Kawasan Latakia yang dibombardir militer Turki – Caption: YouTube
Tensi hubungan Rusia dengan Turki yang memanas semakin panas akibat ulah Turki yang membombardir sebuah kawasan perbatasan, tepatnya area pegunungan di utara Latakia, Suriah, Senin, 1 Februari 2016 waktu setempat.
Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan, artileri militer Ankara telah melakukan penyerangan ke sebuah kota di Provinsi Latakia Suriah yang berbatasan dengan Turki. Akibatnya, banyak warga sipil yang terluka akibat serangan tersebut.
Militer Suriah mengaku saat itu tengah melancarkan serangan terhadap kelompok teroris dari Front Al-Nusra dan kelompok teroris lainnya. Aktivitas militer Turki ini, diabadikan dalam sebuah rekaman video yang diperlihatkan ke Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia.
Belum ada konfirmasi pasti terkait korban yang berjatuhan. Namun pihak pasukan pemerintah Suriah mengklaim bahwa seorang personel tentara mereka tewas, serta lima lainnya terluka.
Semantara itu, Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov mengatakan, video yang didapatkan dari pihak militer Suriah digunakan untuk menantang Turki, NATO dan AS untuk segera memberikan penjelasan mengenai aksi penembakan tersebut.
“Fasilitas (penempatan artileri) ini, adalah pos luar perbatasan Turki yang beberapa bulan lalu tak memiliki titik penembakan (artileri),” ungkap juru bicara Kemenhan Rusia, Mayjen Igor Konashenkov.
“Ini yang kita katakan sebagai sebuah fakta. (Fakta) ini tak terbantahkan, di mana militer Turki membombardir perbatasan Suriah dengan sistem artileri berkaliber besar,” lanjutnya, dilansir Russia Today, Selasa 2 Februari 2016.
Tak terima sekutunya diserang, Rusia pun mengecam tindakan Turki. Pun begitu, Negeri Beruang Merah tak serta-merta ingin melancarkan revans, tanpa terlebih dulu mendapatkan penjelasan dari pihak Turki, serta dua “pelindungnya”, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) serta Amerika Serikat (AS).
“Kami menuntut reaksi dan penjelasan sesegera mungkin oleh NATO dan Pentagon (Kemenhan AS), terkait tindakan militer Turki ini,” tandas Mayjen Konashenkov.
(Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email