“Surat Rahbar Revolusi Islam Iran untuk Presiden Ruhani mengandung banyak poin kunci, dan kita harus menjadikan surat ini sebagai piagam kerja kita.”
Begitu pernyataan ini ditandaskan oleh Ayatullah Sayyid Hasyim Husaini Busyehri, imam salat Jumat Qom, pada khutbah salat Jumat hari ini.
Ayatullah Busyehri juga mengulas Rancangan Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) dan catatan Rahbar untuk masalah ini. Rahbar telah memberikan peringatan-peringatan berharga. Menurut Rahbar, selama kita belum yakin musuh telah menanggalkan pakaian permusuhan, kita masih tetap harus berkomitmen untuk memerangi imperialisme.
Pertemuan Vienna untuk menangani krisis Suriah menjadi tema lain yang diutarakan oleh Ayatullah Busyehri dalam khutbah Jumat hari ini. Menurutnya, sikap Iran tentang masalah ini sangat logis dan Menlu Iran juga berhasil mempertahankan sikap dalam hal ini.
Dalam pertemuan ini, lanjut Ayatullah Busyehri, Republik Islam Iran menekankan supaya kedaulatan Suriah harus dipelihara, kekuatan-kekuatan asing juga jangan ikut campur tangah, dan sebuah pemilu bebas digelar.
Ayatullah Busyehri mengkritik sikap dualisme yang dilakukan oleh imperialisme dunia dalam menghadapi krisis Yaman. Negara-negara imperialis ini dalam masalah Yaman mengklaim telah diundang oleh presiden Yaman yang telah melarikan diri dari rakyatnya. Sementara itu, untuk masalah Suriah, presiden negara ini masih eksis. Akan tetapi, mereka malah mendukung kelompok teroris.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email