Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.(Foto: merdeka.com/muhammad luthfi rahman)
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku kecewa kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama terkait proyek reklamasi. Sebab, pada tahun lalu dia sudah mengingatkan Ahok, sapaan Basuki, terkait prosedur reklamasi.
Namun Ahok tetap menjalankan tanpa Perda dan rekomendasi menteri. "Saya sudah bilang waktu itu di rapat Menko Perekonomian. Itu tahun lalu saya sudah bicara water seeds dibangun di mana, bendungan kapan dibangun, masyarakat dikemanakan. Kita enggak bisa membangun hanya parsial, karena ini mega structure construction daripada reklamasi," ujar Susi di Rumah Dinasnya, Jakarta, Jumat (15/4).
Susi juga menjelaskan bahwa koordinasi sebelum eksekusi reklamasi dimanapun termasuk di Pantai Utara Jakarta, harus didahului koordinasi dengan kementerian. Dia menjelaskan prasyarat hingga ke masalah pengambilan pasir akan diambil dari mana. Sebab dia tak mau pulau hilang hanya untuk membuat pulau baru.
"Saya sudah bicara setahun yang lalu, akan tetapi tidak ada yang dengar. Waktu di kantor itu semua diam, tapi setelah itu tidak ada yang melaksanakan," tuturnya.
Susi berujar bahwa dalam pertemuan tersebut selain beberapa menteri, hadir juga Ahok, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Gubernur Banten Rano Karno. Bahkan menurut Susi, rapat tersebut dilakukan dua kali pertemuan.
"Bahkan saya bilang ke Pak Rano Karno dan Pak Iryawan, Jakarta sudah tidak ada lahan, tolong anda siapkan lahan mana yang bisa dijual biar Jakarta beli untuk wilayah air dan sebagainya," ujarnya.
Susi menegaskan bahwa Indonesia memiliki pantai terpanjang kedua di dunia. Namun 22 juta penduduk Jakarta tidak memiliki akses ke pantai. Satu-satunya pantai di Jakarta menurut Susi hanya Pulau Cilincing, namun kini sudah tak ada lagi.
"Pengembang harus mulai menyadari tidak boleh asal membangun. Pemerintah memastikan bahwa alam dan stakeholder yang lemah itu pasti tercover kebutuhannya," pungkasnya.
(Merdeka/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email