Pesan Rahbar

Home » » Menggali Rahasia Do'a Nabi khidir; Bab II: Kekuatan Yang Menaklukkan

Menggali Rahasia Do'a Nabi khidir; Bab II: Kekuatan Yang Menaklukkan

Written By Unknown on Thursday, 20 October 2016 | 22:32:00


Dan dengan kekuatan-Mu yang dengannya Engkau taklukkan segala sesuatu.


Penafsiran Etimologis

Pertama, kata kekuatan (quwwah) memeliki makna kekuasaan (qudrah). Dengan catatan, terdapat perbedaan pada sebagian sisinya. Di antaranya kata kekuatan (quwwah) memiliki pengertian kekuasaan (qudrah) pada saat sekarang (aktual) sedangkan kekuasaan (qudrah) itu sendiri memiliki arti kebalikannya yaitu kekuatan yang ada pada masa mendatang (potensial).

Kedua, lantaran keagungan dan kebesaran-Nya di sini tidak digunakan kata qudrah (kekuasaan).

Ketiga, kata quwwah (kekuatan) juga mengandung arti keagungan dan kebesaran. Oleh karena itu sebagian besar (kata ini) digunakan dalam pengertian keagungan dalam kekuatan. Sebaliknya qudrah (kekuasaan) memiliki arti yang lebih umum ketimbang kata quwwah (kekuatan).

Keempat, kata quwwah biasanya digunakan untuk menunjukkan sebuah kekuatan yang ada pada suatu zat tertentu. Dalam istilah mantiq (logika), ini disebut dengan penyandaran dari luar yang tersandarkan, yakni sesuatu yang diambil dari suatu zat dan kemudian disandarkan kembali kepadanya. Ini berbeda dengan kata qudrah yang sebagian besar tidak bisa seperti itu. Karenanya, kita dapat mengatakan bahwa besi itu kuat (qawiy) dan tidak dapat mengatakan bahwa besi itu berkuasa (qâdir).

Dalam ayat berikut ini, Allah mengisyaratkan hal tersebut pada berbagai masalah yang ada:

Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki yang Mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh. (al-Dzâriyât: 58).

Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahaperkasa. (al-Hajj: 40).

Sesungguhnya Tuhanmu Diaulah yang Mahakuat lagi Mahaperkasa. (Hud: 66).

Dan masih banyak lagi perbedaan lainnya.

Sedangkan kata penaklukan (qahr) juga memiliki arti pemenangan (ghalabah) dengan perbedaah bahwa pada kata qahr nampak jelas sekali kehinaan dan kerendahan pada sisi maqhûr (yang ditaklukkan). Sementata, kata ghalabah memiliki arti yang lebih umum daripada qahr. Kehinaan serta kerendahan yang nampak pada kata qahr, tidak dapat disaksikan pada kata ghalabah. Firman Allah Swt di bawah ini mengisyaratkan masalah tersebut:

Dan Dia-lah yang Maha Menaklukkan (berkuasa) atas sekalian hamba-hamba-Nya. Dan Dialah yang Maha Bijak lagi Maha Mengetahui. (al-An’âm: 19)

Allah Pencipta segala sesuatu dan Dialah yang Mahaesa lagi Maha Penakluk. (al-R’ad: 16)


Syarah dan Penjelasan

Selain pencipta segala sesuatu yang ada di alam ini, Allah Swt juga pemelihara dan penjaga keberlangsungan keberadaan berbagai wujud. Ya, semua yang ada di alam ini, baik kecil maupun besar, bergantung pada keberadaan Zat yang Mahasuci, sebagaimana keberadaan gambaran yang ada dalam benak kita juga bergantung sepenuhnya kepada kita. Tatkala dalam sekejap saja kita tidak berkonsentrasi terhadap gambaran tersebut, ia menjadi musnah. Allah Swt berfirman:

Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia. Yang Hidup kekal yang senantiasa berdiri sendiri-Nya; tiada mengantuk dan tiada tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. (al-Baqarah: 255)

Ringkasnya, Allah berdiri dengan sendiri-Nya (al-Qayyûm). Dengan demikian, akibat (ma’lûl) akan senantiasa bergantung kepada sebab (‘illah); dan bayang-bayang akan selalu bergantung pada bendanya. Benar, semua berada di bawah kekuasaan-Nya dan fakir secara hakiki. Jika dibandingkan dengan Sang Mahakaya yang hakiki, semua itu tidak bernilai sedikit pun dan semuanya adalah rendah, hina, dan tak berarti. Oleh karena itu, Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib berkata, “Dan dengannya (kekuatan itu) merunduk segala sesuatu, dan dengannya pula merendah segala sesuatu.”

(Sadeqin/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI