Pesan Rahbar

Home » » Al Quran telah meramalkan kemungkinan terjadinya pemalsuan/penciptaan Hadis dan Sunah oleh musuh-musuh Nabi Saw

Al Quran telah meramalkan kemungkinan terjadinya pemalsuan/penciptaan Hadis dan Sunah oleh musuh-musuh Nabi Saw

Written By Unknown on Wednesday, 15 April 2015 | 04:39:00

“saya meninggalkan kepada kamu semua, apa yang jika kamu pegang teguh, kamu tidak akan sesat, (yaitu) Kitab Allah dan Keluargaku. (Muslim 44 / 4, No. 2408; Ibn Hanbal 4 / 366; Darimi 23 / 1, no. 3319.


“Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasinya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahanam, dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An Nisa’ [4] : 115).

Menolak Imamah adalah kufr, seperti halnya menolak Nubuwwah adalah kufr. (Talkhis ash-Shafi vol. 4 hal. 131 (Dar al-Kutub al-Islamiyyah, Qum, 3rd ed. 1394)).

Dari Tsauban, Rasulullah bersabda:

وَإِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي َاْلأَئِمَةَ الْمُضِلِّينَ

Sesungguhnya yang paling aku takutkan dari umatku adalah para pemimpin yang menyesatkan.” (HR. Tirmidzi 2155 dishahihkan oleh Syaikh Al Albani Shahihul Jami’ 2316).

Bukti historis mendukung fakta ini, karena kata-kata dan tindakan (Hadis iSunni) dinisbahkan pada Nabi belum muncul hingga abad kedua setelah kematiannya.

Quran telah meramalkan kemungkinan terjadinya pemalsuan/ penciptaan Hadis dan Sunah oleh musuh-musuh Nabi:
Bisik-bisik Iblis dan Setan juga tidak harus berasal dengan bentuk-bentuk yang secara langsung berhubungan dengan esensi Jin yang gaib,namun ia juga bisa muncul dalam bentuk sebagai manusia. Hal ini semakin menegaskan bahwa Setan sebagai makhluk dapat dilahirkan dari Iblis yang berkelindan dengan makhluk Jin maupun manusia. Firman berikut menginformaiskan lebih tegas ,
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.(QS 6:112)
“Dan (juga) agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat cenderung kepada bisikan itu, mereka merasa senang kepadanya dan supaya mereka mengerjakan apa yang mereka (syaitan) kerjakan..” 6:113.

Imamah adalah suatu rahmat universal  (lutf ‘amm) sedangkan Nubuwwah adalah suatu rahmat khusus (lutf khass), karena, adalah memungkinkan bahwa suatu periode waktu tertentu dapat kosong dari Nabi yang hidup, sementara hal yang sama tidak benar bagi Imam. Menolak rahmat yang universal adalah lebih buruk dibanding menolak rahmat yang khusus. (Al-Alfayn hal. 3 (al-Maktabah al-Haydariyyah, Najaf, 3rd ed. 1388).)

Pada permulaan abad ke-4 Hijrah Kulayni telah melaporkan dalam hasil kerjanya Al-Kafi, sebanyak tujuh belas (17) hadits berbeda tentang 12-Imam, sedangkan Syekh Muhammad bin Ali Saduq, yang datang separuh abad kemudian, melaporkan tiga puluh lima (35) tradisi tentang isu ini, di dalam bukunya ‘Ikmal al-Din’. Hal ini dilengkapi oleh ulama lain -Muhammad bin Ali Al-Khazzaz pada ujung abad ke-4, di dalam hasil kerjanya ‘Kifayat al-Athar fi al-Nass ala al-A’imah al-Ithna Ashar, dengan menceritakan dua ratus (200) tradisi.

Asal dari teori ini, menurut sejarawan Syi’ah Mas’udi di dalam ‘Al-Tanbih wa al-Ishraf’- adalah buku yang ditulis oleh Salim bin Qays al-Hilali, yang muncul pada abad ke-4, dengan seorang pengarang yang dikatakan sebagai salah satu dari sahabat Imam Ali bin Abi Talib (AS). Terdapat sejumlah Hadiths di dalamnya yang dianggap berasal dari Rasul Allah (SAAW) dan Imam dari Ahl al-Bayt, yang menandai adanya nama dua belas Imam. (4) Al-Masudi, Al-Tanbih wa al-Ishraf, hal. 198.

Abu Bakr pada suatu ketika tidak begitu yakin apakah tetap menjaga apa yang ia ketahui dari hadis-hadis atau tidak. Dia telah mengumpulkan 500 Hadis selama persahabatan yang sangat panjang dengan Nabi Muhammad, tetapi dia tidak bisa tidur sampai akhirnya beliau membakar hadit-hadits tersebut.

Umar Ibn Al-Khattab bersikeras untuk memusnahkan Hadis yang dikumpulkan oleh putranya Abdullah. Sejarah Islam menyebutkan kisah Umar Ibn Al-Khattab yang menahan empat dari sahabat Nabi karena desakan mereka untuk menceritakan Hadis, merika ini adalah Ibnu Mas’oud, Abu al-Dardaa, Abu Mas’ud Al-Anssary dan Abu Dzarr Al-Ghaffary. Umar menyebut Abu Hurairah sebagai pembohong dan mengancam untuk mengirimnya kembali ke Yaman jika dia tidak berhenti mengatakan semua kebohongan tentang Nabi Muhammad. Dia lalu berhenti hingga Umar meninggal, kemudian mulai lagi menceritakan hadits.

Abu Hurairah meriwayatkan hadis lebih dari pada orang lain termasuk Abu Bakr, Umar, Ali, dan Aysha yang tinggal bersama nabi sepanjang hidup mereka. Dalam waktu kurang dari dua tahun bersama Nabi, Abu Hurairah mampu meriwayatkan Hadis lebih dari pada semua sahabat Nabi bila dikumpulkan. Dia meriwayatkan hadis sebanyak 5.374. Ibn Hanbal mencatat 3.848 Hadis darinya di dalam bukunya. Khalifah Terpimpin
setelah wafatnya Nabi. Seiring dengan berjalannya waktu, hadis hadis berisi kebohongan-kebohongan tentang Nabi Muhammad tersebar luas dan orang-orang meninggalkan/ mengabaikan Al-Quran dan mencari Hadis. Sejak saat itulah Islam bergeser dari Diin Allah, Quran, kepada Diin Hadis dan Sunnah.

Sunni  „mem-berhalakan“ orang-orang seperti Bukhari, Muslim, Ahmad dan lain-lain sebagai pesaing Allah dalam menetapkan hukum-hukum untuk addiin yang besar dan sempurna ini
“Maka patutkah aku mencari hakim selain dari Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan terperinci? …..” 6:114.

Mereka yang berfirqah-firqah harus menerima siksa yang pedih


Qs. Ali Imran Ayat ke 105
Artinya:Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.

Salah satu dari bahaya yang mengancam para pengikut agama-agama Ilahi adalah persoalan-persoalan yang membangkitkan perselisihan etnis dan kaum ataupun persoalan-persoalan sejarah dan pemerintahan. Dalam sajian sebelum ini, kami telah menjelaskan bahwa Allah swt telah mengajak semua mukminin untuk bersatu dan sehati dan Allah swt menyebut mereka sebagai bersaudara.

Oleh karenanya, para penyembah Tuhan di manapun berada, telah mewujudkan sejenis hubungan dan ikatan pemikiran antara mereka di mana perbatasan geografi tidak lagi dapat memisahkan mereka. Rasul saaw seribu empat ratus tahun yang lalu bersabda: “Saudara-saudara ku adalah orang-orang yang akan datang pada masa mendatang, mereka yang tidak pernah melihatku, namun beriman kepadaku, mereka adalah saudara-saudaraku yang sejati.

Keyakinan kepada Tuhan merupakan fokus persatuan yang paling kokoh yang sepatutnya menyebabkan faktor kesatuan hari antara semua penganut agama khususnya muslimin. Namun sayangnya, kepentingan-kepentingan material atau tendensi-tendensi politik yang menyebabkan adakalanya antara mukminin terlibat perang dan konflik yang belum prenah terjadi antara mereka an musuh-musuh Allah. Ayat ini merupakan suatu peringatan kepada semua, yang mana akhir perselisihan ini adalah siksa dan adzab di dunia maupun akhirat.

Dari ayat ini, kita dapat petik beberapa pelajaran:
1. Sumber sebagian besar perselisihan, bukanlah kebodohan. Sebagian meskipun mengetahui kebenaran, namun mereka memerangi kebenaran itu karena kepentingan-kepentingan pribadinya dan mewujudkan dinding pemisah antara muslimin.

2. Marilah kita mengambil pelajaran dari sejarah orang-orang terdahulu. Adakah kaum-kaum yang terlibat perselisihan, telah menggapai kebahagiaan, ataukah mereka hidup berdampingan dengan harmonis?
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.” Al-An’am [6] : 159.

Tanda orang musyrik, mereka suka berpecah-belah

Berikut ini jawabannya :
…Dan janganlah kamu termasuk orang yang menyekutukan Allah yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. (QS. Ar-Ruum [30] : 31-32).

bahkan Allah Pencipta kita melarang kita berpecah-belah bukan hanya satu ayat, misalnya surat Ar Ruum: 32, Hud:118-119. Didalam ayat ini Allah tidak mengecualikan perselisihan yang pasti terjadi, (karena ini merupakan kehendak kauni yang harus terjadi, bukan kehendak syar’i), maka Allah akan mengecualikan golongan yang dirahmati, yaitu: ‘ illa man rohima robbuka’ artinya: “Kecuali orang yang dirahmati oleh Rabbmu.” (QS. Hud [11] : 119).

Islam mengajak kita bersatu, dan melarang kita berpecah-belah, orang Islam dilarang berpecah-belah berdasarkan firmanNya didalam surat Al Imran: 105, surat Ar Ruum: 31-32.

Adapun dalil wajibnya kita bersatu, tidak boleh berpecah-belah dan bergolong-golong :
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran [3] : 103).

Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah meridhoi kami tiga perkara dan membenci kamu tiga perkara: Dia meridhoi kamu apabila kamu beribadah kepadaNya dan tidak menyekutukan sesuatu kepadaNya, dan apabila kamu berpegang teguh kepada tali Allah semua dan kamu tidak berpecah-belah,… (HR. Muslim: 3236).

Tokoh umat hendaknya takut di hadapan pengadilan Allah pada saat pengikut mengadu pada hari kiamat. Baca Surat Ibrahim [14] : 21-22 dan surat Ghofir [23] : 47-48, surat As Saba’ [34] : 31-33. Mudah-mudahan Allah memberi petunjuk kepada kita semua, menjadi pemimpin yang mengajak umat kepada yang haq yang diridhoi oleh Allah.

(Syiahali/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: