Sebuah
foto yang dirilis pada 3 November, 2015 dari Kementerian Darurat Rusia
menunjukkan reruntuhan sebuah pesawat Rusia A321 di Wadi al-Zolomat, di
daerah pegunungan Semenanjung Sinai, Mesir. (Foto: AFP)
Inggris mengatakan sebuah “alat peledak” mungkin telah menghancurkan pesawat penumpang Rusia dan jatuh di Semenanjung Sinai Mesir pekan lalu yang menewaskan 224 orang.
“Di saat penyelidikan masih berlangsung kita tidak bisa memastikan mengapa jet Rusia jatuh. Tapi informasi lebih lanjut menerangkan kekhawatiran bahwa kemungkinan pesawat jatuh oleh alat peledak, “ujar juru bicara kantor Perdana Menteri Inggris David Cameron pada hari Rabu (4/11/15).
Pemerintah Inggris juga telah menahan semua penerbangannya ke Inggris dari kota Sharm el-Sheikh Mesir sebagai “langkah pencegahan,” tambahnya.
Juru bicara itu juga mencatat bahwa moratorium itu diberlakukan sampai tim ahli penerbangan Inggris tiba di kota wisata itu dan memastikan keamanan bandara aman.
“Kami berharap penilaian ini akan selesai malam ini,” katanya, menambahkan, “Kami telah mengerahkan staf konsuler ekstra ke Sharm yang akan bekerja dengan perusahaan penerbangan di bandara untuk menangani dan membantu wisatawan Inggris di sana.”
Sebuah
foto yang dirilis pada 3 November, 2015 dari Kementerian Darurat Rusia
menunjukkan personil darurat Rusia dan Tentara Mesir bekerja di lokasi
kecelakaan pesawat Rusia A321 di Wadi al-Zolomat, di daerah pegunungan
dari Semenanjung Sinai Mesir. (Foto: AFP)
Juga pada Rabu, kementerian penerbangan sipil negara Afrika Utara itu mengumumkan bahwa kotak hitam pesawat itu telah ditemukan.
“Perekam suara kokpit (CVR) sebagian telah rusak dan banyak pekerjaan yang diperlukan dalam rangka untuk mengambil data dari itu. Inilah sebabnya belum ada komentar lebih lanjut tentang isi CVR. Pemeriksaan di lokasi terus dilakukan,” dalam pernyataan itu.
‘Bom Tanam’
Sementara itu, seorang pejabat intelijen AS yang mengenal persoalan juga mengatakan ledakan itu mungkin disebabkan oleh bom yang dipasang di pesawat.
“Diperkirakan bahan peledak yang ditanam di bagasi atau di suatu tempat di pesawat,” CNN mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya, Rabu.
Rusia dan Mesir sejauh ini menolak anggapan bahwa kecelakaan pesawat itu terkait dengan terorisme.
Airbus A321, yang dijalankan oleh maskapai Rusia Kogalymavia, tidak tertangkap layar radar pada Sabtu, setelah 23 menit lepas landas dari bandar Sharm el-Sheikh.
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email