PBB: Assad Bagian dari Solusi Suriah

Setiap resolusi konflik Suriah harus melibatkan Presiden Bashar al-Assad, kata utusan PBB untuk Suriah, berharap segera tercapai sebuah solusi politik di negara itu.

"Presiden Assad adalah bagian dari solusi," kata Staffan de Mistura dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Austria Sebastian Kurz di Wina, kemarin (13/2).

De Mistura mencatat dia akan terus berdiskusi dengan Assad dan berharap solusi politik bisa tercapai.

Pernyataan ini menjadi pernyataan pertama utusan PBB yang menyebut Assad sebagai bagian dari solusi damai setelah berbagai aksi kekerasan memporakporandakan negara itu hampir empat tahun lamanya.

Koalisi Nasional Suriah langsung mengecam pernyataan De Mistura.
"Saya pikir De Mistura membodohi dirinya sendiri jika dia berpikir Assad adalah bagian dari solusi," kata anggota Samir Nashar.

Rusia Kritik Hasil Serangan Udara AS terhadap ISIS

Rusia menilai hasil serangan udara Koalisi Internasional Anti-Kelompok Teroris-Takfiri ISIS di Suriah dan Irak belum mencapai hasil yang diharapkan.

Dalam konferensi pers di Moskow, Alexander Lukashevich, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia pada Kamis (11/12) mengatakan, Suriah adalah negara yang paling mengalami kerugian terbesar dalam perang melawan terorisme yang mengancam Timur Tengah dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Demikian ditulis situs jaringan Russia al-Youm.

Ia menambahkan, meski serangan udara AS terhadap ISIS telah melewati 80 hari, namun serangan yang dilakukan tanpa kesepakatan pemerintah Suriah itu hingga sekarang belum mencapai hasil yang diharapkan.
Lukashevich menegaskan, hasil negatif dari serangan Koalisi Internasional Anti-ISIS di Suriah adalah pelanggaran kedaulatan negara ini.

Rusia, lanjutnya, menekankan penyelesaian politik dan diplomatik atas krisis Suriah dan penghentian kekerasan untuk mendukung rakyat negara itu.

Jubir Kemlu Rusia juga menegaskan dukungan negaranya kepada upaya Staffan de Mistura, Utusan Khusus PBB untuk Suriah. (IRIB Indonesia/RA)