Pesan Rahbar

Home » » Reaksi Organisasi Islam Amerika Atas Pidato Trump di Arab Saudi; Mendukung Para Diktator Tidak Memperbaiki Hubungan Amerika Dengan Dunia Islam

Reaksi Organisasi Islam Amerika Atas Pidato Trump di Arab Saudi; Mendukung Para Diktator Tidak Memperbaiki Hubungan Amerika Dengan Dunia Islam

Written By Unknown on Thursday 25 May 2017 | 14:13:00


Dewan komunikasi Islam – Amerika, organisasi terbesar pendukung HAM Amerika mengkritik pidato Trump di kalangan para pemimpin sebagian negara-negara Islam di Arab Saudi, Minggu (21/5).

Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari PRNews Wire, Nihad Awad, Direktur Eksekutif Dewan Komunikasi Islam – Amerika mengumumkan, pidato Trump kemarin di Arab Saudi nampaknya dilakukan dengan tujuan komunikasi lebih dengan dunia Islam, namun sebuah pidato tidak dapat menaungi Islamofhobia dan kebijakan-kebijakan Islamofhobia yang sudah bertahun-tahun lamanya.

"Pemerintah Trump berupaya melarang kaum muslim untuk masuk ke Amerika dan pemerintahannya masih tetap membela kinerja ini,” imbuhnya.

Nihad Awad mengatakan, kebijakan-kebijakan baru dan kinerja-kinerja pasti dan bukan sekedar pidato, merupakan kelaziman pemulihan hubungan dengan dunia Islam.

Sejumlah kinerja pasti ini mencakup pengecaman Islamofhobia, mendukung hak-hak sipil muslim Amerika, mengambil sikap adil tentang Timur Tengah, mengakhiri diskriminasi religi di sejumlah perbatasan dan bandara, mengakhiri dukungan para diktator dimana penindasan mereka menciptakan ekstremisme dan kekerasan dan mendukung mayoritas muslim, yang secara damai mencari kemajuan sosial, ekonomi, dan politik di seantero dunia.

Trump di awal perjalanan luar negarinya sejak menjabat presiden, Sabtu ()20/5) memasuki Arab Saudi dan kedua belah pihak menandatangani kesepakatan senjata mahal untuk Arab Saudi dengan nilai 110 miliar dolar.

Trump kemarin berpidato dalam sebuah pertemuan yang diselenggarakan dengan dihadiri oleh para pemimpin 40 negara muslim di Riyadh. Ia dan raja Arab Saudi dalam rangka kebijakan-kebijakan bersamanya, yang mendasarkan pada Iranfobia, menyebut Iran sebagai sumber terorisme dan instabilitas di kawasan! Rex Tillerson, Menteri Luar Negeri Amerika terkait penandatanganan kesepakatan mengklaim bahwa kesepakatan senjata ini untuk melawan pengaruh Iran dan sejumlah ancaman terkait dengan Iran di seantero perbatasan Arab Saudi.

(PR-News-Wire/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: