Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label Menghina. Show all posts
Showing posts with label Menghina. Show all posts

Musuh, Penyebab Kebaikan/ Eskalasi Impresif Penjualan Al-Quran di Perancis


PARIS  - Sejumlah naskah-naskah Al-Quran terjual laris di Perancis setelah serangan teroris ke kantor mingguan Charlie Hebdo, yang telah memublikasikan karikatur yang menistakan kesucian Nabi. 

“Toko buku La Procure di Paris, ibukota Perancis mengabarkan kenaikan drastis penjualan naskah-naskah Al-Quran selama beberapa hari setelah serangan teroris di Perancis,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari Al-Kanz.

Cardall Vitora, Penanggung jawab bagian agama toko buku ini dalam menjawab radio Perancis Culture yang menanyakan, apakah Anda sampai sekarang ini menyaksikan fenomena semacam ini, mengatakan, tidak, sejatinya ini adalah untuk pertama kalinya. Ketika penayangan film Rahiban Tibhirine (dokumenter tujuh biarawan Perancis yang terbunuh oleh kelompok teroris bersenjata pada tahun 1996 M di gereja Tibhirine, propinsi Médéa - Algeria) permintaan buku-buku terkait Islam dan komunikasi kaum muslimin dan umat Kristiani melonjak, namun terkait Al-Quran, ini adalah pertama kalinya terdapat permintaan semacam ini.

Delegasi Minoritas Kristiani di Majelis Pakistan: Penistaan terhadap Rasulullah Saw adalah Perbuatan Setan


PAKISTAN - Ms. Asiya Nasir lewat kecaman tindakan penistaan majalah Charlie Hebdo dalam memublikasikan kembali karikatur yang melecehkan kesucian Nabi mendeskripsikan pelecehan kehormatan ini sebagai perbuatan setan. 

Menurut laporan IQNA, Ms. Asiya Nasir, Anggota Majelis Nasional Pakistan dan Delegasi Minoritas Kristiani kota Quetta mengecam penistaan majalah satire Perancis Charlie Hebdo terhadap Rasulullah (Saw) dan menegaskan, umat Kristiani Quetta juga ikut berpartisipasi dalam demonstrasi kaum muslimin dan dengan hal ini mengumumkan bahwa menurut kami, penistaan ini sangat dikecam.

“Saling menghormati kepada agama dan kitab-kitab samawi dalam perspektif kesemuanya adalah layak untuk dihormati dan tidak ada seorangpun yang berhak untuk menistakan agama-agama ini,” tambahnya.
Dia menegaskan, mereka yang menyebabkan pensitaan ini dan demikian juga mengafirmasikan tindakan ini dengan dalih kebebasan press perlu tahu bahwa tindakan-tindakan semacam ini akan menyebabkan kondisi menjadi lebih fatal dan akan menyebabkan peningkatan konflik antar peradaban.

Anggota Majelis Nasional Pakistan ini meminta inspeksi tindakan-tindakan penistaan semacam ini dari pihak PBB di dunia.

Tingkatkan Oplah, Charlie Hebdo Hina Nabi Muhammad Saw


Di tengah protes luas Muslimin dunia, Charlie Hebdo tetap menerbitkan edisi terbarunya dengan sampul bergambar karikatur Nabi Muhammad Saw lebih dari tujuh juta eksemplar.

Fars News (24/1) melaporkan, surat kabar Perancis Le Figaro menulis, perusahaan MLP, distributor majalah mingguan satir Charlie Hebdo, Jumat (24/1) mengumumkan, “Edisi terbaru Charlie Hebdo bertema “orang-orang yang selamat” dengan gambar karikatur Nabi Muhammad Saw dicetak ulang dan oplahnya melampaui tujuh juta ekslempar.”

Menurut perusahaan distributor ini, hingga akhir Sabtu, tujuh juta eksemplar majalah Charlie Hebdo edisi terbaru berhasil dipasarkan dan sejak Senin lalu 300 ribu eksemplar dicetak.

Dua pekan lalu Charlie Hebdo menerbitkan karikatur menghina Nabi Muhammad Saw dan sepekan setelahnya kembali melakukan penghinaan yang sama dalam lima juta eksemplar. Langkah ini spontan memicu kemarahan Dunia Islam dan Muslimin dari seluruh penjuru dunia.

Kantor majalah satir Charlie Hebdo yang kerap menerbitkan karikatur-karikatur menghina tokoh-tokoh yang dihormati Islam khususnya Nabi Muhammad Saw, beberapa waktu lalu diserang orang bersenjata. Akibatnya 12 orang termasuk dua polisi tewas.

Oplah majalah ini biasanya hanya mencapai beberapa ribu eksemplar saja, namun dewan direksi berusaha meningkatkan oplah majalah tersebut.

Terkait Berita: