Pada hari Selasa lalu, pihak kepolisian New York memberitakan bahwa sebuah masjid lokal di kota ini dirusak.
Pada hari yang sama, begitu dirilis New York Daily News hari ini, warga muslim New York menggelar kampanye untuk mengumpulkan dana sebesar 500 ribu dolar guna memerangi Islamofobia di kita besar AS ini.
Lembaga nonpemerintah Trust mengumumkan bahwa dana sebesar itu akan dialokasikan guna memperbaiki hubungan warga muslim Amerika dan warga nonmuslim di negara ini.
Menurut penuturan pihak kepolisian setempat, seorang oknum perusak mematahkan pintu utama Markas Budaya Islam New York. Film CCTV yang dipasang di markas ini menunjukkan, ia memukulkan sebuah palu ke pintu yang berhias tulisan Arab itu sebanyak tiga kali. Akhirnya, ia berhasil mematahkannya.
Muhammad Mursi, ketua Markas Budaya Islam New York, menegaskan, “Ini adalah sebuah kejahatan yang menjijikkan dan menimbulkan kekhawatiran. Siapakah yang bisa tahu apa yang akan dilakukan kembali oleh mereka di masa mendatang?”
Peristiwa ini bukanlah peristiwa penyerangan pertama kali yang dialami oleh sebuah markas Islam di Amerika.
Menurut pengakuan Muhammad Hagiyabukar yang bertindak sebagai juru bicara markas tersebut, tiga bulan lalu seorang oknum tak dikenal mencoret-coretkan aneka ragam tanda di logo sebuah masjid di Jalan 90 dan 17 timur dengan menggunakan spray warna. Satu bulan kemudian, seseorang telah mencuri pigura yang terletak di sini. Para pegawi di sini telah melaporkan kedua peristiwa ini kepada pihak kepolisian. Akan tetapi, tak seorang pun ditangkap.
(New-York-Daily-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email