Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label minta Maaf. Show all posts
Showing posts with label minta Maaf. Show all posts

Imam Ali as dan Penjual Kurma


Seorang budak perempuan meletakkan kurma di hadapan tuannya. Si tuan melihat kurma tersebut dan kemudian memandang budak tersebut dengan rasa marah. Budak perempuan itu menundukkan kepalannya. Tiba-tiba kedengaran suara sang tuan bergema di udara,"Ini kurma apa yang kamu beli? Segera kembalikan kurma ini dan ambil uangnya!"

Tangan budak perempuan itu bergetar dan hati kecilnya hancur. Bakul berisi kurma itu diambilnya dan dibawa berjalan. Diperjalanan dia berpikir sendirian, "Mungkinkah lelaki sipenjual kurma itu kasihan pada diriku dan mengambil kurma ini semula?" Tetapi ketika wajah garang sipenjual itu terbayang, kekecewaan melanda jiwanya. Budak perempuan itu berdoa meminta bantuan dari Tuhan semoga kurma itu bisa dikembalikan.

Dia melewati lorong-lorong dan jalan-jalan kecil sehingga tiba di pasar. Kata-kata yang ingin diungkap kepada si penjual berulang kali dihapalkan dan dia memperlahankan langkahnya ketika mendekati toko penjual kurma.Si penjual sedang bercakap dengan seorang lelaki. Budak perempuan itu melap peluh yang keluar dari dahinya dengan tangan bajunya, dia melangkah beberapa tapak menghampiri sang penjual dan memberi salam. Lelaki penjual kurma mendengar suara budak perempuan itu dan melihat kepadanya. Si budak perempuan merasa akan pandangan tajam sipenjual kurma. Si penjual kurma berkata, "Apa yang engkau mau?"

Budak perempuan itu berkata, "Saya minta maaf, tuan saya tidak menginginkan kurma ini dan meminta saya memulangkannya."

Lelaki penjual kurma yang mendengar kata-kata ini, mengerutkan wajahnya dan suaranya seperti panah yang menusuk hati budak perempuan itu. Penjual itu berkata, "Apa maksudmu tuanmu tidak menginginkan kurma ini? Aku tidak akan mengambil kurma ini. Jika dia ingin, dia sendiri harus datang ke sini untuk mendapatkan kurma yang diingininya."

Budak perempuan itu tidak dapat memberi jawaban. Bagaimanapun juga dia harus memulangkan kurma tersebut. Sekali lagi dia meminta kepada si penjual, "Tuan, aku meminta supaya engkau ambillah kurma ini dariku dan jika aku pulang ke rumah dengan kurma ini, tuanku akan menghukum aku. Sipenjual dengan suara yang lebih kuat berkata, "Masalah ini tidak ada kaitannya denganku. Jika tidak ingin, engkau tidak perlu membelinya dariku, jika sampai malampun engkau meminta dan merayu kepadaku, tidak ada faedahnya. Seperti yang telah aku katakan barang yang telah dijual tidak akan aku ambil kembali."

Budak perempuan yang mendengar ucapan si penjual merasa kecewa. Dia melangkah dua tapak kebelakang. Dia duduk di satu sudut dan kepalanya diletakkan diatas lututnya yang kurus. Ketika itu air matanya mengalir deras. Pada saat yang sama dia merasakan ada bayang seseorang diatas kepalanya. Dia mengangkatkan kepalanya dan matanya memandang seorang lelaki yang dikenali. Dia memiliki wajah yang baik. Pandangannya dipenuhi dengan kasih sayang. Dengan melihat kepada lelaki itu, cahaya harapan kembali kejiwanya. Lelaki itu berkata, "Ada apa anakku? Apa yang telah terjadi?"

Budak perempuan itu dengan tangannya menunjuk ke arah toko kurma berkata, "Orang ini, tempat aku membeli kurma,  dan enggan mengambilnya semula. Tuanku tidak menginginkan kurma ini. Lelaki baik itu mengambil bakul kurma dari tangan budak perempuan tersebut dan dibawanya ke arah toko kurma. Ketika itu si lelaki itu berkata kepada penjual kurma, "Wahai lelaki! Budak perempuan ini tidak  bersalah, ambil kembali kurma ini dan pulangkan uangnya."

Sipenjual yang melihat lelaki ini, menarik mukanya dan dengan suara yang kuat berkata, "Masalah ini tidak ada kaitannya denganmu. Mengapa engkau turut campur dalam urusan orang lain? Lebih baik engkau tinggalkan perkara ini dan pergilah."

Orang-orang yang lalu lalang dan sebagian pemilik toko yang ada di situ mendengar suara lelaki penjual kurma itu, segera pergi ke arah toko tersebut. Banyak orang yang  mengenali lelaki baik itu dan dengan hormat melihat ke arahnya. Pada waktu itu ada seorang dari kalangan rakyat berkata kepada penjual kurma, "Diamlah! Apakah engkau tidak mengenali lelaki ini? Dia adalah Amirul Mukminin Ali."

Mendengar nama Ali, lelaki penjual kurma merasa terkejut dan bimbang. Dia tidak tahu apa yang harus diucapkan dan apa yang harus dilakukannya.

Lelaki penjual kurma dengan suara tersekat-sekat dan ucapan yang terpotong-potong meminta maaf dari Imam Ali as dan menyesali perilaku buruknya. Imam Ali as ketika melihat akan kesan penyesalan diwajah penjual kurma berkata, "Jika engkau mengubah perilakumu, aku akan memaafkanmu."

Dengan cara ini, sipenjual kurma itu memulangkan uang kepada budak perempuan tersebut dan mengambil kembali kurmanya. Kebaikan Imam Ali menyentuh perasaan budak perempuan itu dan ia mengucapkan syukur kepada Tuhan atas segala karunia-Nya.

Rasulullah Saw bersabda, "Allah menyukai orang mempermudah ketika berjual beli dan membayar serta menerima uang."

Permintaan Maaf Harian Jepang Karena Memublikasikan Karikatur Menista Islam


TOKYO - Harian Tokyo Shimbun meminta maaf kepada umat muslim karena telah memublikasikan gambar sampul mingguan Perancis Charlie Hebdo di halaman pertamanya. 

“Harian Jepang ini dalam edisi sebelumnya menjustifikasikan demikian bahwa tindakan ini telah mengizinkan kepada pembaca untuk mengambil keputusan terkait problem yang muncul karena gambar karikatur yang menistakan Nabi Islam, Muhammad Saw,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari cannel Al-Alam.
Namun, kemarin hari dengan memublikasikan sebuah makalah dengan nama Permintaan Maaf kepada Kaum Muslimin mengklaimkan, harian kami dengan memublikasikan karikatur menista Rasulullah (Saw) telah melukai sensitivitas kaum muslimin.

Harian ini menambahkan, terdapat pesan-pesan protes dari pihak dua organisasi muslim Pakistan di Jepang yang telah melukai sensitivitas mereka atas pemublikasian gambar sampul majalah dan sangat terkejut sekali atas tindakan ini.

Dua organisasi Pakistan ini dengan berkumpul di depan kantor harian Jepang pada tanggal 22 Januari 2015, memprotes tindakan ini; namun Koran mengkalim bahwa tindakan ini sama sekali tidak bermaksud menghina Islam.

Minta Maaf kepada Istri Dapat Memperpanjang Umur







Bagi seorang pria mungkin terkadang gengsi untuk meminta maaf kepada pasangannya, bila melakukan kesalahan yang menyakiti pasangan.

Tapi sebenarnya, meminta maaf kepada istri atau pasangan memiliki dampak positif bagi kesehatan Pria.
Sejumlah peneliti Amerika Serikat, seperti dilberitakan DailyMail, mengungkapkan bahwa, meminta maaf pada istri dapat memperpanjang umur.

Lantas, apa hubungan antara meminta maaf dengan umur panjang?
Hubungannya, dengan meminta maaf seseorang akan merasa lebih rileks dan terhindar dari stress.
Seseorang yang terhindar dari stress dapat terhindar dari resiko kerusakan jantung.

Detak jantung Pria yang merasa bersalah dan tak mau meminta maaf pada pasangan akan lebih cepat 20 kali.

Setelah mereka meminta maaf maka detak jantung dan tekanan darah akan kembali normal.
Peneliti tersebut, melakukan riset pada sekira 29 pria dan 59 pria dengan memeriksa tekanan diastolik pada darah.

Tekanan diastolik merupakan ukuran tekanan pada darah selain sistolik. tekanan diastolik yang tinggi dapat terhubung dengan resiko penyakit stroke.

Hasil penelitian lain juga menunjukkan, bahwa tekanan diastolik perempuan lebih cepat kembali normal ketimbang pria, setelah meminta maaf. “Hasil penelitian menunjukkan, neminta maaf memiliki manfaat bagi kesehatan,” ujar salah seorang peneliti.

Nah, mulai sekarang, bersediakah para pria meminta maaf pada pasangan Anda?. 

(www.suaramedia.com)

Terkait Berita: