersiap untuk berangkat ke pos Tharaf, kamp militer Al Hamidiyah
 
salah satu regu penyerang Jabhah Nushrah tengah menunggu dimulainya penyerangan
seorang penembak jitu Jabhah Nushrah tengah mengintai pasukan musuh di pos Tharaf. 
senapan mesin anti aircraft ZSU 23 milik Jabhah Nushrah tengah menggempur pos Dahman dan pos Tharaf 
 egu penyerang bergerak maju dengan berlindung di balik tank
tank-tank mujahidin telah sampai di dekat pos Tharaf dan siap beraksi.
 regu penyerang berada di dalam pos Tharaf dan tengah terlibat baku tembak dengan pasukan Assad yang berada di kamp militer Al Hamidiyah
tank-tank mujahidin bergerak maju ke pos Dahman setelah berhasil menguasai pos Tharaf.
seorang pasukan Assad yang tertawan di pos Tharaf 
 

Pejuang Hamas Menembakkan Roket ke Pabrik Nuklir Israel





Pejuang Hamas meluncurkan serentetan rudal ke arah fasilitas nuklir utama Israel pada Rabu malam, memicu meningkatnya invasi Israel ke Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

Sebuah trio roket diarahkan terhadap kota selatan Israel Dimona dan pusat reaktor nuklir dan penelitian di dekat Negev, di mana diduga merupakan markas program senjata atom Israel.

Dua roket jatuh di daerah terbuka dan lainnya ditangkis oleh Iron Dome, perisai pertahanan Israel. Seorang juru bicara militer Israel mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa. Namun, agresi simbolik dari tindakan itu dapat meningkatkan harapan bahwa Israel akan bertindak atas ancaman Hamas dengan meluncurkan operasi darat skala penuh untuk membongkar infrastruktur militer Hamas.

Ancaman terhadap fasilitas nuklir datang setelah Gaza menjadi salah satu dari hari-hari paling berdarah dalam beberapa tahun terakhir, dengan setidaknya 22 orang, termasuk sembilan anak-anak dan enam perempuan, tewas dalam serangan udara di hari kedua Operasi Israel.

Serangan udara Israel gagal untuk menahan Hamas dari berhenti menembakkan serangan roket ke arah Israel, Hamas berhasil melepaskan tembakan rudal jauh masuk ke dalam wilayah Israel di Tel Aviv dan Jerusalem.

Mahmud Abbas, presiden Otoritas Palestina, mengatakan Israel melakukan genosida di Gaza selama kampanye militer, yang kini telah menewaskan lebih 40 warga Palestina hanya dalam dua hari serangan.
Tapi klaim itu disanggah oleh Shimon Peres, presiden Israel, yang menuduh Hamas memulai konflik dengan menembakkan roket.

Ia juga mengatakan bahwa serangan darat di Gaza akan dilakukan sesegera mungkin.
Meskipun korban tewas meningkat, tekanan diplomatik dari Negara-negara Barat dan PBB terhadap Israel sejauh ini relatif ringan. Sebagai contoh, PBB, melalui kantor kepala kebijakan luar negerinya, Baroness Ashton, pada Rabu malah mengutuk keras serangan roket balasan dari Jalur Gaza dan menyesalkan meningkatnya jumlah korban sipil, dilaporkan di antara mereka anak-anak, yang disebabkan oleh serangan udara Israel.

Dengan fakta di atas, maka kita bisa dengan jelas mengetahui bagaimana standar ganda yang diterapkan oleh PBB. PBB mengutuk keras serangan roket dari pejuang Hamas, namun hanya menyesalkan jatuhnya korban jiwa dari warga sipil. Ini bukti bahwa PBB tidak bisa melakukan apa-apa terhadap serangan Israel. Laa haula wal quwwata illa billah.

Sementara pemerintah Mesir pada hari Rabu mendesak Israel dan Hamas di Gaza untuk menghentikan konflik spiral, namun tidak bisa berharap banyak dengan mediasi gencatan senjata di Kairo. Pemerintah baru di Mesir tidak percaya Hamas karena hubungan kelompok ini dengan Ikhwanul Muslimin Mesir, yang digulingkan dari pemerintah dalam kudeta militer tahun lalu.

“Upaya diplomatik Mesir ditujukan untuk segera menghentikan agresi Israel dan mengakhiri semua kekerasan, upaya Mesir belum mebuahkan hasil.” Kata juru bicara Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty.
Tank Israel terus merangsek di perbatasan Gaza, kantor Benjamin Netanyahu, perdana menteri Israel, mengatakan pemerintah akan mengintensifkan serangan terhadap Hamas di Gaza dalam beberapa hari mendatang.

Salah satu serangan paling mematikan Israel terjadi pada Rabu pagi, ketika sebuah rudal menghantam sebuah rumah di Gaza utara, menewaskan seorang pejuang Jihad Islam dan lima anggota keluarganya.
Serangan lebih lanjut ke utara dan timur Kota Gaza menewaskan dua perempuan dan empat anak-anak, sementara serangan keempat pada kamp pengungsian Maghazi di Gaza tengah menewaskan seorang wanita dan empat anak-anaknya. Dan lima warga Palestina tewas dalam serangan lainnya di seluruh Gaza pada Rabu pagi.

Sementara itu, warga Israel mengungsi ke tempat penampungan saat roket Hamas menyerang, dua roket dilaporkan menyasar ke laut di kota pelabuhan utara Haifa, 100 mil dari Gaza. Jika dikonfirmasi, itu akan menjadi roket terjauh yang pernah ditembakkan dari Gaza.

Hamas diperkirakan memiliki gudang yang berisi sekitar 10.000 rudal. (telegraph/muqawamah.com)

Delapan Anak Tewas saat Pesawat Tempur Israel Membom Gaza tanpa Henti (Foto-foto Situasi Gaza Pasca Serangan Israel)


Sembilan jam sejak posting ini diterbitkan, jumlah korban di Gaza telah mencapai empat puluh warga Palestina tewas sejak Selasa pagi (8/7). Al-Akhbar English telah menerbitkan daftar korban yang dikeluarkan oleh kementerian kesehatan di Gaza.

“Di antara mereka yang tewas, tiga belas orang berusia sekitar enam belasan tahun. Korban termuda, berusia delapan belas-bulan bernama Mohammed Malakiyeh, tewas bersama dengan ibunya berusia 27 tahun. Korban tertua, berusia delapan puluh tahun Naifeh Farjallah, tewas dalam serangan udara di kota Moghraqa, sebelah barat daya dari Kota Gaza,” Al-Akhbar melaporkan.

Defence for Children International Palestine (DCIP) telah mengoreksi berita yang disebutkan dalam postingan aslinya di bawah ini; seorang remaja delapan belas tahun, Ahmad Habib Mousa, tewas bersama sepupunya yang berusia 22 tahun ketika mengendarai sepeda motor di Kota Gaza pada Selasa, awalnya diidentifikasi oleh DCIP sebagai korban berusia enam belas tahun.

Postingan asli:
Kurang dari dua minggu setelah melaksanakan serangan militer terbesar selama lebih satu dekade terhadap Tepi Barat, Israel telah menyerang tanpa henti Jalur Gaza yang telah dikepung sejak Senin (7/7).
Pengeboman yang sedang berlangsung adalah kekerasan yang paling parah yang ditimbulkan oleh Israel di Gaza sejak serangan delapan hari pada bulan November 2012, di mana lebih dari 150 warga Palestina tewas, 33 di antaranya anak-anak.

Sebelumnya lebih dari 1.400 warga Palestina tewas di Gaza, termasuk 350 anak-anak, selama tiga minggu berturut-turut Israel dari serangan dari udara, darat dan laut selama musim dingin 2008-09.
Dua puluh lima jiwa tewas oleh serangan udara Israel di Gaza sejak Senin, termasuk sedikitnya delapan anak-anak, pesawat tempur Israel membom daerah di seluruh Gaza, yang ditempati oleh 1,7 juta warga Palestina yang hidup di bawah pengepungan ketat dan tidak dapat melarikan diri dan tak punya tempat untuk berlindung.

Komandan Jihad Islam, Hafiz Hamad (30) dan lima anggota keluarganya – Ibrahim Hamad (26), Mahdi Hamad (46), Fawzia Hamad (62), Mehdi Hamad (16) dan Suha Hamad (26) – tewas dalam serangan udara Zionis Israel di rumah mereka di Beit Hanoun di utara Jalur Gaza Selasa malam, menurut seorang juru bicara kementerian kesehatan Gaza, Ma'an News Agency yang berbasis di Bethlehem melaporkan.
Pada Selasa sore, enam anak tewas ketika sebuah rudal Israel menyerang rumah seorang yang diduga aktivis Hamas di kota selatan Khan Younis.

Kelompok hak asasi manusia Defence for Children International Palestine melaporkan:
Lima keluarga yang berada di dalam gedung dievakuasi segera setelah pesawat tak berawak Israel menembakkan rudal peringatan. Sejumlah tetangga, bagaimanapun, berkumpul di atap dalam upaya untuk mencegah pengeboman. Tak lama setelah jam 03:00 sore, serangan udara Israel meratakan gedung, dan menewaskan tujuh orang, termasuk lima anak-anak, di tempat dan melukai 28 lainnya.

Hussein Yousef Hussein Karawe, 13, Basem Salem Hussein Karawe, 10, Mohammad Ali Faraj Karawe, 12, Abdullah Hamed Karawe, 6, dan Kasem Jaber Adwan Karawe, 12, meninggal di tempat dan insya Allah syahid, menurut bukti yang dikumpulkan oleh DCIP, seorang korban cedera, Seraj Abed al-Aal, 8, meninggal karena luka-lukanya tadi malam.
 
DCIP mengkonfirmasi tewasnya dua remaja Palestina lainnya dalam serangan di Gaza. Serangan Israel menewaskan Ahmad Nael Mahdi, 15, dari lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza, dan melukai dua temannya, salah satunya masih dalam kondisi kritis. Ahmad Habib Mousa, 16, (sudah dikoreksi, ternyata berusia 18 tahun) dari lingkungan Al-Shujaiyah kota Gaza, dan sepupunya berusia 22 tahun tewas saat mengendarai sepeda motor, kata sumber DCIP. 
 
DCIP mengkonfirmasikan laporan setidaknya tiga anak-anak lain tewas dalam serangan pada hari Selasa (8/7). 
 
Serangan Roket.
Israel menyatakan bahwa tujuan penyerangan yang intensif di Gaza adalah untuk menghentikan serangan roket dari Gaza.
Tetapi kelompok-kelompok jihad di Gaza membalas dengan menembakkan roket yang diarahkan ke utara Haifa di utara Israel saat ini.

Harian Israel Haaretz melaporkan: Sementara itu, untuk pertama kalinya sejak Operasi Pilar Pertahanan pada tahun 2012, sirene roket berdering di tengah Israel. Penangkis rudal Iron Dome mampu menembak jatuh roket. Namun sebagian besar roket dari Gaza mentargetkan selatan Israel, dengan lebih dari 100 roket ditembakkan. 
 
Serangan delapan hari terhadap Gaza pada bulan November 2012, dengan nama sandi Operasi Pilar Pertahanan, secara luas dipandang sebagai kekalahan militer Israel setelah sayap bersenjata Hamas mampu menunjukkan kekuatan yang berbeda, untuk pertama kalinya menembakkan roket jarak jauh yang mampu memukul Tel Aviv dan Jerusalem.

Sirene roket terdengar di kedua kota pada Selasa (8/7), memperingatkan warga untuk berlindung.
Sebuah video yang diunggah ke YouTube pada Selasa muncul untuk menunjukkan jamaah di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem menyenandungkan nasyid memuji sayap bersenjata Hamas, Brigade al Qassam, dalam menanggapi sirene roket yang terdengar di kota-kota Israel:


Haaretz melaporkan bahwa roket meledak di daerah perkotaan di Hadera, utara dari Tel Aviv, lebih jauh daripada pencapaian sebelumnya, namun dilaporkan tidak menyebabkan kerusakan.
Sementara itu, tentara Israel mengklaim pasukannya menewaskan beberapa pejuang Palestina yang menyerang sebuah pangkalan militer di Israel saat ini melalui laut.

Haaretz menambahkan: “Pemerintah menyetujui panggilan hingga 40.000 tentara cadangan dalam persiapan untuk eskalasi lebih lanjut, setelah kabinet keamanan memutuskan pada hari Senin untuk mengintensifkan serangan terhadap Hamas.”

Brigade al Qassam pada hari Selasa menetapkan persyaratan untuk gencatan senjata dengan Israel, yaitu Israel harus mengakhiri serangan di Gaza dan komitmen terhadap perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani pada bulan November 2012, dan membebaskan semua tahanan yang telah dibebaskan dalam pertukaran tahanan pada 2011 yang kemudian kembali ditangkap oleh Israel, dan mengakhiri campur tangan dalam pemerintahan Palestina yang baru dibentuk setelah perjanjian rekonsiliasi yang ditandatangani pada bulan April setelah tujuh tahun kebuntuan antara partai Fatah di Tepi Barat dan Hamas di Gaza.

Akhir pekan lalu pejabat senior Hamas Ahmad Yousef mengatakan kepada kantor berita Ma'an bahwa pihaknya tidak lagi bertanggung jawab untuk mencegah serangan roket terhadap Israel.
Ma'an melaporkan:
“Ditanya tentang peningkatan serangan roket terhadap Israel dalam beberapa pekan terakhir, Yousef mengatakan kepada Ma'an, Hamas tidak bertanggung jawab untuk mencegah serangan itu.”
“Dari sudut pandang politik, (Perdana Menteri di Ramallah) Rami Hamdallah bertanggung jawab dan ia dapat memberikan perintah kepada pasukan keamanan untuk campur tangan. Hamas tidak menguasai Jalur Gaza dan sehingga tidak bertanggung jawab untuk melindungi perbatasan.”
Ia mengatakan pasukan keamanan Palestina telah berusaha untuk mencegah serangan roket, tetapi belum terlalu sukses. 
 
“Agresi Israel menyebabkan beberapa respon balasan, dan kita tidak bisa meminta orang-orang yang tengah marah ini untuk berhenti,” kata Yousef. 
 
Tentara Israel meluncurkan kampanye pencarian besar-besaran di Tepi Barat terhadap tiga pemuda Israel yang hilang, dan menangkap ratusan orang Palestina dan menewaskan sedikitnya enam orang, dan dibalas dengan serangan roket oleh para pejuang di Gaza. 
 
Angkatan udara Israel telah merespon dengan serangan udara di Jalur Gaza yang telah terkepung.
Bulan lalu Israel kembali melancarkan serangan di Jalur Gaza saat angkatan udara yang mentargetkan anggota dari kelompok bersenjata yang tengah bepergian dengan sepeda motor di Jalur Gaza utara, dan langsung membunuh orang itu. Seorang anak berusia sepuluh tahun yang berada di tempat kejadian meninggal karena luka-lukanya tiga hari kemudian. Operasi 11 Juni ini adalah yang pertama sejak awal Maret.

Israel juga mengeksekusi dua pejuang Palestina di Jalur Gaza pada akhir Juni, dan menyerang Gaza dengan pesawat tempur sepanjang bulan itu. 

Asap dan api terlihat hasil dari serangan udara Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan, 8 Juli. (Gambar Eyad Al Baba / APA)


 Warga Palestina memeriksa mobil yang ditargetkan dalam serangan udara Israel di pusat Kota Gaza, 8 Juli. (Gambar Ali Jadallah / APA) 





Warga Palestina berkumpul di sekitar sebuah rumah yang hancur dalam serangan udara Israel di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 8 Juli. Delapan orang, termasuk enam anak-anak, tewas. (Gambar Ramadhan El-Agha / APA) 

Warga Palestina memeriksa sebuah kendaraan yang hancur setelah ditargetkan dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza utara, 8 Juli. (Gambar Mohammed Talatene / APA) 

Paramedis di sebuah rumah sakit di Khan Younis sedang merawat warga Palestina yang terluka dalam serangan udara Israel di sebuah rumah yang menewaskan delapan orang, 8 Juli. (Gambar Ramadhan El-Agha / APA)  

Kerabat Mohammed Shaaban, seorang komandan di sayap bersenjata Hamas, berkabung saat pemakaman di Jabaliya, Jalur Gaza utara, 8 Juli. Shaaban tewas ketika sebuah rudal Israel menghantam sebuah mobil yang ia tumpangi di Kota Gaza. (Gambar Ashraf Amra / APA)

Seorang wanita Palestina memeriksa rumahnya yang rusak dalam serangan udara Israel di sebuah rumah di lingkungan di Kota Gaza, 8 Juli. (Gambar Ashraf Amra / APA)
  

Jejak asap terlihat saat roket diluncurkan dari timur Kota Gaza menuju Israel, 7 Juli. (Gambar Mohammed Asad / APA) 

Pasukan Darat Zionis Israel Bersiap-siap untuk Menyerang Gaza


Pasukan darat Israel dalam kondisi siaga menunggu perintah untuk melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza, seorang juru bicara militer Israel mengatakan pada hari Kamis (10/7/2014).

“Ada mobilisasi besar pasukan darat di sekitar Gaza, termasuk pasukan infantri dan tank tempur serta korps teknik tempur,” Avichay Adraee, juru bicara militer Israel untuk media Arab, mengatakan kepada Anadolu Agency melalui telepon pada hari Kamis.

“Pasukan dalam kondisi siaga penuh dan siap untuk melakukan serangan darat dalam beberapa jam dari waktu peluncuran,” kata Adraee.

Zionis Israel telah melancarkan operasi besar-besaran yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sejak Senin malam, menewaskan sedikitnya 75 orang dan melukai lebih dari 530 dengan ratusan serangan udara.
Menjelang operasi, pemerintah Israel menyetujui pengerahan 40.000 pasukan darat di perbatasan Jalur Gaza untuk melakukan serangan darat.

Menurut sumber-sumber keamanan Palestina, pesawat tempur Israel telah melakukan lebih dari 770 serangan terhadap sasaran-sasaran di Gaza selama periode tersebut.

Serangan militer Israel dinyatakan bertujuan untuk mengurangi serangan roket Palestina ke Israel, yang sebenarnya itu hanyalah dalih mereka, tanpa serangan roket Hamas, mereka tetap akan menyerang Hamas.
Faksi perlawanan yang berbasis di Gaza, khususnya Hamas, sementara itu, terus menembakkan roket ke Israel dalam menanggapi serangan udara Israel yang tak henti-hentinya.

Setengah dari korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak-anak, dan emang ini yang diinginkan Zionis Israel, mereka ingin menghabisi generasi Palestina dengan cara membunuhi anak-anaknya.
Sekitar setengah dari warga Palestina yang tewas sejauh ini dalam operasi Israel baru-baru ini di Jalur Gaza adalah perempuan dan anak-anak, menurut perkiraan terbaru oleh Departemen Kesehatan Palestina, Kamis (10/7/2014).

Dua puluh tiga anak-anak dan 12 perempuan termasuk di antara 75 warga Palestina yang tewas di Gaza sejak awal operasi Israel besar-besaran di Jalur Gaza pada Senin, demikian menurut pernyataan Departemen Kesehatan Palestina.

Sebelumnya pada hari Kamis, tiga orang Palestina tewas dan empat lainnya luka parah ketika pesawat Israel menargetkan sebuah kendaraan di bagian timur Kota Gaza, menurut sumber-sumber medis, yang menjadikan jumlah korban tewas akibat operasi Israel sejauh ini berjumalah 75, menurut sebuah pernyataan yang sebelumnya dikeluarkan oleh juru bicara Departemen kesehatan Palestina, Ashraf al-Qodra.

Perbatasan Beit Hanoun yang Menghubungkan Jalur Gaza dan Tepi Barat Hancur.
Pasukan Israel pada Kamis, menghancurkan perbatasan dengan Jalur Gaza, menurut seorang pejabat Palestina, perbatasan itu hancur sama sekali.

“Penyeberangan Beit Hanoun (juga dikenal dengan Erez) dan semua fasilitasnya benar-benar hancur dengan delapan rudal yang ditembakkan oleh pasukan Israel,” Iyad al-Bozom, juru bicara Kementerian Dalam Negeri di Jalur Gaza, menulis pada halaman Facebook-nya.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa pasukan Israel menargetkan dan menghancurkan markas keamanan di wilayah tersebut.

Penyebrangan Erez, yang dikendalikan oleh Israel, sering digunakan sebagai penghubung antara Jalur Gaza yang terkepung dan Tepi Barat yang diduduki. (wb/muqawamah.com)

Sumber:  http://muqawamah.com/

“Israel” Terus Bombardir Gaza, Dunia Membisu!


Gaza kini dalam kondisi gawat darurat. Roket-roket penjajah ‘Israel’ menyasar rumah-rumah warga sipil. Seluruh wilayah Gaza dihujani roket ‘Israel’. Detik ke detik korban terus bertambah, sebagaimana dilaporkan Abdillah Onim, jurnalis dan aktivis Indonesia untuk Palestina yang saat ini tinggal di Gaza.
Anehnya dunia internasional dan negara-negara Arab membisu. Tak ada suaranya, seakan tak ada apa-apa. Tiarap sembari menutup mata. Ke mana mata dunia dipalingkan?

Parahnya lagi, pintu perbatasan belum juga dibuka, sehingga bantuan kemanusiaan tak bisa masuk Gaza. Sementara persediaan obat-obatan di rumah sakit Gaza makin menipis.

“Hingga saat ini jumlah korban gugur sudah 15 orang. Yang luka-luka lebih dari 100 orang, belum termasuk korban 5 menit lalu di Gaza utara,” kata Onim yang beristrikan Muslimah Gaza ini dalam rilis yang diterima redaksi, Rabu (9/7/2014) dini hari.

Dilaporkan, saat ini Gaza dalam keadaan gelap gulita. Hasbunallah wani’mal wakiil. Ni’mal mawlaa wani’man-nashiir. Laa hawla walaa quwwata illaa billaah… (arrahmah/muqawamah.com)

Terkait Berita: