Sepertinya ada kenikmatan tersendiri yang
dirasakan para ulama Ahlusunnah wal Jama’ah (ASWAJA) ketika mereka
menghinakan kehormatan dan menjatuhkan kemuliaan Nabi agung Muhammad
saw. demi membuat keutamaan palsu sahabat tertentu.
Setiap hadis palsu yang menghinakan Nabi
mulia saw. pasti Anda temukan di dalamnya pengagungan sahabat tertentu
yang dimaukan oleh para penguasa bani Umayyah dan bani Abbas dan yang
disanjung oleh Ahlusunnah. Beberapa tulisan membongkar masalah ini sudah
kami terbitkan di sini… Kali ini, Anda kami ajak menyaksikan penghinaan
lain lagi yang dilakukankan ulama Sunni terhadap Nabi saw.
Kata Siti Aisyah Nabi Saw. itu Sangat Takut kepada Umar !
Entah apa yang ada dalam benak si pemalsu
hadis yang sangat digemari para ulama Sunni itu ketika mereka
mengisahkan bahwa Nabi saw. sangat menikmati pertengkaran seru antara
para istri beliau bahkan sampai-sampai beliau bertawa terbahak-bahak bak
seorang yang sedang menyaksikan pentas Lawak Sri Mulat! Subhanallah,
apa sebenarnya yang sedang terjadi di dalam rumah Nabi saw. sehingga
beliau tertawa terbahak-behak seperti yang dikisahkan hadis andalan
Sunni itu?
Ikuti laporan langsungnya dari dalam rumah Nabi pada hadis di bawah ini:
Dari Siti Aisyah, ia berkata, “Aku
membawakan untuk Rasulullah saw. satu talam bubur Khazîrah yang aku
masaknya sendiri. Lalu aku berkata kepada Saudah, ‘Makanlah! Saat itu
Nabi berada di antara aku dan Saudah. Aku berkata kepada Saudah,
‘Makanlah bubur ini, jika tidak, aku akan lumuri wajahmu dengan bubur
ini!
Saudah tidak mau memakannya, maka
aku letakkan tanganku di bubur Khazîrah kemudian aku muluri wajahnya
dengan bubur itu. Maka Nabi tertawa dan beliau meletakkan pahanya di
atas Saudah dan berkata kepadanya, ‘Lumuri juga wajah Aisyah dengannya!
Maka ia melumuri wajahku dengannya, dan Nabi pun tertawa. (AWAS ADEGAN
KERAS HARAP PARA ISTRI UNTUK TIDAK MENCONTOHNYA SEBELUM DENGAN BAIK
BERLATIH SECARA INTENSIF).
Lalu Umar lewat dan memanggil, ‘Hai
Abdullah! Hai Abdullah!’ Nabi saw. mengira bahwa Umar akan masuk, maka
beliau berkata, ‘Masuklah kalian berdua dan bersihkan wajah kalian!
Aisyah berkata, ‘Sejak saat itu aku takut kepada Umar karena aku melihat takutnya Nabi kepada Umar.!
Sumber Hadis:
Hadis lucu dan leceh itu dapat Anda temulam dalam, misalnya: Majma’ az Zawâid, 4/578 dan Kanzul ‘Ummâl,12/593.
Ibnu Jakfari berkata:
Demikianlah kalian menggambarkan Nabi
mulia dalam kehidupan rumah tangganya! Beliau meniknati pertengkaran
antara kedua istrinya!
Apakah benar kalian meyakini bahwa akhlak
siti Aisyah itu seperti itu? Tidak berakhlak karimah? Bertindak seperti
wanita yang tidak terhormat? Hanya kerena Saudah tidak mau mencicipi
bubur buatannya ia serang seraca brutal dengan melumuri wajahnya dengan
bubur Khazîrah yang mungkin masih panas?
Bukankah kalian juga meriwayatkan bahwa
ketika ada seorang istri Nabi mengirim makanan ke rumah Rasulullah saw.
Aisyah segera menampel talam terbuat dari kereweng sehingga jatuh dan
pecah berantakan serta makannya berserakan? Mengapa Ahlusunnah
mengggambarkan siti Aisyah segalak itu? Bukankah itu pengihnaan atas
siti Aisyah?
Lalu di balik penghinaan kalian terhadap
kemuliaan Nabi Muhammad saw., kalian mengada-ngada kepalsuan tentang
kemulian dan keagungan Umar ibn al Khaththab… yang dengan sekedar
mendengar suaranya saja Nabi saw. langusng ketakutan dan memintah kedua
istri beliau yang sedang melampiaskan adegan konyolnya di hadapan Nabi
saw. dan segera pula menghentikan canda tawa yang dilakukan Nabi mulia
Muhammad saw.
Apa kalian beranggapan bahwa adalah kebiasaan Umar jika masuk rumah Nabi tanpa izin, langsung nyelonon begitu saja?
Demi Allah hadis-hadis palsu yang
menghinakan Nabi saw. yang diriwayatkan ulama Ahlusunnah dan dipercayai
keshahihannya serta dibangun di atasnya berbagai hukum dan pandangan
atas nama Islam telah memberi peluang besar bagi musuh-musuh Islam untuk
menghinakan Nabi kita dan mencemooh agama Islam kita!
Keberkahan Hadis-hadis Palsu Produk Ulama Sunni
Namun sebagaimana hadis-hadis palsu yang
menghinakan Nabi mulia Muhammad saw. itu memmberikan bahan empuk bagi
musuh-musuh Islam untuk menyerang Islam dan Nabinya, ia juga ternyata
membawa keberkahan yang tak terhinggga karena dengannya banyak kaum
berakal waras dan berfitrah suci dari kalangan para pemikir Sunni segera
menaruh curiga atas mazhab Sunni dan kemudian menelitinya kembali dan
hasilnya adalah mereka memdapat hidayah Allah bahwa mazhab yang haq ‘indallah
adalah mazhabnya Ahlulbaitt Nabi as. bukan mazhab para pemalsu.. bukan
mazhabnya Ka’abul Ahbâr –si Yahudi yang menyusup di kalangan kaum
Muslimin Sunni- bukan mazhabnya ‘Ikrimah –si gembong Khawarij yang
sangat benci Nabi saw. dan keluarganya- dan bukan pula mazhabnya Ibnu
Taimiyah Cs yang selalu menjulurkan lidah beracunya untuk mengkufuri
kebanaran tentang Ahlulbait Nabi as. … dan akhirnya hadis-hadis seperti
itu menjadi inspirasi bagi pencari kebenaran untuk menemukannya bukan
pada mazhab-mazhab selain mazhab Ahlulbait, keluarga suci Nabi as. maka mereka berbondong-bondok yadkhulûna fî dînillâhi AFWÂJA, wa yatrûkûna ASWAJA. Wal hamdulillahi alladzi hadânâ li hâdza!