Ahmad Khan Rahami. (Foto: newyorkdailynews)
Insiden serangkaian ledakan di Amerika Serikat, New York dan New Jersey didalangi oleh seorang pria Afghanistan bernama Ahmad Khan Rahami. Pria keturunan Timur Tengah lahir di Amerika ini dicokok kemarin usai baku tembak dramatis dengan dua polisi setempat.
Diberitakan Channel News Asia, Selasa (20/9), petugas kepolisian belum membeberkan seluruh informasi terkait Rahami. Dia dibekuk polisi di Linden, New Jersey, usai otoritas mengidentifikasinya sebagai tersangka utama dalam ledakan New York pada dan New Jersey.
Meski belum dapat dibeberkan secara rinci, informasi terkait Rahami didapat CNN dari sumber penegak hukum yang tidak disebutkan namanya. Dia bercerita bahwa pria 28 tahun ini sudah beberapa kali bepergian ke Afghanistan dan Pakistan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk tinggal lama di Pakistan hingga Maret 2014. Polisi tengah mencari tahu apakah dia adalah seorang dari kelompok radikal lintas negara.
Diceritakan saat adegan penangkapan, petugas meyakini bahwa pria yang saat itu di Linden adalah sama dengan yang dicari FBI.
"Angkat tangan mu," kata dua polisi yang mengadang.
Ahmad Khan Rahami usai baku tembak (Foto: newyorkdailynews)
Tidak lantas tunduk, pria ini justru mengeluarkan pistol dan menembaki petugas. "Untungnya petugas kami memakai rompi anti peluru, dan berhasil lah mereka membekuknya," kata polisi Linden, Kapten James Sarnicki kepada awak media.
Baku tembak sempat terjadi, seorang petugas diketahui terluka di bagian pelipis. Rahami juga terkena tembakan pada lengan dan kakinya. Rekaman gambar saksi mata menunjukkan pelaku digiring dalam keadaan penuh perban, dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan tindakan. "Kondisinya tidak bisa dipastikan apakah mengancam nyawanya atau tidak," kata polisi.
Selanjutnya, Jaksa Union County siap menjatuhi Rahami dengan lima tuduhan percobaan pembunuhan di tingkat satu dan dua di tingkat berikutnya kepemilikan senjata, juru bicara Mark Spivey mengatakan.
Hukuman berikutnya akan dilaksanakan oleh pengadilan federal, namun Jaksa distrik selatan New York Preet Bharara mengatakan otoritas akan mengambil waktu sejenak terkait hal tersebut.
(Channel-News-Asia/Merdeka/Berbagai-Sumber-lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email