Sejarah Islam di Hongkong kembali pada masa penguasaan Britania atas kawasan tersebut dan penduduk muslim Hongkong pada awalnya mereka menganut agama Hindu.
Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari SCMP, Hongkong sejak tahun 1842 sampai 1997 masuk jajahan imperatur Britania dan sejak masa itu kelompok pasukan India datang ke kota tersebut, yang mana sebagian darinya adalah muslim.
Setelah berakhirnya penjajahan Inggris, mayoritas muslim dari pelbagai negara, seperti Indonesia, Pakistan, Malaysia dan sebagian negara-negara Afrika berkunjung ke Hongkong dan mereka menetap di kota tersebut.
Diskriminasi; Problem Utama Muslim di Hongkong
Muslim Hongkong, yang sekarang ini membentuk populasi siginifikan dari kota Cina tersebut, yang menjadi sebuah minoritas menghadapi pelbagai problem.
Ibrahim Yong Yiwu, Sekretaris Kehormatan Himpunan Persaudaraan dan Kebudayaan Islam Cina, salah satu organisasi Islam yang berpengaruh di kota Hongkong berbicara tentang problem muslim kota tersebut.
Ibrahim Yong dengan mengkritik Ketua Eksekutif Hongkong, Leung Chun-ying (CY Leung) yang dipilih oleh pemerintah Cina mengatakan bahwa tidak adanya dukungan lazim untuk masyarakat muslim Hongkong.
“Muslim non Cina Hongkong mendapat diskriminasi dan konflik,” ucap Ibrahim Yong.
Islam di Hongkong
Menurut statistik resmi, Hongkong memiliki 300 ribu muslim, dimana sebagian mereka adalah Indonesia, 40 ribu adalah CIna, 30 ribu adalah Pakistan dan selainnya juga adalah India, Malaysia dan Afrika.
Menurut statistik tersebut, kaum muslimin kurang lebih telah membentuk sepertiga populasi 600 ribu penduduk non Cina di Hongkong.
Ada enam masjid utama di Hongkong, masjid jami’, dimana merupakan masjid tertua kota ini dan masjid Kowloon merupakan masjid terbesar Hongkong.
Banyak restoran-restoran halal di Hongkong guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan muslim, dimana jumlahnya terus bertambah. Demikian juga jumlah supermarket yang menjual produk-produk halal terus berkembang dan bertambah.
(IQNA/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email