Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label ABNS WAWANCARA. Show all posts
Showing posts with label ABNS WAWANCARA. Show all posts

Saya Ingin Orang Indonesia Bisa Belajar Bahasa Ibrani

Setelah menyusun kamus Indonesia-Ibrani, Sapri Sale sedang menulis buku Belajar Bahasa Ibrani Bagi Penutur Bahasa Indonesia.

Sapri Sale, penyusun kamus Indonesia-Ibrani pertama dan siap diterbitkan di Jakarta. (Foto: Faisal Assegaf/Albalad.co)

Ada petuah bilang "Tidak kenal maka tidak sayang" dan "Kenalilah musuhmu." Nasihat semacam ini kelihatannya cocok bagi kaum muslim di Indonesia kebanyakan menganggap orang Yahudi jahat semua atau orang Yahudi itu orang Israel.

Inilah pesan ingin disampaikan Sapri Sale, lelaki asal Palu, Sulawesi Tengah, baru saja menyelesaikan kamus pertama Indonesia-Ibrani sekaligus Ibrani-Indonesia. Tapi dia tidak ingin memasuki ranah politik dan agama. Dia hanya ingin kamus tersebut menjadi jembatan dua budaya berbeda.

Kamus setebal 450 halaman itu dia susun selama satu dasawarsa sejak 2006 dan segera diluncurkan di Jakarta. Ayah dua anak dan sarjana Sastra Arab dari Universitas Al-Azhar di Ibu Kota Kairo, Mesir, ini mengakui akan sangat lebih mudah belajar Ibrani bila menguasai bahasa Arab. Maklum, kedua bahasa ini adalah sepupu.

Demikian pula secara etnis. Arab dan Yahudi juga sepupuan. Arab merupakan keturunan dari Nabi Ismail, sedangkan Yahudi dari darah Nabi Yakub. Keduanya putra dari Nabi Ibrahim.

Secara teologis, agama Islam dan Yudaisme juga mirip. Orang lelaki Yahudi wajib sunat. Mereka juga diharamkan memakan babi dan menenggak minuman beralkohol.

Sapri berharap kamus ini bisa membantu orang Indonesia berminat mempelajari Ibrani. "Saya ingin menjadikan Ibrani bukan bahasa eksklusif hanya dipelajari oleh orang-orang tertentu menganggap hak mereka saja mempelajari itu," katanya saat ditemui kemarin di sebuah pusat belanja di Jakarta. "Saya ingin Ibrani menjadi bahasa universal."

Karena itu, Misinya berhenti tidak berhenti di kamus. Dia juga sedang menulis buku kedua berjudul Cara Belajar Bahasa Ibrani Bagi Penutur Bahasa Indonesia.


Berikut penjelasan Sapri Sale kepada Faisal Assegaf dari Albalad.co.

Siapa menginspirasi Anda membikin kamus Indonesia-Ibrani?

Saya terinspirasi oleh Ben Yehuda. Dia adalah tokoh Zionis tapi bukan kolonialisme. Dia Zionisme literatur. Dialah orang pertama Yahudi menghidupkan kembali bahasa Ibrani. Bahasa Ibrani kan mati dia.


Bagaimana mulanya Anda bisa belajar bahasa Ibrani?

Saya ini anak pesantren di Darut Tahuid, Malang. Kemudian saya disuruh kuliah di Universitas Al-Azhar, Mesir. Waktu saya di Al-Azhar, saya tertarik dengan negara Israel.

Saya membaca literatur di negeri Arab itu hanya kejelekan orang Yahudi dan Israel saja. Dalam pikiran saya nggak mungkin lah. Masak, nggak sisi baiknya sih. Masak orang Yahudi jahat semuanya, pasti ada baiknya juga dong. Caranya gimana? Masuk ke literatur mereka, baca referensi mereka. Ya udah, akhirnya saya memutuskan harus belajar bahasa Ibrani.


Kapan Anda kuliah di Al-Azhar dan jurusan apa?

Saya kuliah dari 1989 dan lulus 1996. Saya kuliah Sastra Arab.

Nah, keuntungan saya sebagai orang pernah menekuni bahasa Arab, untuk mempelajari bahasa Ibrani itu mudah sekali karena mirip. Itu sangat membantu sama. Sebelum kursus, saya sudah belajar sendiri.


Di mana?

Selama kuliah di Mesir.


Memangnya banyak yang menjual buku belajar bahasa Ibrani di Kairo?

Di sana semua Fakultas El Zion di Universitas Ain Syam, Universitas Kairo mengajarkan bahasa Ibrani. Kalau di Al-Azhar nggak ada. Buku-buku cara belajar bahasa Ibrani gampang didapat di sana.

Saya belajar bahasa Ibrani igtu masuknya dengan cara orang Arab mengajarkan bahasa Ibrani. Karena punya struktur bahasa dan pola yang sama dengan bahasa Arab. Saya diuntungkan oleh itu. Jadi saya tidak belajar bahasa Ibrani dengan cara orang Barat mengajarkan bahasa Ibrani.

Saya belajar bahasa Ibrani bukan dari orang lain, saya belajar bahasa Ibrani dari bahasa Arab, merupakan sepupunya.

Setelah belajar sendiri, saya mulai bergabung dengan Pusat Kebudayaan Israel di Kairo. Lembaga ini bagian dari Kedutaan Besar Israel di Kairo.


Kapan Anda mulai bergaul dengan Pusat Kebudayaan Israel?

Sekitar 1991-1992, saya mulai bergaul dengan mereka. Di saat itu, saya melihat orang Israel adalah monster karena propaganda yang ada, berita pembantaian orang Palestina. Tapi saya tidak ingin dipengaruhi oleh media.

Eh, mereka menerima saya dengan baik, justru mempercayakan kepada saya utak-utik komputer mereka kalau ada yang rudak. Jadi akrab, akhirnya saya menjadi bagian dari mereka. Sambil saya belajar sambil mengikuti kursus-kursus tidak resmi.

Saya lalu berkenalan dengan Amr, orang Arab muslim asli dan Mesir menjadi pegawai di Pusat Kebudayaan Israel. Amr itulah yang memandu saya soal bagaimana persamaan antara bahasa Ibrani dan Arab.

Karena tidak ada sekolah bahasa Ibrani resmi dan keterbatasan ekonomi, saya melanjutkan belajar Ibrani secara otodidak.

Saya sempat menjadi asisten duta besar Indonesia untuk Libanon. Kemudian pada 1999 saya tinggalkan Beirut dan bekerja di kantor perwakilan Indonesia untuk PBB di New York. Nggak lama, setelah itu saya bekerja di kantor perwakilan Belgia buat PBB. Di situlah saya mulai belajar lagi Ibrani.

Setelah saya mulai punya duit, saya masuk pendidikan resmi bahasa Ibrani secara daring di Hebrew Online. Semua gurunya dari Israel. Mereka sangat antusias karena saya orang Indonesia dan muslim. Saya belajar Ibrani di Hebrew Online mulai 2004 hingga 2006.


Apakah Anda dapat sertifikat?

Dapat, level C, satu lagi di atasnya D. Kemudian karena biayanya mahal saya berhenti. Saya belajar sendiri lagi.


Memangnya berapa biaya ikut Hebrew Online?

Mahal, US$ 700 untuk satu sesi selama tiga bulan. Eh, ada teman saya waktu di Mesir datang ke Amerika menyarankan saya untuk membuat kamus saku Indonesia-Ibrani. Saya pikir menarik juga usulannya.

Jadi, kamus ini saya mulai kerjakan 2006, baru selesai 2016.


Apakah Anda mengontak Kedutaan Israel di Amerika?

Tidak, karena saya tidak mau dibantu oleh orang. Saya mau independen. Saya tidak mau ada sponsor mendikte saya. lebih baik saya keluarkan dari kocek saya sendiri dulu.


Apa yang paling sulit dalam menyusun kamus ini?

Kesulitan paling tinggi kamus Ibrani itu adalah nikud atau tanda baca. Dalam bahasa Arab disebut makhraj.


Kenapa susahnya?

Itu pakai kode. Satu huruf memiliki satu nikud. Di samping itu, saya tidak hanya fokus di situ karena saya bekerja.


Berapa tebal kamus ini?

450 halaman.


Ada berapa abjad dalam Ibrani?

22, hampir sama dengan Arab.


Apa isi dari kamus ini secara garis besar?

Secara garis besar adalah susunan kata secara alfabet. Kamus ini dua sisi, Indonesia-Ibrani dan Ibrani-Indonesia.

Jadi sasarannya itu bukan hanya orang Indonesia ingin belajar bahasa Ibrani, namun juga saya mengajak orang Israel supaya belajar bahasa Indonesia. Makanya di dua sisi itu ada penjelasan soal tata bahasa, yaitu tata bahasa Ibrani dan tata bahasa Indonesia.


Jadi apa misi dari penyusunan kamus ini?

Untuk menjembatani dua budaya berbeda, tidak pernah berhubungan. Saya tidak mau masuk ranah politik, semata-mata literatur.


Ada berapa jenis pola kalimat dalam bahasa Ibrani?

Banyak jenisnya. Beda antara Ibrani klasik dan modern. Ibrani klasik itu disebut Tanakh. Ibrani klasik itu punya tata bahasa sendiri. Yang saya buat adalah kamus untuk bahasa Ibrani modern.

Tapi kalau kita emnguasai Ibrani modern, sangat mudah mengerti Ibrani klasik. Karena tata bahasa Ibrani klasil lebih sedikit. Ibrani modern lebih luas karena sudah banyak mengabsorpsi dari bahasa Arab dan Latin.


Bagaimana perasaan Anda bisa menyelesaikan penyusunan kamus Indonesia-Ibrani ini?

Macam-macamlah. Tapi ini adalah langkah awal. Setelah ini kerjaan lebih banya. Bagaimana harus mengimplementasikan, bagaimana bisa masuk pesantren, bagaimana ia menjadi bahasa tidak eksklusif lagi.


Apakah renacan Anda ke depan?

Saya ingin menjadikan Ibrani bukan bahasa eksklusif hanya dipelajari oleh orang-orang tertentu menganggap hak mereka saja mempelajari itu. Saya ingin Ibrani menjadi bahasa universal.

Saya ingin mempromosikan bahasa Indonesia di Israel. betul-betul ini adalah jembatan budaya.

Dalam waktu dekat ada karya menyusul, yakni buku Belajar Bahasa Ibrani Bagi Penutur Bahasa Indonesia. Sudah sekitar 14 bab saya susun.


Apakah Anda siap jika ada reaksi negatif dari orang tidak suka dengan kamus Anda terbitkan?

Siap sekali, saya kan anak pesantren.

(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Ketua Kantor Berita Atlas Afghanistan: Insiden Mirzaulang Sebuah Bentuk Kejahatan Perang/ Para Teroris Asik Membunuh Orang-orang Syiah Dengan Tanpa Alasan


Sayed Ahmad Mousavi Mobalegh dengan mengevaluasi pembunuhan orang-orang Syiah oleh ISIS dan Taliban di Mirzaulang Afghanistan mengatakan, adapun yang terjadi di Mirzaulang, selain manifestasi nyata kejahatan perang, juga sebuah genosida sistematis dan brutal.

Sayed Ahmad Mousavi Mobalegh, ketua kantor berita Atlas Afghanistan saat wawancara dengan IQNA, mengevaluasi insiden pembunuhan komunitas Syiah di Mirzaulang Afghanistan oleh ISIS dan Taliban. Ia mengatakan, adapun yang terjadi di Mirzaulang selain manifestasi riil kejahatan perang, juga sebuah genosida sistematis dan brutal, dari aspek dikarenakan mayoritas syuhada insiden ini adalah wanita, anak-anak dan lansia yang bukan militer, maka ini adalah sebuah kejahatan perang, dan dari aspek pembunuhan terkait kalangan khusus (orang-orang Syiah), maka ini disebut dengan genosida.


Runtuhnya Mirzaulang; Perintis Penguasaan Kawasan Kaya Minyak

Ia menambahkan, dari sisi lain lembah Mirzaulang yang menjadi gerbang masuk propinsi utara Afghanistan bagi kelompok para teroris, selama dua tahun melawan teroris secara sipil dan dengan tanpa perhatian pemerintah pusat. Runtuhnya kawasan strategis ini merupakan perintis penguasaan kelompok teroris atas kawasan-kawasan Sar-e Pol di Afghanistan yang kebetulan merupakan sumber-sumber pengeluaran dan penting minyak, tembaga, dan batubara dan dapat menyiapkan sumber-sumber keuangan yang signifikan bagi mereka. Karena itu, runtuhnya Mirzaulang dari aspek politik dan militer juga sebuah bencana dan semoga kondisi-kondisi sukar di kawasan-kawasan utara Afghanistan dapat diatasi.

Sayed Ahmad Mousavi Mobalegh menegaskan, Mirzaulang bagian dari gubernur Sayyad di propinsi Sar-e Pol. Sebagian besar gubernur Sayyad dan seluruh gubernur Kohistanat (berdampingan dengan Sayyad) dikuasai oleh para teroris. Satu-satunya jalan penghubung Kohistanat dan Sayyad dengan pusat Sar-e Pol adalah melewati Mirzaulang, yang dalam beberapa tahun lalu sama sekali tidak dapat melewati kawasan ini dan dekat dengan pusat propinsi Sar-e Pol.

Ia menjelaskan penduduk Mirzaulang melakukan perlawanan sengit dalam melawan ratusan serangan luas para teroris dan sudah pasti ideologi agama dan keyakinan penduduk Mirzaulang menyebabkan benar-benar bangkit melawan para teroris tersebut. Karenanya sudah pasti memunculkan banyak sensitivits terhadap penduduk ini.


Para Teroris Asik Membunuh Orang-orang Syiah tanpa Alasan

Ketua kantor berita Atlas demikian juga mengatakan, kelompok teroris khususnya ISIS dari awal telah memusuhi orang-orang Syiah dan Ahlulbait (As) dan bahkan asik membunuh mereka dengan tanpa alasan; terlebih-lebih kekalahan dan kegagalan berturut-turut yang telah mereka telan dalam beberapa tahun ini.

Sayed Ahmad Mousavi Mobalegh melanjutkan, pastinya kelompok teroris dalam pembunuhan brutal yang dilakukan di Mirzaulang menginginkan dua tujuan mendasar; pertama balas dendam terhadap orang-orang Syiah Mirzaulang dikarenakan kegagalan berturut-turut yang telah diberikan oleh penduduk ini, kedua menyampaikan pesan ke penduduk kawasan lainnya yaitu akan menghadapi kondisi semacam ini jika masih bangkit melawan para teroris.


Membidik Ahlussunnah Jika Tidak Melawan Para Teroris

Sayed Ahmad Mousavi Mobalegh menambahkan, jika laju kelompok teroris di Mirzaulang tidak dihentikan, bukan hanya orang-orang Syiah kawasan saja, bahkan masyarakat Ahlusunnah setempat juga akan menghadapi pelbagai problem. Koordinasi Taliban dan ISIS dalam insiden ini menjelaskan perubahan pendekatan kelompok teroris di Sar-e Pol, yaitu menguatkan gerakan ISIS dan melemahkan Taliban di kawasan, dan menyalahi Taliban yang tidak terlalu memiliki banyak problem dengan Ahlusunnah, pasukan ISIS tidak akan berbelas kasih kepada siapapun, bahkan kepada Ahlusunnah sekalipun.

(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain.ABNS)

Wawancara Media Kandidat Wanita Muslim di Arizona


Wanita muslimah yang untuk pertama kalinya dalam sejarah pemilihan propinsi Arizona, terpilih sebagai wakil demokrat majelis senat Amerika, meski ancaman-ancaman di dunia maya Senin kemarin (31/7), berbicara tentang kemusliman dirinya.

Menurut laporan IQNA dilansir dari usnews, DeedraAbboud, wanita muslimah kandidat dalam konferensi pers di perkumpulan para pemimpin demokrat propinsi Arizona mengatakan, serangan ke kandidat bukan fenomena baru di Amerika.

"Dengan melihat adanya kebebasan di Amerika, yang dibatasi hanya memakai kerudung,” ucapnya.

DeedraAbboud menambahkan, mazhab saya bukanlah hal yang dapat saya sembunyikan dan atau saya harus memilih pilihan lain di antara keduanya.

Para jaksa dan aktivis politik Arizona dengan mengafirmasi ucapan kandidat muslim ini juga menyebut serangan online Islamfhobia di Amerika adalah hal yang biasa.

(Deedra-Abboud/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Nadirsyah Hosen: Salurkan Aspirasi Lewat Mekanisme Demokrasi Yang Ada

Gus Nadir

Setelah sistem kekhalifahan runtuh pada tahun 1924, dunia Islam terbelah menjadi dua: ada kelompok yang ingin mendirikan sistem khilafah lagi dan ada juga kelompok yang memilih sistem lain –seperti republik, kerajaan, kesultanan, dan lainnya- dari pada menghidupkan kembali sistem khalifah. Masing-masing memiliki pendukung dan argumen.

Selain itu, muncul pula terma Islam politik dan politik Islam. Di beberapa negara yang penduduknya mayoritas Islam, terjadi polemik antara Islam politik dan politik Islam. Begitupun di Indonesia. Meski memiliki cara yang ‘berbeda’, namun keduanya memiliki semangat untuk menerapkan nilai-nilai Islam di dalah kehidupan berpolitik dan bernegara.

Di Indonesia, juga ada kelompok yang mengaku membela Islam dengan menegakkan hukum-hukum Islam, tetapi mereka tidak bersedia untuk ikut berdemokrasi. Mereka menggunakan cara-cara di luar parlemen untuk membela Islam.

Lalu, bagaimana sebetulnya praktik Islam politik dan politik Islam di Indonesia saat ini? Dan bagaimana keduanya mewarnai demokrasi yang ada di Indonesia? Bagaimana menanggapi kelompok yang ada di ‘jalan’ dan tidak ikut berdemokrasi?


Untuk menguraikan itu, Jurnalis NU Online A. Muchlishon Rochmat berkesempatan mewawancarai Rais Syuriyah PCINU Australia-New Zealand yang juga menjadi Dosen Senior Hukum di Universitas Monash Australia Prof Dr Nadirsyah Hosen atau biasa disapa Gus Nadir. Berikut hasil wawancaranya:


Sebetulnya, apa perbedaan Islam politik dan politik Islam, Gus?

Sebenarnya sudah banyak buku dan tulisan yang membahas tentang Islam politik dan politik Islam. Intinya, Islam politik lebih menekankan dan menerapkan simbol-simbol atau atribut Islam di dalam berpolitik. Sementata, politik Islam lebih mengedepankan Islam sebagai sebuah nilai. Mereka tidak melulu menggunakan atribut-atribut Islam dalam kegiatan berpolitik.


Bagaimana Gus Nadir melihat praktik dari keduanya di Indonesia dalam konteks hari ini?

Sekarang, di Indonesia terjadi tarik menarik antara keduanya. Ada sebagian yang mengikuti sistem politik yang ada, ikut pemilu. Lalu, mereka memperjuangkan Islam dengan gerakan-gerakan politik. Itu sah-sah saja.

Tetapi sekarang ada orang yang berada di luar mekanisme demokrasi. Dia ada di jalanan dan tidak bersedia untuk ikut proses demokrasi tetapi dia mengklaim bahwa sedang membela Islam. Kalau dia ikut berdemokrasi, maka dia bisa membela Islam dalam konteks meloloskan kebijakan-kebijakan yang pro Islam.


Tapi ada semacam ‘ketakutan’ dari masyarakat kalau ada partai yang mengedepankan Islam politik. Bagaimana itu, Gus?

Kita lihat partai-partai Islam misalkan seperti PKS. Ketika pertama kali muncul PKS dulu banyak orang yang khawatir. Tetapi sekarang kita melihat semakin lama PKS itu semakin demokratis.


Apa yang menyebabkan kok bisa seperti itu?

Proses demokrasi mendemokratiskan mereka. Jadi, proses demokrasi tidak membuat mereka menjadi menguat, membuat mereka ‘semakin Islami.’

Nah, ini berbeda dengan orang yang berada di jalanan dan tidak ikut proses demokrasi. Dia akan semakin mengeras. Misalnya Hizbut Tahrir Indonesia, sekarang mereka dibubarkan tetapi kan bisa daftar lagi nanti.

Tetapi kalau mereka memang tidak anti-NKRI maka mereka harus mengikuti proses demokrasi seperti pemilu. Mereka bisa bertarung di sana. Tetapi kalau teriak-teriak di jalan dan menganggap demokrasi itu toghut dan kufur itu tidak dibenarkan.

Jadi Apakah bisa disimpulkan bahwa mereka yang mengikuti mekanisme demokrasi akan ikut demokratis?

Saya percaya bahwa orang yang mengikuti mekanisme demokrasi Pancasila, dia akan tertarik ke tengah. Karena moderasi itu menjadi sebuah keniscayaan di dalam politik. Dia harus negosiasi dan mempertimbangkan isu-isu lain.

Yang repot adalah mereka yang ada di ‘jalanan’ karena tidak ada proses yang menarik ke tengah. Yang ada mereka selalu menguat dan mengeras.


Bisa dibuatkan simplifikasinya, Gus?

Misalnya tujuh juta orang yang ikut demo itu kalau dihitung sebagai perwakilan untuk kursi DPR itu akan dapat berapa kursi. Di jalanan mereka memang banyak, tetapi karena ada mekanisme demokrasi dan pemilu, kalau misalnya orang-orang tersebut dihitung dari daerah saja maka mereka hanya akan mendapatkan satu kursi saja di DPR. Karena ada sebaran kursi dan mekanisme yang harus diikuti.

Kalau banyak-banyakan massa, ya banyakan massa PKB di Jawa. Ini yang saya maksud, kalau kita masuk mekanisme maka kita akan tertarik ke tengah. Itulah politik. Dan silahkan perjuangkan lewat jalur itu. Tapi kalau kita kita tidak proses itu dan berada di ‘jalan’, yang terjadi adalah kita mempolitisasi Islam.


Untuk menyikapi mereka yang ada di ‘jalan’ seperti itu apa?

Selama itu tidak melanggar aturan dan ketertiban umum, itu adalah bagian dari demokrasi dan kita apresiasi. Tapi ada aturan main dan aturan inilah yang seharusnya ditaati. Masalahnya mereka yang ada di ‘jalanan’ adalah para penyelundup demokrasi.


Maksudnya penyelundup demokrasi?

Mereka menggunakan kosakata demokrasi tetapi sebenarnya ingin membunuh dan menghancurkan demokrasi. Misalnya seperti ini, mereka turun ke jalan adalah sebuah kebebasan mereka masing-masing. Tetapi jika isu yang diangkat adalah untuk menggoyang pilar bangsa, maka itu tidak diperkenankan. Kalau tidak ada izin, mereka juga tidak boleh melakukan turun ke jalan seperti itu.

Di luar negeri, kalau melakukan demonstrasi juga harus memiliki izin dan rute yang jelas. Hal itu diterapkan karena ketertiban umum tidak boleh terganggu.


Gus Nadir melihat demokrasi di Indonesia itu bagaimana?

Demokrasi membutuhkan kedewasaan dan butuh proses. Demokrasi kita baru sebentar, yaitu mulai tahun 1998. Kalau kita bandingkan dengan negara lain, lima puluh sampai tujuh puluh tahun pertama berdemokrasi mereka perang saudara. Kita tidak ada perang saudara.

Pelan-pelan kita kita akan bergerak ke demokrasi yang lebih dewasa. Tetapi itu butuh waktu dan kesiapan institusi sosial termasuk ormas-ormas Islam. Bagaimana akan berdemokrasi kalau misalnya ada ormas Islam yang tidak demokratis. Misalnya ormas FUI, sekjennya tidak pernah berganti karena dari dulu hingga sekarang masih dipegang Al-Khatthat. Oleh karena itu institusi sosial juga harus diperkuat untuk menuju demokrasi yang lebih dewasa.


Ada anggapan bahwa Perppu tentang ormas bisa digunakan untuk menghantam lawan politik. Bagaimana menanggapi itu?

Kalau untuk menghantam lawan politik berarti yang dibubarin siapa. FPI kan bukan. Ini kah HTI yang dibubarkan. Yang salah itu bukan Perppu tetapi yang salah adalah pemerintah yang sebelumnya yang menerima HTI sebagai ormas.

Itukan persoalannya. Kenapa yang tidak sepakat dengan Pancasila dan UUD 1945 diakui dan dikasih berbadan hukum. Kalau mau membenarkannya kan susah.


Terakhir Gus, Bagaimana Islam Indonesia ini ke depan?

Menurut saya Islam di Indonesia akan menjadi contoh dunia. Saya optimis bahwa Islam di Indonesia akan menjadi contoh bagaimana membangun peradaban dunia. Dan NU akan menjadi salah satu mercusuarnya karena sedang bergerak ke arah sana. Kita bicara secara spiritual maupun bicara secara hitung-hitungan normal, kita sudah bergerak ke arah sana. Tapi itu butuh waktu.

(NU/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Markas Perdamaian Arab Saudi di Malaysia Dalam Perspektif Pakar Amerika/ Kesamaan Deduksi Al Saud Tentang Islam Dengan Ideologi ISIS


Seorang pakar dalam masalah teroris di Amerika pada sebuah statemennya mengkritik adanya markas-markas pendidikan di bawah naungan Arab Saudi di Malaysia dan menyamakan kerjasama Kuala Lumpur dengan Riyadh dalam ranah penyebaran Islam moderat dan melawan terorisme seperti sebuah lelucon.

Menurut laporan IQNA yang dilansir dari situs Free Malaysia, Dr.Zachary Abuza, dosen kolega National Wardi Washington dan pakar masalah Timur Tengah menegaskan, narasi Arab Saudi tentang Islam bukan hanya tidak ada moderasi sama sekali dan jauh dari ekstrem, bahkan narasi terbatas tentang Islam ini telah menghadapkan umat muslim regional dengan bahaya.

Ia mengisyaratkan, keputusan pemerintah Malaysia untuk bekerjasama dengan Arab Saudi dalam bidang publikasi Islam moderat dan melawan terorisme adalah hal yang mengherankan. Ia menambahkan, Arab Saudi dikenal di dunia karena penyebaran wahabi, fanatisme dan ekstremisme tidak pada tempatnya, dan aksi pemerintah Malaysia untuk berkerjasama dengan pemerintah ini dalam ranah melawan ekstremisme tidak dapat dimengerti.


Tidak Ada Bukti Islam Moderat di Arab Saudi

Menurutnya, Saudi telah memublikasikan Wahabisme di seantero dunia, dan sama sekali tidak ada bukti tentang Islam moderat di Saudi dan kerjasama Malaysia dengan negara ini dalam ranah ini tak ubahnya sebuah lelucon.

Pemerintah Malaysia baru-baru ini mengabarkan keputusannya untuk bekerjasama dengan Saudi guna membangun markas untuk perdamaian di negara ini, sebuah markas dengan nama raja Saudi sekarang ini (raja Salman).

Dari sisi lain sudah jelas bahwa aksi ini dilakukan dengan kerjasama himpunan global Islam yang berada di bawah dukungan finansial besar-besaran Saudi dan dilakukan publikasi gambar tentang opini raja Saudi tentang Islam di seantero dunia. Himpunan global Islam adalah sebuah lembaga yang aktif bertahun-tahun dalam ranah menciptakan markas Islam yang didukung Riyadh di negara-negara Eropa dan Asia.

Baru-baru ini juga sebuah wadah pemikir Inggris memublikasikan sebuah laporan yang menunjukkan bahwa organisasi ini memiliki link dengan aksi-aksi terkait publikasi ideologi ekstrem, yang dasar dan pondasi utama ideologi dan pemikran kelompok teroris seperti Al Qaeda, Taliban, dan ISIS.

Laporan wadah pemikir ini, demikian juga menunjukkan sebagian anggota dan para pejabat aliansi ini memiliki hubungan dekat dan langsung dengan Al Qaeda dan Taliban.

Dr.Zachary Abuza dengan mengisyaratkan masalah ini mengatakan, publikasi laporan ini bukan hal yang mengherankan, karena himpunan global Islam dibentuk oleh lembaga-lembaga informasi Saudi dan pada masa dimana Riyadh membantu finansial ke Afghanistan saat melawan pasukan Uni Soviet pada tahun 1980.

Ia menambahkan, meski kelompok ini secara lahiriahnya tidak menggunakan bantuan keuangan pemerintah Saudi, namun kelompok-kelompok terkait dengan pemerintah negara ini mendukung keuangan organisasi ini dan organisasi ini dengan dukungan-dukungan tersebut melakukan pulibkasi ideologinya di tengah-tengah umat muslim beberapa negara seperti Fipilina dan Indonesia.

Dr.Zachary Abuza di ucapan lain juga menegaskan bahwa organisasi-organisasi terkait dengan pemerintah Saudi pada bulan-bulan terakhir memublikasikan secara aktif ideologi-ideologi ekstrem di seantero dunia.


Wahabi; Sumber Kekuatan Saudi dalam Dunia Islam

Wahabi sangat berhasrat untuk mempublikasikan ajaran wahabi, karena ideologi ini adalah sumber kekuatan mereka di dunia Islam.

Menurut pakar Amerika ini, dikarenakan publikasi ideologi Wahabi oleh Saudi dan kelompok-kelompok terkait mereka, dalam bebarapa tahun terakhir tendensi ke kelompok teroris ISIS di tengah-tengah masyarakat Malaysia mengalami peningkatan.

Dr.Zachary Abuza menegaskan bahwa Malaysia demi memajukan program-programnya untuk publikasi Islam moderat dan melawan terorisme tidak membutuhkan Saudi. Ia menegaskan, para pejabat Malaysia sampai sekarang memiliki aktivitas tepat dalam ranah memberantas ISIS dan tidak membutuhkan kerjasama dengan pemerintah Saudi untuk melawan terorisme.

Ia menambahkan, sejatinya tidak ada perbedaan ideologi antara pemikiran dan deduksi Saudi tentang Islam dengan deduksi ISIS tentang Islam dan Riyadh tidak akan pernah menentang ideologi ISIS. Sejatinya markas perdamaian raja Salman tidak akan menjadi pembantu publikasi Islam moderat dan melawan ekstremisme, bahkan menjafi faktor perusak dalam melawan ISIS.

(Free-Malaysia/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Harapan Hatiku Tilawah di Bainal Haramain/ Saya Berhasrat Akan Kedudukan Syahid Hassani Kargar


Sayyid Ala’ al-Musawi menyebut tilawah di Bainal Haramain adalah salah satu dari harapan hatinya dan mengatakan, sebuah karunia Allah yang telah menganugerahkan rezeki ini padaku sehingga saya dapat melantunkan tilawah kalam wahyu Ilahi.

Sayyid Ala’ al- Musawi, qori dan muazin haram Sayyidus Syuhada (As) dan haram Sayyidah Zainab (Sa) saat wawancara dengan IQNA dengan menjelaskan bahwa harapannya adalah dapat melakukan tilawah di Bainal Haramain meski sekali, mengungkapkan: Saya melakukan tilwah lebih dari 200 di kamp, Bainal Haramain, haram Abul Fadhl Abbas (As), makam Imam Husein (As), dan maqom Imam Mahdi (af).

Sayyid Ala’ al- Musawi, 43 tahun asal Irak. Ia memiliki seorang putri bernama Nur az-Zahra, selama 9 tahun telah menjadi qori terbaik musholla Sayyidah Zainab (As) di Damaskus, qori terbaik atase kebudayaan Iran di Suriah, qori terbaik kediaman para ulama agung di Suriah (seperti kediaman pemimpin tertinggi (Rahbar) di Sayyidah Zaenab Damaskus) dan qori serta madah kedutaan Iran di negara ini.


Aktivitas Al-Quran

Sayyid Ala’ al- Musawi terkait aktivitas Quraninya mengatakan, saya memulai program profesional Quran dari 38 tahun silam di Iran, di bawah bimbingan sejumlah pengajar seperti Ustad Ranjbar, Khudawardi, Turkaman, Alizadeh, Ustad Dehdashti, Ustad Abbas Ka’bi, Shahidi, Syu’ai, Saeedian, Hj. Mostafa Muazen, Ustad Almarhum Allami, dan lain-lain.

Ia melewatkan masa kecil dan remajanya bersama keluarganya di Qom. "Awalnya saya melakukan tilawah di haram Sayyidah Ma’shumah, kemudian di haram Shah Abdul Azim Hasani, dan setelah itu haram Imam Ridha (As). Kemudian saya berangkat ke haram Sayyidah Zainab (As), Suriah dan setelah mengabdi selama 9 tahun di haram beliau dan haram Sayyidah Ruqayyah, kemudian saya berangkat menuju Karbala,” tegasnya.

Sayyid al-Musawi melanjutkan, setelah berangkat ke Irak, dengan melewati tahap penerimaan yang sukar, kemudian saya bergabung dengan lingkaran para qori haram Huseini di Karbala al-Mu’alla dan dalam beragam program cannel parabola melakukan tilawah dalam sejumlah majelis Qurani dan acara doa Kumail, yang juga disiarkan secara langsung dari cannel parabola Karbala dan Imam Husein (As).


Mengikuti Ustad Shahat Muhammad Anwar

Sayyid al-Musawi terkait mengikuti ustad-ustad Mesir mengatakan, mulanya dalam melakukan tilawah saya mengikuti tilawah sejumlah qori Mesir seperti ustad Abdul Basit, al-Minshawi, dan Mutawalli Abdul ‘Al, sekarang ini sekitar 30 tahun saya mengikuti ustad Shahat Muhammad Anwar.


Upaya dan Usaha, Faktor Terpenting Kesuksesan

Sayyid al-Musawi dalam menjawab pertanyaan apa faktor kesuksesan anda, menegaskan; sudah pasti ayah dan ibu memiliki peran utama dalam kesuksesan seorang anak; namun upaya dan usaha siang malam juga sangat penting dan saya berusaha siang malam agar menjadi qori dan muazin haram. "Perlu saya sebutkan, upaya tiada henti sejumlah pengajar dan teman juga berpengaruh dalam kesuksesan saya,” imbuhnya.


Aktivitas Qurani Khusus Bulan Ramadhan

Al-Musawi dengan mengisyaratkan beragam aktivitasnya pada bulan suci Ramadhan mengatakan, penyelenggaraan majelis-majelis Qurani di haram Sayyidus Syuhada (As), penyelenggaraan majelis Qurani di kamp Sayyidah Zainab (As), penyelenggaraan majelis Qurani di pemakaman Fahd Hilli Bab Qiblatul Husein, penyelenggaraan majelis malam-malam bersama Quran di Sardab Bab al-Ras al-Sharif, penyelenggaraan majelis Qurani di percetakan al-Warits di haram suci Huseini pada siang hari termasuk sejumlah program Qurani saya.


Kondisi Azan dan Tilawah di Bainal Haramain

Al-Musawi menuturkan kondisi azan dan tilawah di haram Sayyidus Syuhada sebagai berikut: kondisi azan dan tilawah di tempat azan Abu Abdillah sama sekali tidak dapat diungkapkan, seperti memberi kalian dua kepak sayap beberapa saat terbang di surga dan di Bainal Haramain juga tidak dapat dideskripsikan; sungguh demi Allah mulut tidak dapat berucap dan menjelaskannya.

Ia menjelaskan kesabarannya dalam sebagian hal pada saat melantunkan tilawah. Ia menambahkan, beberapa kali saat kedudukan seseorang sedang melambung, mereka menyebut nama orang lain, sudah pasti untuk satu majelis diundang dua qori bersamaan, Allah menjadi saksi bahwa setan sangatlah kuat pada detik-detik itu, dan Alhamdulillah saya dapat memberikan tempatku kepada qori tersebut dengan lapang dada, dan saya katakan pada diri saya bahwa Allah akan mengganti pahala orang-orang yang sabar.

Qori dan muazin haram Sayyidus Syuhada (As) menyebut setiap program tialwah di haram mulia ini dan mengungkapkan, banyak sekali kenangan, hari-hari tilawah di haram Sayyidah Zainab dan Ruqayyah (As), haram Abul Fadhl Abbas dan Imam Husein (As), haram Sayyidah Ma’shumah dan Imam Ridha (As), semua tilawah-tilawah ini termasuk kenangan yang sangat berharga.

Bertemu dengan Syahid Mohsen Haji Hassani Kargar di Karbala Al-Musawi menyebut pertemuannya dengan syahid Mohsen Haji Hassani Kargar, juara pertama MTQ internasional Malaysia pada tahun 94 adalah hal yang luar biasa dan mengatakan, pada tahun 1393, saya mendapat kesempatan untuk mengenal syahid Haji Mohsen Hassani Kargar di haram Imam Husein (As), dimana saya melakukan koordinasi seluruh program tilawahnya di majelis-majelis pagi hari, siang hari dan majelis malam hari di kemah haram dan haram Huseini.


Orang kedua dari Kanan: Sayyid Ala al-Musawi di samping Syahid Mohsen Haji Hassani Kargar

Ia sangat berhasrat akan kedudukan syahid ini. Ia menambahkan, 23 kali saya menempuh pelbagai kawasan perang Irak sebagai qori terbaik haram suci untuk melakukan tilawah al-Quran, namun saya belum mendapatkan karunia syahadah dan maqom seperti maqom syahid Hassani Kargar.


Tujuan dan Risalah Qori Iran dan Syahid

Qori dan muazin haram Sayyidus Syuhada (As) di penghujung menyebut tujuan dan misi qori al-Quran dan syahid. Ia mengatakan, tujuan qori Iran dan syahid adalah menyampakain ajaran-ajaran pokok Ilahi lewat akhlak, adab sopan santun, kehormatan, kesucian jiwa dan sifat-sifat mulia lainnya.

Klip azan Sayyid Ala al-Musawi yang telah meraih peringkat pertama dalam MTQ nasional azan Iran dari 150 partisipan dari 10 propinsi dapat dilihat di bawah ini:


(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Kerjasama Iran Dengan Para Aktivis Industri Makanan Halal Filipina


Atase kebudayaan Iran di Manila mengabarkan kerjasama markas ini dengan para aktivis industri makanan halal di Filipina.

Mohammad Jafari Malek, Atase kebudayaan Iran di Filipina saat wawancara dengan IQNA mengungkapkan, Kamis lalu (13/7) kami melakukan pertemuan dengan Ny. Hadji Raof-Laidan, seorang muslimah selatan Filipina dan pendiri industri makanan halal di negara ini dan termasuk salah seorang anggota himpunan persahabatan wanita berpendidikan Iran dan Filipina beserta dewan rombongan, dan di situ dikaji kerjasama antara kedua belah pihak dalam ranah industri makanan halal.

"Dalam pertemuan dengan Ny. Hadji Raof-Laidan, kami mengumumkan kesiapan kami untuk menyelenggarakan seminar makanan halal yang mendapat sambutan baik dan diputuskan bahwa kami akan menyelenggarakan dua seminar di sejumlah universitas Filipina dalam ranah ini,” imbuhnya.

Mohammad Jafari Malek menegaskan, wanita Filipina saat ini aktif dalam sebuah perusahaan berbasis pengetahuan di bawah pengawasan Menteri Ilmu dan Tekonologi Filipina dan memiliki kerjasama dengan organisasi kerjasama Islam dalam ranah makanan halal.

Atase kebudayaan Iran dengan mengisyaratkan sejumlah aktivitas Filipina dalam bidang produk-produk halal mengatakan, Filipina sebagai salah satu negara non Islam sekarang ini memegang sebagian pasar halal dan Menteri Urusan Muslim negara ini juga memiliki divisi dengan topik industri makanan halal, yang beraktivitas dalam ranah ini.

Ia demikian juga mengingatkan, Ny. Hadji Raof-Laidan termasuk salah seorang anggota himpunan persahabatan wanita berpendidikan Iran dan Filipina yang juga memiliki kerjasama dengan atase kebudayaan dalam bidang ini. MohammadJafari Malek selaku pendiri himpunan ini menyebut sejumlah aktivitas dalam bidang kebudayaan, kesenian dan ilmiah sebagai salah satu dari programnya dan di penghujung mengatakan, kami berencana setelah pemutusan undang-undang, menyelenggarakan dua pameran kesenian dari para wanita seniman Iran dan demikian juga pameran pakaian para wanita dari pelbagai etnsi dan pekan film keluarga di Manila juga termasuk program lain dari program kami dengan kerjasama Himpunan persahabatan wanita berpendidikan Iran dan Filipina.



(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Kesukaran Tilawah di Kawasan Tidak Paling Aman Jammu dan Kashmir


Ali Akbar Kazemi, qori Iran yang baru-baru ini menetap selama 20 hari di propinsi Jammu dan Kashmir guna melantunkan tilawahnya sebagai duta Quran Iran, berbicara tentang sejumlah kesukaran yang ada dalam perjalanan ini.

Menurut laporan IQNA, pada bulan suci Ramadhan, kami melihat pengiriman lebih dari 150 qori, hafiz dan anggota kelompok tawasih ke 20 negara dunia untuk melantunkan tilawah al-Quran dan dakwah Islam. Sementara itu, sebagian para delegasi di negara-negara tujuan mendapatkan kondisi yang lebih baik dan sedikit mendapat tantangan, namun sebaliknya ada orang-orang yang pergi ke kawasan yang jauh dan dikirim ke beberapa negara kawasan yang terkadang dakwah mereka juga disertai dengan marabahaya dan ancaman nyawa.

Ali Akbar Kazemi, qori Iran dan warga propinsi Yazd, salah satu qori yang dikirim ke negara India pada bulan suci Ramadhan dan di sebagian kawasan negara ini, yang menjalankan program dengan tidak memiliki syarat-syarat yang baik dari aspek fasilitas dan kemananan, yang selanjutnya akan dipaparkan sebuah dialog IQNA dengannya terkait perjalanan ini;


Kapan Anda dikirim dan berapa lama anda menetap?

Saya pergi ke India pada tanggal 19 bulan suci Ramadhan dan saya menetap di sana selama 20 hari, saya datang satu hari di kota Dehradun dan menjalankan program dan selanjutnya juga saya dikirim ke kawasan Srinagar, ibukota propinsi Jammu dan Kashmir.


Program apa yang Anda jalankan di kota Dehradun?

Saya melewatkan satu hari dengan berpartisipasi dalam sebuah pameran al-Quran, dimana pameran ini setiap tahunnya diselenggarakan atas prakarsa salah seorang terkaya Ahlusunnah di situ dan pameran sangat besar, dimana sejumlah karya-karya tersohor dunia Islam dapat dilihat di situ.

Dalam pameran ini terdapat beragam jenis tulisan, sejumlah al-Quran yang ditulis dengan emas dan saya juga hadir di situ sekitar dua jam, masyarakat sangat menyambut tilawah saya, dimana dalam dua jam ini saya diminta lima kali untuk melantunkan tilawah, dan saya pun juga menjalankannya dan juga tawasih Asmaul Husa, demikian juga dalam satu buku catatan, sejumlah seniman dunia Islam tulisan tangan meminta saya agar menulis sebuah pembahasan di situ. Namun selain hadir dalam pameran ini, setelah salat Tarawih dan di masjid jami’ Dehradun juga saya melantunkan tilawah al-Quran, demikian juga dua qori dari negara Mesir diudang oleh orang kaya ini bersama saya, dan Alhamdulillah tilawah saya sangat disambut baik dan akhirnya para qori Mesir tidak jadi melantunkan tilawah dan mereka kembali ke Mesir.


Setelah Dehradun, Anda pergi kemana?

Setelah hadir di kota Dehradun lewat rute yang berkelok-kelok dan berbahaya, saya memasuki kota Delhi dan keesokannya juga kami memasuki kota Srinagar, sejatinya mayoritas Syiah India hadir di kawasan ini dan yang menarik adalah kesemuanya sangat mencintai Imam Khomeini (ra) dan Pemimpin Besar Revolusi Iran (Rahbar). Masyarakat kawasan ini sangat menyambut tilawah saya dan sebagaimana tradisi setelah tilawah, orang-orang yang hadir bersalaman dengan qori dan saya melihat sambutan hangat mereka.


Apakah selain tilawah, Anda juga menjalankan kelas-kelas edukasi?

Iya, di siang dan sesi pagi hari saya mengajarkan tajwid sebanyak delapan pertemuan untuk para pelajar yang hadir dan mereka sangat antusias sekali, selain itu juga saya memberikan pelajaran pendahuluan kepada mereka, yang sejatinya sangat bermanfaat buat mereka. Selain kelas-kelas ini, dengan melihat banyaknya jumlah pengajar al-Quran di situ, saya memutuskan untuk menyelenggarakan sebuah workshop tarbiah pengajar al-Quran dan para pengajar al-Quran baik laki-laki dan perempuan di kota ini sangat menyambut agenda ini, bahkan sekarang kami masih berkomunikasi dengan mereka.


Tolong jelaskan kesukaran-kesukaran perjalanan ini?

Kawasan Srinagar adalah sebuah kawasan separatis dan para penuntut kebebasan bentrok dengan pasukan India, karenanya kota ini berubah menjadi sebuah titik keamanan dan tentunya tidak aman; karena kita melihat konflik-konflik internal di sana, yang setiap harinya sejumlah orang meninggal dan akan meninggal, karenanya salah satu kesukarannya adalah hadir di kota ini dan dengan situasi keamanan ini.

Dari sisi lain tempat tinggal saya juga di rumah ketua kantor wakaf dan resmi kota ini, yang memiliki keamanan relative, namun saya tidak mendapatkan fasilitas-fasilitas lainnya seperti TV, telephone, dan internet dalam sepanjang perjalanan ini.

Salah satu dimensi perjalanan ini yang dilalui dengan sukar adalah melewati perjalanan panjang di siang hari, yaitu untuk menjalankan beragam program saya harus memakan waktu 5 - 6 jam sehari di dalam mobil dan kami melewati tebing yang sukar untuk dilalui, yang berkali-kali mengalami kerusakan mobil. Sejatinya setelah azan Zhuhur sampai akhir malam kami melewati demikian.

Namun perjalanan dengan segala problem dan kesukaran yang ada amatlah menyenangkan; karena masyarakat sangat menyambut baik tilawah saya dan saya menjalin komunikasi dengan sebagian mereka dan masih terus berlanjut sampai sekarang, demikian juga saya melantunkan tilawah secara tartil beberapa surah al-Quran, dan juga melakukan pembacaan bersama-sama, yang sejatinya program ini juga sangat bermanfaat.
















(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Hari Quds Sedunia Sebuah Kesempatan Untuk Menghidupkan Harapan-harapan Palestina


Prof. Rodney Shakespeare dengan mengisyaratkan bahwa dunia sedang bangkit akan poros setan Amerika, Israel, dan Arab Saudi, juga menyebut hari Quds sedunia sebagai sebuah kesempatan untuk menghidupkan harapan-harapan Palestina.

Prof. Rodney Shakespeare, analisis dan pakar Inggris urusan politik dan ekonomi saat wawancara dengan IQNA terkait hari Quds sedunia mengatakan, bentrokan dan krisis Timur Tengah telah menyingkirkan masalah Palestina dan Gaza. Rezim Israel dalam aktif pada front yang lebih besar sampai yakin bahwa tidak ada satu negarapun yang mampu bertahan di hadapan hasrat-hasrat perluasan mereka dan semua fraksi-fraksi besar demokrasi di semua tempat, selain Iran harus ditindas.

"Tanpa hari Quds sedunia dan upaya-upaya Iran, Palestina bisa jadi terlupakan, karena media-media Barat bertekat sebisa mungkin untuk menghapus Palestina secara global,” imbuhnya.

Prof. Rodney Shakespeare lebih lanjut menambahkan, mewajarkan hubungan sebagian negara-negara Arab dengan rezim Israel untuk Palestina adalah hal yang menakjubkan.

Kendati demikian ada media-media, dimana Amerika merupakan biang dibalik itu dan pendukung hubungan bebas Arab Saudi dan Israel dikarenakan berlebih-lebihan sedang mengalami kekalalahan dan dunia secara global, mulai sadar di hadapan poros raksasa Amerika, Israel dan Arab Saudi.

Mereka sedang ingin menghancurkan demokrasi Timur Tengah sehingga Israel dapat utuh dengan mudah dan dengan akan terus melanjutkan ekspansinya. Poros setan ini tengah mengadendakan kehancuran negara-negara independen muslim sehingga mereka tidak dapat bangkit di hadapan Israel.

Prof. Rodney Shakespeare menegaskan, ISIS juga masuk dalam poros setan ini, yang tidak akan pernah berurusan dengan Israel, namun menginginkan kehancuran dan kerusakan negara-negara Islam.

Ia mengatakan, sebagian negara-negara kawasan alih-alih bangkit melawan rezim Israel, justru fokus memusuhi Iran dikarenakan ini semua pada dasarnya adalah pemerintahan-pemerintahan boneka yang mendukung Amerika. Mereka berlepas diri dari demokrasi di Iran.

Prof. Rodney Shakespeare di penghujung mengatakan, terkait Palestina, kondisi secara universal nampaknya tidak bagus, namun perubahan-perubahan di dunia sedang mengalami perubahan dunia satu poros menjadi beberapa poros. Perubahan-perubahan ini dapat menjadi sebuah harapan bagi masyarakat yang tertindas dan teraniaya Palestina.

(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Sabiqi: Prediksi Imam (ra) Akan Kontradiksi Iman dan Kufur Dengan Penamaan Hari Quds/ Penyebaran Cakupan Pengaruh Israel


Atase kebudayaan Iran di Malaysia menyebut hari Quds sedunia sebagai salah satu simbol Revolusi Islam dan mengatakan, Imam Khomeini (ra) dengan penamaan hari ini sejatinya sedang memprediksikan penyakit utama dunia Islam dan kontradiksi iman dan kufur, orang-orang yang lemah dan para arogan.

Ali Mohammad Sabiqi, atase kebudayaan Iran di Malaysia saat wawancara degnan IQNA bertepatan dengan hari Quds sedunia mengatakan, hari Quds sedunia termasuk salah satu simbol Revolusi Islam dan pendiri Imam Khomeini (ra) serta dalam dimensi internasional merupakan simbol terbaik dan faktor pemersatu umat Islam; karena Quds sebagai kiblat pertama umat Islam dunia dimuliakan oleh kaum muslim; namun ironisnya dalam beberapa dekade telah dijarah oleh para musuh Islam.

Ia menambahkan, semua muslim sejak dari awal pengumuman Jumat terakhir bulan suci Ramadhan sebagai hari Quds sedunia sangat menyambut baik dan sekarang ini juga mereka berusaha semaksimal mungkin untuk memperingati hari ini, dan dalam menjawab seruan beliau, masyarakat terjun ke jalan-jalan dan mendukung Palestina dan masyarakatnya serta menentang para penjajah Quds. Semoga penentangan ini membuahkan hasil dan secepatnya kita akan melihat kebebasan kawasan Palestina dan kiblat pertama umat muslim.

Sabiqi menjelaskan Imam (ra) telah memprediksikan bentorkan-bentrokan sekarang ini di dunia Islam. Ia menegaskan, kondisi dan situasi dunia sekarang ini menjelaskan bahwa Imam (ra) sekitar 40 tahun lalu telah memprediksikan hari-hari semacam ini dan penyakit utama dunia Islam serta perlawanan orang-orang tertindas dan para arogan, dan dengan mengumumkan hari Quds, memberikan garis ini kepada semua orang-orang yang lemah dan umat muslim dunia, yaitu kontradiksi iman dan kufur, antara Tuhan dan setan di dunia saat ini sedang mengalami peningkatan; dengan demikian, umat Islam harus menyiapkan dirinya agar sebisanya dalam perlawanan ini menjadi pemenang gelanggang. Saat ini urgensi hari Quds semakin meningkat ketimbang dulu.


Israel dan Arogansi; Biang Problem Dunia Islam

Atase kebudayaan Iran di Malaysia lebih lanjut menyebut rezim Zionis dan arogansi dunia sebagai biang seluruh konflik di dunia Islam dan kelaziman penyelesaian problem dunia Islam adalah menyelesaikan masalah Quds. Ia mengatakan, hari ini para musuh guna menciptakan keamanan untuk rezim penjajah Israel sedang mengadu umat muslim; oleh karena itu, jika Quds yang mulia ini terbebaskan dan atensi umat Islam kepada problem Palestina semakin meningkat, maka dapat dipastikan problem-problem dunia Islam juga akan terselesaikan dan problem-problem ini bukan tidak hanya mengurangi urgensi hari Quds, bahkan akan semakin menambah keurgensiannya, dan kita harus mencari solusi biang utama problem dunia Islam ini, yakni masalah Palestina dan Quds.

Sabiqi menambahkan, namun orang-orang yang hari ini telah menciptakan krisis dan ketegangan-ketegangan di dunia Islam, khususnya Timur Tengah, tujuan mereka adalah dalam mengamankan dan menstabilkan pemerintahan rezim penjajah Quds, mereka menghendaki umat muslim saling bentrok sehingga rezim penjajah Israel dapat melanjutkan kezaliman dan penjajahannya; karenanya umat muslim harus lebih cerdas dibanding sebelumnya dan selain berupaya untuk menghilangkan dan menolak segala tantangan-tantangan yang ada, kita juga tidak lupa bahwa krisis-krisis yang muncul sekarang ini akibat dari krisis utama, yakni penjajahan kawasan Quds dan jika krisis ini terselesaikan, maka krisis dan problem-problem lainnya yang dihadapi dunia Islam juga akan terselesaikan.

"Pendiri Revolusi Islam memperkenalkan rezim Zionis sebagai tumor di hati umat Islam, sebuah tumor yang pada tahun-tahun terakhir mengalami kemajuan. Sebagian negara-negara Islam dan Arab yang dimasa lalu menjadi pembela dan kawan Palestina, sekarang ini condong ke arah rezim Zionis dan bekerjasama dengan rezim ini dan ini menjelaskan kemajuan tumor Israel ini dan tumor ini telah mencemari negara seperti Arab Saudi dan beberapa negara pinggiran Teluk Persia dan sekarang mereka, alih-alih membela Palestina dan kiblat pertama umat Islam, justru malah tunduk di hadapan rezim Zionis,” ucapnya.

Atase kebudayaan Iran di Malaysia menjelaskan, sejumlah negara-negara Arab sebelumnya juga tidaklah terlalu berhasrat untuk menghapus Israel dan dalam pertempuran seperti perang enam hari Arab dengan Israel, seluruh negara-negara Arab gagal di hadapan rezim Zionis dan tidak dapat melakukan apapun, sekarang ini juga mereka tidak terlalu dapat diharapakan untuk mendukung Palestina dan kami mengharap umat muslim di seantero dunia, untuk menyambut seruan Imam Khomeini (ra), dan sekarang ini umat muslim harus menyatukan suara untuk kebebasan Quds dan kawasan penjajah.


Iranfhobia; Konspirasi Para Pendukung Israel

Ali Mohammad Sabiqi lebih lanjut menganggap Iranfhobia termasuk salah satu konspirasi negara-negara pendukung Israel dan mengatakan, negara-negara ini dengan mematuhi apa yang telah diperintahkan oleh Zionis, telah merubah rute perlawanan dengan para musuh Islam, alih-alih mengumumkan perlawaan umat muslim melawan para penjajah Quds, justru melakukan Iranfhobia dan ini adalah garis tumor Zionis, yang ironisnya sebagian negara-negara Arab dan Islam juga terpengaruh dan menyebabkan negara-negara ini merubah haluan pertempuran; jika sejak dari awal mereka juga tidak berada dalam rute perlawanan; mereka untuk menyenangkan majikan mereka, alih-alih memusuhi Zionis, justru malah menghendaki Iranfhobia.

Sabiqi di penghujung mengisyaratkan sikap pemerintah Malaysia dalam mendukung Quds. Ia mengatakan, pemerintah dan masyarakat Malaysia termasuk negara yang sejak dari awal selalu mendukung Quds dan Palestina, dan negara ini senantiasa membela rakyat Palestina dan tahun ini juga seperti tahun-tahun sebelumnya, sejumlah himpunan dan lembaga Malaysia pada hari Quds melakukan unjuk rasa dan dukungannya kepada rakyat Palestina dan kami juga akan menyertai dan berada di samping mereka.

(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Muhammad Abdel-Haleem; Dari Riset Dalam Kesusastraan Sampai Terjemahan Al-Quran


Muhammad Abdel-Haleem lahir pada dekade ketiga abad lalu dan disamping menghafal al-Quran, juga mengajar di universitas Al-Azhar Kairo; kejeniusannya menyebabkan ia melakukan lawatan ke Inggris dan di situ lulus dengan ijazah PhD dan Master.


Menurut laporan IQNA, tulisan ini mengisahkan kehidupan seseorang yang tumbuh di komunitas Arab dan di awal remaja pergi ke Inggris sampai akhirnya disana mempelajari kesusastraan Arab dan Inggris, namun Allah menghendaki kemampuan ilmiahnya untuk mengabdi pada al-Quran dan sangat berdampak dalam dunia barat.

Dr. Muhammad Abdel-Haleem yang menurut kesaksian para ulama termasuk salah satu penerjemah terbaik al-Quran dalam bahasa Inggris, lahir pada dekade ketiga abad lalu dan selain menghafal al-Quran, juga mengajar di universitas Al-Azhar Kairo; kejeniusannya menyebabkan ia melakukan lawatan ke Inggris dan di situ lulus dengan ijazah PhD dan Master.

Dr. Muhammad Abdel-Haleem melewatkan lebih dari 50 tahun umurnya di Inggris, dimana memulainya dengan mempelajari kesusastraan, namun Allah menghendaki keilmuannya untuk mengabdi pada al-Quran.


Dari Kesusastraan sampai Terjemahan al-Quran

Dr. Muhammad Abdel-Haleem mengatakan, sepanjang dekade delapanpuluh Masehi, telah terjadi perubahan kedua dalam kehidupan saya; sampai-sampai saya menfokuskan upaya-upaya akademis saya untuk riset-riset al-Quran. Dalam sebagian yang saya pelajari, ada seorang pengajar yang menurut sangkaannya, al-Quran yang ada ditulis pada abad ketiga Hijriah dan sebelumnya ditulis oleh orang-orang sedikit dan banyak(!). Karenanya, saya sangat getol untuk menentangnya dan memutuskan upaya saya untuk terkait al-Quran, karena menurut saya tidak ada artinya apabila saya melewatkan sisa umur saya di Inggris dengan belajar dan riset dalam kesusastraan dan orang-orang semisal ini tidak mengindahkan al-Quran dan menampilkan citra buruk tentangnya.

Dengan demikian, Dr. Muhammad Abdel-Haleem memulai riset terkait al-Quran sejak dari pertengahan kedua dekade delapanpuluh Masehi sehingga pada dekade sembilan puluh ia memfokuskan agenda-agenda akademisnya atas riset-riset al-Quran dan selanjutnya, ia diangkat sebagai pengajar riset-riset Islam, markas spesialis riset-riset al-Quran dengan poros penelitian al-Quran didirikan pada tahun 1995. Kemudian diluncurkan majalah riset al-Quran dan ia mengemban direktur editorialnya sejak dari awal publikasi pada tahun 1999 sampai saat ini.

Ia demikian juga menyelenggarakan pidato-pidato untuk para mahasiwa pendidikan tinggi terkait dengan al-Quran, Bahasa dan metode-metode penjelasan dan terjemahan.

Penyediaan sejumlah buku, riset dan penelitian al-Quran seperti pemahaman al-Quran, riset dalam situasi dan metode pada tahun 2001 dan terjemahan Inggris al-Quran pada tahun 2004, kebudayaan terminologi al-Quran pada tahun 2005 dengan kerjasama Dr. Said al-Badawi dan sebuah buku terkait salat dimensi religi, kebudayaan, sosial dan politiknya pada tahun 2005 termasuk karya dan kinerja-kinerja Dr. Muhammad Abdel-Haleem.

(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Peneliti Terkemuka Al-Quran Mesir: Peran Keajaiban Ilmiah Al-Quran Dalam Dakwah Islam


Zaghloul al-Najjar, peneliti terkemuka Mesir menyebut keajaiban ilmiah al-Quran sebagai sebuah sarana untuk berdakwah dan publikasi agama.

Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari harian Ammon, Zaghloul al-Najjar, cendekiawan terkemuka Mesir dan Ketua Komite Keajaiban Ilmiah al-Quran dan Sunnah Nabawi (Saw) yang berafiliasi dengan Dewan Tinggi urusan Islam Mesir, dalam ucapannya di acara berbuka aliansi para insinyur menjelaskan bahwa dalam kondisi sekarang ini keajaiban ilmiah al-Quran satu-satunya jalan berdakwah ke Islam. Ia menegaskan, cerita-cerita para nabi dalam al-Quran dan peristiwa-peristiwa yang dinukilkan dalam kisah-kisah ini dan sekarang ini sains telah menyingkap validitasnya, dapat menjadi sebuah sarana untuk berdakwah dan publikasi agama.

Ia dengan mengisyaratkan 1500 ayat yang ada dalam al-Quran berbicara kepada para non muslim, juga menegaskan urgensi penggunan realita-realita ilmiah untuk memahami masalah-masalah yang telah diisyaratkan 1400 tahun silam dalam al-Quran.

Zaghloul al-Najjar demikian juga mengisyaratkan kisah-kisah para nabi seperti nabi Nuh, Hud, Saleh, dan kaum ‘Ad dalam al-Quran, dimana penemuan-penemuan ilmiah baru mampu membuktikan kebenarannya dan mengatakan, semisalnya kaum ‘Ad, dimana Allah terkait dengan mereka telah berfirman, "(yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain”. (QS. Al-Fajr: 7-8). Dan sekarang ini gambar-gambar satelit Amerika memperlihatkan adanya sebuah peradaban dimana belum pernah ada yang menyerupai peradaban-peradaban lainnnya.

Mubalig Islam ini demikian juga mengisyaratkan kisah Ahqaf, dimana al-Quran berkata tentang mereka, yaitu Allah menghukum mereka dengan suara yang tinggi dan penemuan-penemuan ilmiah saat ini membuktikan jika gelombang-gelombang suara melebihi batas, maka dapat menyebabkan kematian seseorang. Ia menegaskan, keajabain bayan (penjelasan) bukan satu-satunya keajaiban al-Quran, namun al-Quran kalam Tuhan semesta dan memuat beragam aspek keajaiban dalam dirinya, dimana dalam pendahluan semua aspek ini adalah keajaiban ilmiah, karena kita saat ini hidup di era sains.

(Ammon/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Selamat Ulang Tahun Pancasila: Wawancara Eksklusif Bersama Afi

Afi dan Bupati Anas

Kenapa Afi cinta Indonesia?

Aku tidak punya alasan. Aku hanya mencintai Indonesia.

Asa Firday Inayah atau dikenal sebagai Afi atau Asa, begitu kawan-kawannya mengenalnya adalah anak kelahiran Banyuwangi 23 Juli 1998. Lahir dari sebuah keluarga sederhana, anak seorang penjual kue di sekolah. Kesederhanaan keluarganya, tidak menghalangi kebebasannya berpikir. Bahkan untuk anak seumurannya, pemikiran Afi sudah sangat maju. Meskipun pemikirannya itu sangat kritis, ia hanya seorang anak biasa, yang senang bermain alat musik dan mendengarkan Taylor Swift diwaktu senggangnya. Afi mengatakan pada saya, bahwa pendidikan adalah kunci dari kemajuan bangsa. Baginya, Pancasila adalah kebaikan yang hampir sempurna. Afi juga mengatakan suara berisik itu biasanya terdengar seperti keluar dari orang banyak, padahal itu hanya semu.

Afi mengajarkan saya, bahwa hidup didalam situasi sekarang itu adalah kebaikan, walaupun mungkin kita sedang diintimidasi atau sedang patah hati atau mungkin kita tidur didalam jeruji besi. Kita sedang menuju satu tempat yang kita tidak mengerti ada apa disana dan mungkin kita ketakutan. Tapi kebaikan adalah kebaikan. Kebaikan tidak bermuka-dua. Kebaikan itu ketulusan dan menurut Afi, Tuhan berada disisi yang sama dengan kebaikan dan ketulusan.


Afi siapa sih?

Nama pena saya Afinihaya faradisa, nama asli di kartu identitas Asa Firda Inayah biasa dipanggil Afi atau Asa.


Kamu tahu arti namamu?

Dikasih tahu, semoga menjadi seorang penolong. Asa Firda Inayah diambil dari bahasa arab yang artinya penolong.


Siapa yang kasih nama itu ?

Ayah.


Kamu anak keberapa dari berapa bersaudara?

Saya anak ke-1 dari 2 bersaudara, adik saya cowok baru masuk SMA.


Apa pekerjaan orang tuamu?

Jualan di sekolah.


Hobimu apa?

Menulis dan membaca, juga bermain musik. Saya dulu ada dikelompok marching band.
Saya bermain alat musik tiup seperti brass, terompet, mellophone.


Siapa penulis favoritmu?

Penulis favorit belum ada.


Buku favorit ?

Saya menyukai tulisan Dedi Susanto.


Satu kalimat tulisan Dedi Susanto apa yang kamu paling ingat?

Ada satu kalimat yang saya tidak akan lupa, diri kita selalu lebih tinggi dari semua masalah yang menimpa kita.


Band favorit ?

Saya suka Taylor Swift.


Kenapa suka Taylor swift ?

Bertalenta.


Suka boyband,ga?

Ga suka.


Tempat favorit?

Ga ada.


Menurut kebanyakan orang pemikiranmu agak advanced dari umurmu sekarang. Pengalaman apa yang membuatmu bisa berpikir seperti sekarang ini?

Lingkungan yg sebenarnya konservatif. Tapi ga tau dari apa. Mungkin gara gara suka baca buku.


Dari pernyataanmu, berarti kamu pemikirannya tidak konservatif?

Iya, bener.


Apa yang membuat cara berpikirmu tidak konservatif?

Karena saya mempertanyakan dan tidak mengambil sesuatu, tanpa saya cerna terlebih dahulu.


Siapa yang punya andil besar untuk cara berpikirmu?

Tidak ada orang khusus. Semua orang disekitar saya punya andil besar


Kamu mulai menulis kapan?

Sejak SD, tapi baru dipublikasikan sejak SMA


Waktu kamu mempublikasikan tulisan pertama, ada alasan khusus?

Tulisan pertama biasa saja. Saya hanya tulis, kemudian dipublikasikan. Tidak ada alasan lain.


Umurmu baru 18 tahun. Apakah kamu mengerjakan hal-hal yang biasa dikerjakan anak-anak seumuranmu?

Saya ke sekolah seperti biasa. Pulang sekolah, saya senang mendengkarkan Taylor swift. Saya senang melakukan hal-hal yang tidak konservatif. Hal inilah yang membawa saya ke Jakarta. Karena pada dasarnya, saya suka tantangan dan hal yang berbeda. Seperti yang sedang dijalani saat ini, saya senang sekali.


Besok itu adalah Hari kesaktian Pancasila, hari lahirnya dasar negara kita, yaitu Pancasila. Nah, bagaimana pendapatmu tentang Pancasila sebagai landasan Negara?

Pancasila itu dirumuskan oleh para pendiri bangsa kita, kemudian jadi landasan Negara Indonesia. Pancasila ini sudah dari jaman dulu banget, jaman pembangunan awal sekali .Para pendiri Pancasila pasti tau, kenapa yang dijadikan dasar negara adalah lima poin tersebut. Pancasila memang tidak sempurna, tapi itu adalah dasar yang paling baik untuk negara kita yang heterogen.


Menurut kamu Pancasila akan long lasting, ga?

Kata guru PKN, kalau merubah Pancasila sedikit saja, maka merubah NKRI. Pancasila tidak bisa diamandemen seperti UU jadi harus long lasting sejauh apapun Indonesia berlangsung dimasa depan.


Kenapa anak jaman sekarang susah sekali mengenal dan menghargai Pancasila?

Karena anak jaman sekarang menganggap pelajaran kewarganegaraan itu pelajaran hafalan. Kalau sudah selesai tes, ya udah, gunanya hanya itu, dijadikan bahan hafalan supaya bisa lulus tes.


Kita hidup di negara yang warganya merasa mereka beragama, bagaimana warga atau rakyat Indonesia yang beragama bisa percaya diri mengamalkan agamanya dengan dasar Pancasila sebagai dasar Negara?

Saya mengutip seorang tokoh Islam. Dalam perspektif seorang muslim, mengutip kata tokoh itu bahwa kita bukan orang Islam yang kebetulan lahir di Indonesia. Kita adalah orang Indonesia yang kebetulan lahir sebagai orang Islam. Jadi kita harus mengikuti dasar negara dimana kita hidup.


Afi kan muslim dan berjilbab, menurutmu agama penting, ga?

Agama penting, karena banyak hal didunia ini yang hanya bisa diselesaikan kalau orang itu beragama. Banyak ilmu pengetahuan bisa diselesaikan. Kalau kita tidak beragama, kita akan menuhankan sesuatu diluar diri kita seperti keberuntungan, manusia lain, uang, jabatan. Kalau kita beragama, kita menuhankan segala sesuatu yaitu Tuhan. Jadi apapun agama kita, asalkan kita ber-Tuhan, otomatis output perilaku kita akan benar.


Apa ayat di Alquran favoritmu?

Surat Arrahman ayat 60, tidak ada balasan kebaikan,kecuali kebaikan pula.


Kenapa kebaikan itu penting?

Kita melakukan kebaikan bukan karena kita wajib,tetapi karena kita butuh. Kita butuh melakukan kebaikan, karena kalau kita melakukan kebaikan, kita akan menerima kebaikan. Di semua agama mengajarkan kalau kita melakukan kebaikan kepada orang lain berarti kita melakukan kebaikan kepada diri kita sendiri.


Dalam konteks diatas, Afi sudah menghargai kebaikan. Aku mengambil kesimpulan, Afi sudah merasakan kebaikan.Kebaikan apa yang kehidupan sudah berikan kepada Afi ?

Kehidupan sudah banyak sekali memberikan hal baik kepada saya. Saya bisa hadir disini disaat ini adalah berkah kehidupan. Masa lalu sudah gak ada, masa depan blm ada, yang ada cuma saat ini.


Kita setuju tidak, belum banyak orang mengamalkan Pancasila dengan baik dan mengamalkan agama dengan baik ?

Orang diberbagai agama, mereka mendoktrin agamanya seperti MLM. Rasa takut akan agama itu dewasa ini seperti bisnis MLM. Semakin banyak pengikutnya, semakin untunglah dia. Seperti bisnis asuransi. Nih kalau kamu bayar segini, melakukan tindakan ini, kamu nanti akan dijamin ini. Anak-anak tidak memahami mengamalkan agama secara baik dan secara benar, sebagai kebutuhan kita. Mereka memahaminya kalau itu adalah sebuah kewajiban. Jadi rasanya yah berat saja.


Kita setuju, tidak, banyak orang tidak mengamalkan Pancasila dan agamanya dengan baik?

Iya setuju. Kalau semua orang mengamalkan Pancasila dan agamanya di Indonesia, pasti tidak akan terjadi hal-hal yang kita lihat sekarang,di mana sekarang banyak kejahatan dan ketidakadilan.
Pancasila itu sumber hukum dari segala sumber hukum itu dari Pelajaran Kewarganegaraan.


Afi punya tips, ga, untuk Pak Jokowi supaya warga negara Indonesia bisa mengamalkan Pancasila dan agama dengan baik?

Semuanya berasal dari believe, kalau keyakinannya semua orang harus sama, harus seragam, serupa dan seagama, kita tidak akan berjalan. Kita harus merubah keyakinan dari pendidikan paling dasar bahwa Indonesia ini beragam dan itu keniscayaan. Kepastian itu tidak bisa diseragamkan, karena itu di Indonesia, kita harus saling menghormati, menghargai dan berjalan beriringan. Semua itu harus mutlak dilakukan.


Kenapa perbedaan lebih baik dari persamaan?

Karena kita tidak akan bisa sama, anak kembar saja tidak sama.


Apa yang negara bisa lakukan untuk anak muda supaya bisa mencintai Indonesia?

Memperbaiki pendidikan.


Kamu takut diintimidasi?

Takut pada awalnya,karena orang bisa melakukan apapun.


Menurut kamu apa yang terjadi dengan Pak Ahok adaalah sebuah ketidakadilan atau bukan?

Saya tidak punya kapasitas untuk menjawab atas apa yg terjadi dengan Pak Ahok


Afi takut gak ingin jadi abdi negara, setelah melihat apa yang terjadi dengan Pak Ahok?

Saya percaya, jika ada manusia lain yang mengira ketulusan itu akan habis jika diserang habis-habisan untuk kemudian disingkirkan, hukum Tuhan akan membalas juga. Karena hanya Tuhan yang mengijinkan yang terjadi pada Pak Ahok itu sesuatu yang adil atau tidak. Saya tetap akan jadi orang yang menuruti panduan hukum, entah hukum agama atau hukum Indonesia.


Afi cinta ga, sama Indonesia?

(Sambil tertawa) Kalau ga cinta, saya sudah pindah, karena saya dibully. Udah googling pindah kewarganegaraan. Saya hampir ditarik jadi warga negara Australia. Kalau di sana, pemikiran kita akan dihargai katanya. Saya dibully, karena mencintai Indonesia. Saya dibully oleh orang se-Indonesia, karena saya mencintai negara kita.


Kenapa masih mencintai Indonesia setelah di-bully?

Karena saya mikirnya, udahlah ya. Indonesia ini mau jadi gimana,coba? Orang-orangnya di-bully pergi, di-bully pergi. Ya Indonesia tidak akan berubah, akan tetep aja begini aja terus. Sebenarnya mereka jumlahnya sedikit, cuma berisik dan yang jumlahnya banyak, mayoritas, tidak sejalan pemikirannya dengan mereka, tapi mereka diam karena cari aman atau apatis.


Kamu ga hilang harapan terhadap Indonesia?

Ga. Harapan saya akan semakin meningkat kalau orang-orang yang selama ini diam ikut ngomong.


Afi ada yang diam-diam support ga?

Ada. Banyak yang bilang ke aku, sebenarnya kita pemikirannya sama, tapi saya takut sama kaum berisik itu.


Terakhir, cita-cita Afi apa?

Penulis dan psikolog

Besok kita akan merayakan hari lahirnya Pancasila. Melihat apa yang terjadi beberapa waktu belakangan ini di Indonesia, memang membuat kita sedih. Rasanya, seperti kita sedang berutang pada Pancasila, berhutang kepada semua yang sudah mati demi negara ini, berhutang kepada anak cucu untuk selalu memperjuangkan Pancasila dan kesatuan negara Republik Indonesia. Hutang yang mungkin sedang dibayar oleh Pak Ahok. Jadilah seperti Afi, anak muda yang punya cita-cita namun juga senang bermain musik anak muda yang tidak langsung serta merta menerima semuanya, dan yang paling penting, bisa mencintai Indonesia tanpa alasan

RMP

31 Juni 2017
Untuk Basuki Tjahaja Purnama

(Justice-4-Ahok/Gerilya-Politik/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Verbrugge: "Meski Saya Orang Yahudi, Saya Cinta Indonesia"

Saat ini terdapat hampir empat ribu orang keturunan Yahudi di Indonesia. Paling banyak di Maluku.

Bangunan menorah raksasa di Minahasa, Sulawesi Utara. (Foto: Faisal Assegaf/Albalad.co)

Kami sudah lama berteman. Ketika saya mewawancarai dia untuk pertama kali pada Oktober 2011 di rumah seorang tokoh Yahudi di Bekasi, United Indonesian Jewish Community (UIJC) dipimpin oleh Benjamin Meijer Verbrugge baru didirikan pada 2009, namun baru diresmikan Oktober 2010.

Ketika itu, Verbrugge belum menjadi rabbi. Waktu saya menghubungi dia lagi kemarin, dia menolak untuk diwawancarai. Alasannya, masalah agama di Indonesia saat ini sudah menjadi isu sangat sensitif, terutama sejak munculnya perkara penodaan agama Islam dilakukan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Namun saya berhasil meyakinkan dia. Di wawancara perdana, Verbrugge bilang UIJC berhasil mendata sekitar dua ribu orang Indonesia berdarah Yahudi. Tapi kini jumlahnya membengkak hampir empat ribu orang. Paling banyak tinggal di Maluku, sekitar dua ribu orang Yahudi.


Berikut penjelasan Ketua UIJC Benjamin Meijer Verbrugge saat dihubungi Faisal Assegaf dari Albalad.co melalui WhatsApp kemarin.


Bagaimana kondisi masyarakat Yahudi di Indonsia saat ini?

Mereka semakin baik dalam menjalankan agama dan tradisi Yahudi. Mereka sudah terafiliasi dengan komunitas Yahudi global dan Israel.


Apa maksudnya?

Mereka harus ada di bawah payung organisasi yahudi dunia. Contohnya UIJC berada di bawah supervisi Union of Progressive Judaism, di mana kami secara rutin menerima kunjungan supervisi dan pembinaan dari rabbi senior kami. Sehingga tradisi ibadah dan pola hidup dapat pembinaan.

Kami secara rutin hadir dalam konferensi yahudi internasional. Biasanya di Australia, tapi belakangan ini di Jepang dan Hong Kong. Kami pernah ikut konferensi Yahudi dunia di Yerusalem.

Saya pribadi secara rutin ke sinagoge chabad di Vietnam dan sinagoge modern orthodoks di Australia dan Amerika.


Tiap kapan?

Setahun 2-3 kali. Januari lalu, saya di komunitas Yahudi di Jepang.


Berapa jumlah keturunan Yahudi berhasil didata UIJC sampai saat ini?

Orang keturunan Yahudi di Indonesia sekarang berjumlah hampir empat ribu orang. Yang menjadi jemaat saya 148 orang sudah bersertifikat dan 60 lainnya belum.


Apa maksudnya sudah bersertifikat?

Keturunan Yahudi sudah resmi kembali ke agama Yahudi. Jadi mereka sudah menghadap ke beit dinh (majelis ulama) terdiri dari tiga rabbi, untuk menyelesaikan semua ritual buat kembali ke Yudaisme, yakni britmila, mikveh, dan kurban (tzedekah).


Dari 148 orang sudah kembali ke agama Yahudi, verapa lelaki dan perempuan?

Saya tidak ingat persisnya tapi hampir seimbang. Sebanyak 48 adalah anak-anak.


Apa saja proses untuk kembali atau menjadi penganut Yudaisme?

Ikuti semua ibadah dan festival selama minimal 18 bulan. Terus mengikuti 16 sesi studi dengan saya dan mengerjakan seratus soal dan 250 definisi.


Sehabis itu, dia akan membuat sebuah esai untuk menjawab sekitar 8-10 pertanyaan. Contohnya, tolong ceritakan faktor-faktor apa mendorong Anda untuk memeluk Yudaisme? Mengapa Yudaisme adalah agama lebih cocok buat Anda dibanding agama Anda sebelumnya?

Nanti para pemimpin kehila (kelompok per wilayah) akan memutuskan apakah bakal menerima mereka atau tidak, berdasarkan pengamatan dan penilaian mereka selama 18-24 bulan.

Setelah kehila setuju, saya kemudian akan membawa mereka menghadap kepada tiga rabbi (beit dinh) untuk diuji dan diwawancarai.

Sebelumnya lelaki harus sudah disunat.

Jika beit dinh menyetujui dan yakin dengan ketulusan calon, mereka akan melakukan upacara mikveh (ritual air) di sumber air alam bersih dan mengalir. Biasanya saya bawa mereka ke laut atau danau.

Lelaki dan perempuan melakukan ritual selam air itu secara terpisah. Setelah keluar dari air, mereka melakukan deklarasi keyakinan dan berkurban (tzedekah).

Kemudian mereka menerima sertifikat konversi atau kembali ke agama Yudaisme telah ditandatangani tiga rabbi.


Kurban dalam bentuk apa?

Kurban dalam konversi ke Yudaisme sama dengan sedekah, diberikan dalam bentuk uang sesuai kemampuan kepada majelis rabbi.


Apakah mereka juga harus bersyahadat?

Ya, Shema yisrael.


Bagaimana lafal syahadat Yahudi?

Shema yisrael Adonai eloheinu Adonai echad (Dengarlah wahai bangsa Israel, Dia adalah Tuhan kita dan Dia Tuhan Maha Esa). Barukh sheim k'vod malkhuto l'olam va'ed (Diberkatilah atas nama kerajaan Tuhan agung selamanya).


Dari hampir empat ribu keturunan Yahudi di Indonesia, di mana paling banyak tinggalnya?

Sebanyak 600-800 orang tinggal di Manado dan hampir dua ribu lainnya di Maluku.


Paling banyak Yahudi Sephardi atau Ashkenazi?

Yahudi Ashkenazi hanya 30-40 persen di Indonesia. Banyak Yahudi Sephardi di sini dan bahkan Mizrahi. Orang umumnya tahunya mereka orang Arab.


Apa perbedaan antara Sephardi dan Mizrahi?

Mizrahi adalah kelompok Yahudi bermigrasi dari Israel ke negara-negara Arab.

Sedangkan Sephardi merupakan kelompok Yahudi bermigrasi dari Israel ke negara-negara Arab, kemudian ke Portugal dan Spanyol.

Orang-orang Yahudi Surabaya banyak yang Mizrahi. Mereka bermigrasi dari Irak ke Jawa. Jadi budaya mereka tidak begitu berbeda dengan Arab.


Apakah Anda sudah mendapat jaminan dari pemerintah agar orang Yahudi bisa hidup aman dan agama Yahudi bisa berkembang di Indonesia?

Kementerian Agama bilang jaminan kami selain pasal 29 UUD 1945, kita punya PNPS nomor 1 tahun 1965. Toh kenyataannya Indonesia aman-aman saja.

Selama kami memperlakukan semua orang, apapun suku dan agamanya, dengan baik dan rasa hormat, semua akan baik-baik saja.


Apa Anda sudah menemui pejabat Kementerian Agama?

Sudah di akhir 2014.


Bertemu siapa dan apa tanggapannya?

Saya ingatnya Pak Zainal dari bagian penelitian dan pengembangan. Tanggapannya seperti sudah saya sebutkan tadi.

Waktu itu juga diadakan seminar di Hotel Milenium mengenai komunitas Yahudi di Indonesia.


Dari hampir empat ribu orang berdarah Yahudi di Indonesia, kebanyakan beragama apa?

Islam dan Kristen. Tapi saya pernah bertemu orang Yahudi beragama Hindu.


Apa memang sulit mengajak mereka kembali ke agama leluhur (Yahudi)?

Sama seperti Musa mengajak bani Israel keluar dari Mesir. Yang mengikuti Musa sepertiga saja dan sisanya memilih tetap di Mesir dan mengikuti agama sekarang.


Apa alasan mereka tidak mau kembali ke Yudaisme?

Itu pilihan mereka. Toh, semua agama baik.


Anda bersama 208 jemaat Anda menganut Yahudi aliran apa?

Kalau UIJC percaya semua aliran adalah Yahudi karena Torah tidak bicara tentang nominasi satu aliran.

Tidak ada orang atau aliran agama Yahudi lebih baik dari yang lain. Sebab HaShem menentukan siapa yang kosher. Jadi saya tidak pernah menghakimi jemaat saya bertato.


Di mana Anda dan jemaat beribadah Sabbath?

Kami punya tempat di beberapa area. Ada yang tetap, ada yang pindah-pindah. Yudaisme itu agama keluarga. Jadi tempat altar shabbat itu di meja makan di rumah.


Kalau untuk perayaan hari suci, di mana biasanya dilakukan?

Kami melakukan semua hari raya, tapi untuk hari raya besar kami tentukan waktunya, pesach, rosh hasanah, sukkot, purim, dan chanukkah.


Di sinagoge, rumah, atau hotel?

Di mana saja yang aman dan nyaman.


Sejak kapan Anda menjadi rabbi?

Sejak 2 Juli 2015. Saya ditahbiskan sebagai rabbi di New York, Amerika Serikat. Sebelumnya saya adalah para rabbi . Lulus pendidikan kerabbian pada 28 Oktober 2-13 dan ditahbiskan pada 2 Februari 2014.


Berapa lama Anda menjalani pendidikan buat menjadi rabbi?

Selama 4,5 tahun di Redfei Kodesh Jewish Learning Institute di Chicago, Amerika, dan selesai pada 28 Oktober 2013. Kemudian saya ditahbiskan oleh Rabbi Jonathan Ginsburg dan Rabbi Steven Jules Peskin di Jakarta pada 2 Februari 2014.

Menjalani pendidikan kerabbian di Rabbi H. Gelberman Rabbinical Seminary International, ditahbiskan pada 2 Juli 2015 di Temple Actors, Manhattan, New York. Rabbi yang mentahbis saya adalah Rabbi Roger Ross, Rabbi William Kurry, Rabbi Jill Haussmean, dan Rabbi Marry Newman.


Apakah menurut Anda orang non-Yahudi boleh menganut Yudaisme?

Bisa tapi kalau tidak punya alasan kuat sebaiknya jangan jadi Yahudi. Kayak Nabi Ayub yang bukan orang Yahudi tapi karena kesalehannya, riwayat hidupnya dimasukkan dalam kitab Yahudi sebagai contoh buat orang Yahudi.


Apakah komunitas Yahudi di Indonesia mendapat sokongan dana dari israel dan World Jewish Congress?

UIJC berbeda dengan organisasi agama lainnya. Kami tidak suka minta-minta dana atau kirim proposal. Iman kami tidak ajarkan kami untuk menjadi gembel. Jadi kami pakai dana sendiri. Setiap bulan kami menabung.

Saya kalau pergi urusan afiliasi kebanyakan pakai dana sendiri. Meski saya bukan orang kaya, saya tidak miskin banget.


Apakah ada yang berencana pindah ke Israel (aliyah)?

Kalau Tuhan mengasih tanda, kami akan berangkat. Sampai sekarang saya mencintai negara dan bangsa saya. Bisa jadi saya akan dikubur di Indonesia. Nanti waktu Messiah datang, saya akan dibangkitkan di israel.

Toh, cepat atau lambat semua orang Yahudi akan dikumpulkan di tanah perjanjian. Ingat ya, UIJC itu pancasilais dan memegang teguh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


Apa Anda yakin orang dan agama Yahudi bisa diterima di Indonesia?

Yakin selama Pancasila tetap dijunjung.


(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Terkait Berita: