Dari 13 menjadi enam syarat. Kalau masih menolak, Qatar terancam dikeluarkan dari GCC.
Empat negara Arab pemboikot - Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Mesir - mengurangi jumlah tuntutan terhadap Qatar dari 13 menjadi enam.
Diplomat dari keempat negara itu mengumumkan hal itu dalam jumpa pers kemarin atau hari ini waktu Jakarta di kantor perwakilan UEA untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Kota New York, Amerika Serikat.
Duta Besar Arab Saudi untuk PBB Abdullah al-Muallimi bilang menteri luar negeri dari Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir menyepakati enam prinsip tersebut dalam pertemuan di Ibu Kota Kairo, Mesir, 5 Juli lalu. "Keenam syarat itu tentunya mudah untuk diterima Qatar," katanya.
Keenam syarat buat menormalisasi hubungan itu adalah Qatar mesti memerangi terorisme dan ekstremisme, menyetop pendanaan dan memberi perlindungan bagi teroris, menghentikan penghasutan untuk memicu permusuhan dan kekerasan, serta tidak lagi mencampuri urusan domestik negara lain, seperti dilansir surat kabar the New York Times.
Muallimi menekankan tidak ada kompromi terhadap keenam prinsip itu, namun kedua pihak bisa berunding soal bagaimana penerapannya.
Arab Saudi sekawan tadinya menyerahkan 13 syarat normalisasi hubungan kepada Qatar pada 22 Juni lalu. Ini termasuk memutus hubungan dengan Iran dan beragam organisasi teror, termasuk Al-Ikhwan al-Muslimun, menutup stasiun televisi Al-Jazeera dan pangkalan militer Turki.
Namun setelah dua kali diberi tenggat Qatar menolak semua tuntutan tersebut.
Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar sejak 5 Juni lalu. Mereka beralasan negara Arab mungil itu menyokong terorisme. Arab Saudi, UEA, dan Bahrain juga memberlakukan blokade darat, laut, dan udara terhadap Qatar.
Duta Besar UEA untuk PBB Lana Nusaibah memperingatkan Qatar kalau masih menolak keenam syarat itu. "Akan sangat sulit bagi Qatar untuk tetap dalam GCC (Dewan Kerja Sama Teluk)," ujarnya.
GCC adalah organisasi kawasan beranggotakan Arab Saudi, UEA, Qatar, Kuwait, Bahrain, dan Oman.
(BBC/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Pangeran Muhammad bin Salman diangkat menjadi Putera Mahkota Arab Saudi pada 21 Juni 2017. (Foto: Arab News)
Empat negara Arab pemboikot - Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Mesir - mengurangi jumlah tuntutan terhadap Qatar dari 13 menjadi enam.
Diplomat dari keempat negara itu mengumumkan hal itu dalam jumpa pers kemarin atau hari ini waktu Jakarta di kantor perwakilan UEA untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Kota New York, Amerika Serikat.
Duta Besar Arab Saudi untuk PBB Abdullah al-Muallimi bilang menteri luar negeri dari Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir menyepakati enam prinsip tersebut dalam pertemuan di Ibu Kota Kairo, Mesir, 5 Juli lalu. "Keenam syarat itu tentunya mudah untuk diterima Qatar," katanya.
Keenam syarat buat menormalisasi hubungan itu adalah Qatar mesti memerangi terorisme dan ekstremisme, menyetop pendanaan dan memberi perlindungan bagi teroris, menghentikan penghasutan untuk memicu permusuhan dan kekerasan, serta tidak lagi mencampuri urusan domestik negara lain, seperti dilansir surat kabar the New York Times.
Muallimi menekankan tidak ada kompromi terhadap keenam prinsip itu, namun kedua pihak bisa berunding soal bagaimana penerapannya.
Arab Saudi sekawan tadinya menyerahkan 13 syarat normalisasi hubungan kepada Qatar pada 22 Juni lalu. Ini termasuk memutus hubungan dengan Iran dan beragam organisasi teror, termasuk Al-Ikhwan al-Muslimun, menutup stasiun televisi Al-Jazeera dan pangkalan militer Turki.
Namun setelah dua kali diberi tenggat Qatar menolak semua tuntutan tersebut.
Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar sejak 5 Juni lalu. Mereka beralasan negara Arab mungil itu menyokong terorisme. Arab Saudi, UEA, dan Bahrain juga memberlakukan blokade darat, laut, dan udara terhadap Qatar.
Duta Besar UEA untuk PBB Lana Nusaibah memperingatkan Qatar kalau masih menolak keenam syarat itu. "Akan sangat sulit bagi Qatar untuk tetap dalam GCC (Dewan Kerja Sama Teluk)," ujarnya.
GCC adalah organisasi kawasan beranggotakan Arab Saudi, UEA, Qatar, Kuwait, Bahrain, dan Oman.
(BBC/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email