Peta teror di Paris – Foto: dailymail.co.uk
Sebagaimana diberitakan, serangkaian teror di Paris telah menewaskan lebih dari 150 orang dan melumpuhkan kota berikon Eiffel Tower tersebut.
Dilansir dari Daily Mail, sebanyak 118 orang disandera sebelum akhirnya dibunuh di gedung konser Bataclan. Sementara 11 orang ditembak di sebuah restoran Kamboja.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa atas beberapa serangan teroris yang terjadi sekaligus. Putin juga menyatakan dukungan dan solidaritasnya kepada Presiden Prancis François Hollande dan masyarakat Prancis. Demikian hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov.
“Rusia mengecam keras aksi terorisme ini dan akan mengerahkan segenap upaya untuk membantu menginvestigasi serangan tersebut,” kata Peskov
Mengutip kata Peskov, pembunuhan tersebut tidak manusiawi dan Rusia siap memberikan bantuan dalam penyelidikan aksi teroris ini.
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov yakin ISIS berada di balik serangan teroris tersebut.
“Tak diragukan lagi, ‘Negara Iblis’ itu yang bertanggung jawab atas serangan teroris di Paris. Mereka adalah kelompok teroris internasional yang mengancam seluruh dunia dan umat manusia. Puluhan ribu orang bergabung dan dilatih oleh ISIS dari berbagai negara. Kejahatan ini harus dihentikan. Jika tidak, para teroris akan terus membanjiri seluruh dunia,” tulis Kadyrov melalui akun Instagram-nya.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengecam keras serangan berdarah yang terjadi di Paris. The Guardian melaporkan, Sabtu 14 November 2015, Rouhani menyebut serangan itu sebagai bentuk tindakan kriminal terhadap nilai kemanusiaan.
‘Iran juga menjadi korban dari aksi terorisme. Dan apa yang terjadi di Paris adalah bentuk terorisme yang harus kita lawan,” kata Rouhani pada kantor berita pemerintah IRNA sebagaimana dilansir abcnews.
Presiden berumur 67 ini juga menyampaikan belasungkawanya kepada rakyat Perancis. Rouhani sebenarnya dijadwalkan untuk terbang ke Paris pekan depan dalam rangka bertemu dengan Presiden Prancis Francois Hollande.
Rencana ini sangat bersejarah karena Rouhani akan menjadi Presiden Iran pertama yang berkunjung ke Paris dalam 16 tahun.
Kunjungan ini diharapkan dapat memulihkan kembali wajah Iran di dunia internasional setelah kesepakatan nuklir bersejarah yang ditandatangani bulan Juli lalu.
Namun, Rouhani telah memberitahu Hollande bahwa dia memutuskan untuk membatalkan kunjungannya pasca-serangan maut ini.
Rouhani menjadi salah satu pemimpin Timur Tengah pertama yang mengecam serangan di Paris itu.
Pemimpin Timur Tengah lainnya seperti Emir Kuwait Sheikh Sabah Al-Ahmed Al-Sabah dan Presiden Persatuan Emirat Arab Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan juga mengecam perbuatan brutal tersebut.
(Satu-Islam/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email