Majalah Der Spiegel Jerman mengatakan bahwa Kanselir Jerman Angela Merkel dan pemerintahannya sedang menjajaki kemungkinan mengurangi komitmennya terhadap Rezim Zionis Israel.
Dilansir dari pusat media informasi Palestina, majalah Der Spiegel Jerman menginformasikan bahwa Kanselir Jerman Angela Merkel berencana mengurangi perjanjiannya terhadap Rezim Zionis Israel, yang mana berdasarkan perjanjian ini, pembentukan Rezim ini dan menjaga keamanannya merupakan prioritas Jerman.
Perdana Menteri Rezim Zionis Benyamin Netanyahu menganggap dengan kesan negatif mengenai perjanjian Berlin terhadap Rezim ini. “Ketua Komite Luar Negeri Parlemen Jerman Neuritis Roodgar dalam hal ini menekankan bahwa kebijakannya saat ini tidak ada bantuan untuk Israel sebagai Negara Yahudi dan demokratis, dan untuk hal ini kita harus menyatakan keprihatinan untuk Rezim Zionis,” tulis majalah Jerman ini.
“Saat ini Kementerian Luar Negeri Jerman sedang mencoba untuk memilih solusi alternatif untuk negara Palestina yang saat ini sedang dalam bayangan pembangunan pemukiman Zionis Israel dimana hambatan akan lebih banyak jika solusi pembentukan dua negara antara Palestina dan ZIonis Israel itu diterapkan. Di antara pilihan solusi Berlin itu ialah mencantumkan wilayah tepi barat dengan tanah-tanah yang telah diduduki Zionis Israel dan juga memberikan hak sepenuhnya kepada rakyat Palestina dimana dengan begitu dalam Negara barunya itu orang-orang Yahudi tidak akan bertambah. Namun, solusi ini mengarah pada pembentukan sistem apartheid seperti sistem yang dipakai di Afrika Selatan,” lanjut Spiegel.
(Media-Palestina/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email