Mohmmad Fahmi 16 tahun, mantan anggota kelompok teroris ISIS (Foto: Press TV)
Kelompok teroris Takfiri, seperti dinyatakan oleh kelompok hak asasi internasional, telah merekrut anak-anak dan mendokrin ideologi Wahhabi ultra-ekstrimis kepada mereka serta memberikan pelatihan militer di daerah di bawah kendalinya. Seorang anak Irak, yang lolos dari cengkeraman kelompok teroris, menceritakan bagaimana ia hidup di bawah kekuasaan kelompok Takfiri, Press TV melaporkan.
“Mereka membawa saya untuk bertugas di kota Tikrit selama satu bulan. Saya belajar bagaimana menggunakan senjata secara bertahap, ” Mohmmad Fahmi, 16 tahun, mengatakan kepada koresponden Press TV.
Fahmi seharusnya melakukan serangan bom di sebuah jembatan di provinsi Salahuddin ketika ia memutuskan untuk melarikan diri.
“Mereka memaksa saya untuk melakukan hal-hal yang saya tidak bisa lakukan. Jadi, saya terdaftar sebagai bomber, “tambah anak itu.
Menurut pemerintah Irak, anak itu telah hidup di bawah kekuasaan kelompok teroris selama setidaknya satu tahun.
“Karena cedera saya, saya tidak dapat berbuat apa-apa, tidak ada serangan lagi, tidak ada,” kata anak yang menyesal itu, menambahkan, “Mereka memaksa saya untuk melakukan serangan bom dengan menggunakan truk” pada target.
“Mereka mendorong saya ke dalam truk,” kata Fahmi dan militan ISIS mengatakan, “ayo pergi mati, surga menunggu Anda.”
“Saya ingin mengatakan kepada mereka jika surga itu di sana, mengapa mereka tidak pergi duluan, mengapa harus saya,” tambahnya.
Sheikh Khalid Awad al-Shabani, seorang pemimpin suku di provinsi al-Anbar, mengatakan pada Juli, kelompok Takfiri secara aktif berusaha untuk memikat anak-anak lokal ke jajarannya sebagai calon pembom.
Pemimpin suku menambahkan bahwa kelompok teroris telah mendirikan kamp pelatihan untuk anak-anak di provinsi Raqqah Suriah dan di distrik Heet di Anbar Irak.
Menurut syekh Irak itu, kelompok teroris mencuci otak anak-anak di kamp-kamp dan melatih mereka bagaimana melakukan serangan bom terhadap target pos pemeriksaan militer dan sipil.
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan pada bulan Juni bahwa kelompok Takfiri “melakukan perekrutan terorganisir kepada 100 anak-anak di berbagai wilayah,” menambahkan bahwa “mengeksploitasi anak untuk membunuh adalah kejahatan keji.” []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email