Pesan Rahbar

Home » » Erdogan: Gerakan Gulen Ancaman bagi Dunia

Erdogan: Gerakan Gulen Ancaman bagi Dunia

Written By Unknown on Tuesday 9 August 2016 | 00:10:00

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan gerakan yang berafiliasi dengan ulama oposisi yang berbasis di AS Fethullah Gulen tidak hanya menimbulkan “ancaman” bagi Turki, tetapi juga bagi seluruh negara di mana mereka berada.

Erdogan membuat komentar tersebut dalam konferensi pers bersama dengan rekannya dari Kazakhstan Nursultan Nazarbayev di ibukota Turki Ankara, Jumat (5/8/16).

“Pada malam tanggal 15 Juli, negara kita menjadi sasaran salah satu yang paling buruk, paling nekat dan pengkhianatan yang paling berdarah dalam sejarah politik kita,” Erdogan lebih lanjut mengatakan kudeta yang gagal mengungkapkan “sisi gelap” dan “rencana licik” gerakan Gulen, kantor berita negara Anadolu melaporkan.

Erdogan juga bersumpah dengan “tegas untuk mempertahankan” Turki dengan “berjuang baik di dalam dan di luar negeri.”

Kudeta di Turki terjadi pada tanggal 15 Juli, ketika suatu faksi militer Turki menyatakan bahwa mereka mengendalikan negara dan pemerintah tidak lagi bertanggung jawab. Namun kudeta itu secara bertahap diredam dan lebih dari 60.000 orang baik dari kalangang militer, peradilan, pelayanan sipil dan pendidikan sejauh ini telah dipecat, diberhentikan atau ditahan atas tuduhan keterlibatan dalam upaya kudeta dan keterkaitan mereka dengan Gulen.

Erdogan mengatakan 237 orang tewas dan lebih dari 2.100 lainnya menderita luka-luka selama upaya kudeta.

Gulen, lawan utama Erdogan yang tinggal di pengasingan di Amerika Serikat sejak tahun 1999, dengan tegas membantah terlibat dalam upaya kudeta, memperingatan Turki bahwa langkah tersebut bisa saja dirancang oleh pemerintah untuk membersihkan lawan-lawannya.

Juga pada Jumat, kata pengacara Gulen dalam sebuah konferensi pers di Washington menyatakan takut serangan terhadap hidupnya, menambahkan bahwa mereka mengharapkan dia untuk tetap di kompleks Pennsylvania.

Pada hari Kamis, surat perintah penangkapan resmi dikeluarkan oleh pengadilan yang berbasis Istanbul, dengan tuduhan Gulen mendalangi kudeta yang gagal.

Sebelumnya pada hari Kamis, Erdogan mengatakan pemerintah akan terus melacak semua usaha terkait dengan Gulen dan gerakan Hizmat yang dilarang di Turki.

Ankara telah mendesak AS untuk mengekstradisi Gulen, tetapi belum membuat permintaan ekstradisi resmi ke Washington.


Kerry mengunjungi Turki

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan Jumat bahwa rekannya John Kerry akan berkunjung ke negara Anatolia pada tanggal 24 Agustus, setelah Ankara mengatakan ketidakpuasan atas kurangnya dukungan yang cukup dari Barat setelah kudeta gagal.

Kunjungan Kerry juga akan dianggap sebagai kunjungan resmi pertama oleh seorang pejabat Barat ke negara itu setelah percobaan kudeta 15 Juli.

Ulama oposisi Turki yang berbasis di AS Fethullah Gulen

Turki membentuk kembali pasukan

Sementara itu, Menteri Pertahanan Turki Fikri Isik mengatakan bahwa rencana Ankara yang akan merestrukturisasi militer yang ditujukan untuk memberantas kemungkinan upaya kudeta lain dan akan sejalan dengan struktur dan semangat aliansi militer NATO.

“Restrukturisasi ini bertujuan menghapuskan mekanisme yang telah dilakukan enam kali kudeta kecil dan besar dalam 60 tahun terakhir. Langkah-langkah yang kita laksanakan … menyeluruh sesuai struktur dan semangat NATO, “kata Isik dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada hari Jumat (5/8/16).

“Langkah-langkah tersebut memiliki tiga prinsip dasar. Yang pertama adalah sesuai dengan demokrasi. Kedua, merupakan hasil dari pengalaman global. Terakhir, untuk memastikan tak ada seorang pun yang akan mencoba melakukan kudeta di Turki lagi, “ia lebih lanjut mengatakan bahwa 288 tentara, termasuk sembilan jenderal, masih buron setelah kudeta yang gagal itu.

(Reuters/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: