Christianto Wibisono (Foto: Suarakarya.id)
Oleh: Christianto Wibisono
Hari Rabu 30 Maret 2016 berlangsung dua acara di Balai Kartini dan Balai Sidang Jakarta. Presiden RI ke-7 Jokowi berdialog dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia yang mengumpulkan 700 anggota termasuk pengusaha Kadin dan eksekutif BUMN di ruang Raflesia Balai Kartini.
Sedang Presiden ke-5 Megawati menjadi pembicara utama Konvensi GBHN yang dihadiri juga oleh Aburizal Bakrie dan Akbar Tanjung yang mengusulkan pembuatan GBHN mengacu kepada PNSB (Pembangunan Nasional Semesta Berencana) yang pernah dicanangkan Bung Karno 1961-1968.
Hari Kamis 31 Maret terjadi OTT KPK terhadap Ketua Komisi D DPRD DKI M Sanusi dari Gerindra dan oknum PT Brantas Abipraya dalam kasus suap dengan Kejati DKI Jaya. Sementara di Istana Presiden menerima banyak tamu terkait reshuffle kabinet dengan munculnya pelbagai tokoh seperti mantan Mendag Muhamad Lutfi, pengusaha Erick Thohir serta beredarnya surat sesmen PAN-RB minta fasilitas untuk kolega separtai.
Heboh media social tentang isu SARA yang dilontarkan oleh Johanes Suryo Prabowo dan Yusron Ihza Mahendra, dubes RI di Tokyo memicu petisi penarikan Dubes dan pengaduan ke Mabes Polri atas tuduhan melanggar UU Anti Diskriminasi dengan cuitan dan hasutan SARA terhadap Gubernur Basuki.
Dengan drone istimewa saya dan Bung Karno bagaikan mengikuti kisah film dengan multilayar yang sekaligus menayangkan pelbagai adegan terpotong yang seolah tanpa kaitan tapi dibalik itu ada sutradara besar, kekuatan Supra Natural Tuhan Yang Maha Kuasa dibalik segala hal yang terjadi. Termasuk penyanderaan 10 WNI oleh Abu Sayyaf di Philipina Sabtu 26 Maret 2016 yang mengingatkan pada pembajakan Woyla 1981 dan kapal Somalia 2011.
CW: Pak dari pesawat drone kita ini bisa menyaksikan simultan pelbagai peristiwa yang seolah tidak terkaitkan satu sama lain, termasuk ceramah mantan Menlu Singapura George Yeo di Lemhanas, Senin 28 Maret yang surprise terhadap kesiapan Presiden Soeharto mencanangkan pasar bebas APEC di Bogor 1994 dan Presiden Jokowi menerima TPP 2015.
BK: George Yeo itu intelektual otak pemikir Singapura yang mengalami nasib tragis, tidak bisa memang di dapil Singapura sehingga harus berhenti dari Menlu 2007 dan menjadi komisaris perusahaan Kerry Logistics mirip konglomerat Robert Kupk yang bermarkas di Hongkong. Menurut saya, Jayabaya dan hukum alam itu masih valid.
Juga Manicheanisme tentang bipolarisasi baik buruk. Jangan dikira mentang mentang sudah zaman edan Joyoboyo, terus semua orang edan dan ikut korupsi maka sudah tidak ada harapan lagi untuk yang baik dan jujur untuk menang dari pergulatan zaman edan ini.
Joyoboyo sendiri kan tetap percaya bahwa pada akhirnya, at the end of the day, yang baik, yang adil, yang jujur, yang benar akan direstui dan diselamatkan untuk memimpin dunia. Mungkin pertama kali Hitler diberi kemenangan blitzkrieg mengejutkan. Begitu pula Jepang dengan pembokongan Pearl Harbour yang seolah menghancurkan AS dalam tempo setengah hari. Tapi akhirnya Poros Roma, Berlin, Tokyo dikalahkan oleh Poros Washington London Moskow.
Tapi poros itu juga tidak langgeng, baru 3 tahun sudah berkonflik dengan dikuasainya seluruh Eropa Timur oleh Tentara Merah Uni Soviet dan turunnya Tirai Besi dan Tembok Berlin membatasi kebebasan dan hak asasi manusia di Eropa Timur serta Tirai Bambu di daratan Tiongkok 1949.
Jadi hukum besinya adalah Tuhan itu tidak pernah pilih kasih untuk merestui suatu bangsa menjadi bangsa pilihan secara absolut permanen. Yahudi adalah bangsa yang mengklaim atau merasa jadi bangsa pilihan. Tapi banyak melakukan dosa karena itu sering dihukum setimpal sesuai dosanya.
Misalnya seluruh generasi yang hijrah dari Mesir harus mengembara di gurun Sinai selama 40 tahun, sehingga tidak ada yang bisa menikmati Tanah Perjanjian, karena mereka berdosa tidak beriman dan melecehkan Tuhan. Generasi yang memperoleh hak adalah yang tidak menghujat Tuhan dalam perjalanan 40 tahun itu. Kemudian Yahudi akan mengalami pengasingan ke Babilonia dan Diaspora pasca Romawi dan penyaliban Jesus.
CW: Wah ini kok jadi kayak pelajaran teologi pak, apa relevannya dengan geopolitik 2016.
BK: Sangat relevan karena semua orang termasuk koruptor selalu mengklaim dirinya paling suci termasuk teroris dan pembajak seperti Abu Sayyaf. Karena itu daur ulang foto dan ramalan Fidel Castro tahun 1973 yang menyatakan bahwa AS akan rujuk dengan Kuba bila AS dipimpin oleh Presiden kulit hitam dan Paus berasal dari Amerika Latin.
Suatu ramalan yang sangat tepat bahwa Paus Fransiskus dari Argentina menjadi mediator kedatangan presiden Obama ke Kuba setelah 57 tahun putusnya hubungan AS Kuba sejak Fidel Castro menggulingkan rezim Batista 1959.
Religi tetap merpakan salah satu unsur vital bagi kemanusiaan. Trobosan Paus Fransiskus membasuh dan mencium kaki menerobos gender wanita dan lintas agama, ada yang Islam dan Hindu dibasuh merupakan trobosan teologi yang harus dinilai sebagai kemenangan teologi moralitas dan peluang imortalitas manusia, pasca-kejatuhan manusia dalam teologi dendam kesumat Kabil terhadap Habil.
Dalam sejarah ummat manusia, bangsa jatuh bangun dari Assyria, Babylonia, Carthago, Mesir, Romawi, Persia, Mogul, Mongol, dinasti Tiongkok India, Sriwijaya, Majapahit, imperium Amerindian Aztec, Insa dan Maya di Amerika Latin. Semua pernah diberi kejayaan dan imperium yang berskala regional dan lintas benua atau continental. Jadi tidak ada satu bangsa yang dikaruniai imperium permanen menjatuhkan semua bangsa dibawah telapak kakinya selama terus menerus.
Dalam sejarah modern, setelah Pax Hispanica abad XVI menguras menjarah harta karun Amerika Latin, maka Belanda menjadi negara terkaya di dunia Pax Neerlandica karena memonopoli perdagangan rempah rempah Nusantara.
Pax Britannica merajai dunia karena dengan revolusi industry Inggris meletakkan fundamen ekonomi, kalau mau kaya anda harus membuat a better mousetrap. Jadi revolusi industry Inggris memang wajar melejitkan negara itu menjadi terkaya karena membuat nilai tambah dari tenaga otot manusia dengan revolusi mesin uap sbg revolusi industry 1.0.
Nah kita tidak mau mengulangi WIBK ke-3 Senin 28 Januari Teologi 4.0 v Teknologi 4.0). Pendeknya manusia itu mengalami dialektika dan progresif maju dari revolusi industry 1.0 mesin uap ke revolusi industri 2.0 listrik Edison dan terus ke revolusi industry 3.0 internet dan sekarang ini sudah revolusi industi 4.0 yang harus dibarengi dengan Teologi Infinite Nol yang sudah dibahas panjang lebar dalam WIBK ke-3 tersebut.
CW: Sekarang orang sedang demam reshuffle pak. Sebetulnya apa yang menjadi hambatan Presiden Jokowi untuk membentuk zaken kabinet yang betul-betul professional independen.
BK: Kita kan sudah sering membahas soal riwayat kabinet Indonesia dan juga perbandingan empiris dengan kabinet negara lain yang juga penuh dagang sapi termasuk di AS. Selalu ada keperluan untuk mengangkat seorang dari partai ‘oposisi’ masuk kabinet untuk membuktikan bahwa Presiden AS itu negarawan lintas partisan sempit.
Indonesia punya pengalaman multipartai. Saya sendiri tidak sampai
mengubur semua partai. Saya batasi cuma 10 dan diciutkan oleh Soeharto jadi 3 partai. Saya pernah membuat kabinet 100 menteri yang tidak akan pernah dicapai oleh presiden lain dari Indonesia atau dari seluruh dunia, Tidak ada presiden yang bikin kabinet 100 menteri kecuali Sukarno dari Indonesia tahun 1966.
Saya muak dengan partai tapi ya partai itu memang cara orang modern mengatur dunia politik. Jadi anda mau maki maki dan keki gemes benci sama partai politik boleh saja. Nama dan wadahnya digonta-ganti dan dibubarkan tapi tetap perlu partai lagi, pakai nama baru dan istilah baru. Dulu misalnya Golkar merasa bukan dan lebih baik dari partai jadi tidak mau disebut partai tapi sekarang kan jadi Partai Golkar. Nah cara memilih ketua partai atau pemimpin partai yang berhak jadi perdana menteri atau presiden itu yang seharusnya sportif, gentlemen dan ksatria.
Jadi prosedurenya, undang-undangnya itu seharusnya ya sudah permanen, baku , tidak pilih kasih pada incumbent, tidak diskriminatif pada pendatang baru, pendeknya fair dan obyektif. Threshold memang perlu termasuk prasyarat untuk calon independen, tapi tidak bisa persyaratan digonta ganti untuk kepentingan incumbent baik kepresidenan maupun system parlemennya.
Jadi misalnya sekarang untuk menyetop Ahok terus dibuat UU syarat calon independen harus diperberat. Itu semua ketidakmatangan, ketidakksatriaan dan memang kekerdilan politisi partisan sectarian yang tidak mengakui keunggulan lawan politik dan ingin menjegal dengan syarat syarat prosedural atau isu sara primitive primordial.
Yang membahayakan karena menyulut konflik agama, etnis, rasial ,kelas secara tidak bertanggung jawab seperti yang dilakukan oleh jendral dan dubes yang dihebohkan itu.
CW: Presiden kan sudah dibatasi oleh UU Kementerian tidak bisa seenaknya membongkar pasang kabinet seperti dulu bapak bikin kabinet 100 menteri. Jadi bisa langsung efisien dan profesional bersihkan politisi dan menteri partai yang korup dan tidak deliver, tidak perform.
BK: Nah saya ini harus mengakui tidak tegaan, dan jarang memecat kecuali kalau sudah keterlaluan. Itu rahasianya kenapa kabinet saya jadi rekor dunia, 100 menteri. Sebetulnya memang yang paling baik itu ya meniru G20 coba lihat negara negara terkaya dan mapan, kabinetnya ramping, efisien dan substansial.
Kita mungkin perlu bercermin kepada Tiongkok dan India dalam balapan efisiensi sebab kedua raksasa itu juga mengakomodasi jumlah 40an menteri yang berlebihan. AS Jerman Jepang itu efisien dan substantive hanya 15-17 menteri kabinet. Negara dan birokrasi memang harus memainkan peran secara pas agar tidak menjadi predator terhadap kreativitas masyarakat.
Sebaliknya harus menjadi promotor peningkatan kapabilitas masyarakat secara proaktif. Sambil mengintervensi masyarakat yang tersisih dalam kompetisi modern agar tidak mengalami disrupsi social dengan cadangan kesejahteraan sosial yang memadai. Tapi birokrasi harus memangkas dan menghilangkan belenggu 42.000 perizinan dan 3.000 Perda yang semua ingin dihapus langsung oleh Presiden Jokowi dalam pidato 30 Maret di ISEI.
Jokowi sudah tidak sabar karena dia pengusaha mebel pernah pusing soal dwelling time, izin ekspor impor kredit dan sebagainya yang pasti molor waktunya dan mahal biayanya. Inilah yang disikat oleh Jokowi secara konkret. Sedang teori PNSB dan GBHN yang mau dibikin oleh Megawati dari gedung JCC itu akhirnya akan balik pada fundamentalnya yaitu, apakah idee muluk itu bisa terlaksana dengan baik sungguh terjuwu.
Sebab PNSB saya waktu itu benar benar gagal total ditengah jalan karena konfrontasi dengan Malaysia dan perang saudara TNI PKI yang meledak dalam G30S. Saya berutang US$2,5 milyar dari Uni Soviet itu itu full untuk beli armada dan squadron Angkatan Laut dan Angkatan Udara terkuat dibelahan bumi Selatan untuk membebaskan Irian Barat dari Belanda.
Meski itu tercapai tanpa perang, kita tetap harus bayar kredit alutsista itu sehingga memang ekonomi terbengkalai dan inflasi mencekik 650% 1965-1966. Itu sudah jadi sejarah masa lalu. Sekarang masa depan ini kalau kita bisa memulihkan produktivitas dan kreativitas kita seperti tahun 1950-an termasuk daya beli petani dan masyarakat maka Indonesia pasti bisa take off dan dalam satu generasi akan menjadi no 4 sedunia dalam kualitas pada seabad Indonesia 2045.
CW: Kayaknya kok seperti slogan saja pidato bapak tadi.
BK: Presiden Jokowi akan membuka KTT International Summit of Moderate Islamic Leaders (ISMIL) 9-11 Mei 2016. Ini bisa jadi sumbangan Indonesia untuk menghentikan perang yang seolah harus jadi kiamat sesuai Kitab Suci 3 agama. Kalau perang terhenti, maka seluruh upaya bisa dikonsentrasikan untuk pembanguna ekonomi global.
Kalau semua negara berkonsentrasi untuk meningkatkan daya beli dan nilai tukar nation state masing masing secara proaktif dan kreatif, maka ekonomi dunia pasti akan tumbuh secara pesat dan memungkinkan untuk doubling per capita setiap 7 tahun dengan pertumbuhan rerata 7% seperti yang dicapai Jepang dan Tiongkok. Jadi 30 tahun mendatang ini memang merupakan era krusial, apakah 2 miliar manusia miskin dunia bisa mentas sehingga seluruh dunia menjadi kelas menengah.
Atau 2 milyar itu tetap dalam kemiskinan karena masih dikuasai oleh diktatur primitive model ISIS Abu Sayyaf dan Boko Haram. Semua itu memerlukan trobosan teologis Fransiskus dan mawas dirinya dunia Islam seperti ambisi Indonesia menglobalkan Islam Nusantara melalui proyek ISMIL bulan Mei yang akan datang. Sehingga bulan Mei akan dirubah jadi bulan tragedy sara menjadi bulan sosialisasi Islam Nusantara yang mencerahkan dan mendamaikan dunia.
Kita berhasil memenuhi harapan Dominique Moisi bahwa Indonesia dan Pancasila berhasil mendamaikan Barat vs Islam dengan keberhasilan kita mempraktekkan Pancasila dalam kehidupan nya menciptakan ke Indonesiaan yang meritokrati. Yang mampu mengentaskan bangsa dalam tempo satu generasi dari bangsa yang 50 juta miskin. Menjadi kelas menengah berpendapatan US$ 10.000 pada 2045.
Ini bisa diprogram secara sistimatis dan telah terbukti berhasil di Jepang Tiongkok dan Korea. Dengan resep dan kepercayaan bahwa Islam Nusantara kita mengoptimalkan energy nasional secara proakfit dan kreatif, Indonesia akan kembali Berjaya Kalau dulu Belanda menjadi terkaya karena monopoli perdagangan Nusantara. Maka Republik Indonesia yang lahir 1945 pasti akan berhasil menjadi nomor 4 sedunia dalam kualitas di tahun 2045. Tax Amnesty pasti akan berhasil memulihkan kepercayaan rakyat agar rupiah kembali setara gulden dan dollar Malaysia Singapura seperti tahun 1950 an.
Inilah target target simple sederhana yang tidak perlu muluk muluk dengan istilah normative GBHN PNSB tapi konkret dan terjangkau asal kata kuncinya delivery dan delivery.
CW: Terima kasih atas pencerahan tentang Globalisasi Islam Nusantara sampai bertemu di edisi 14 WIBK, Senin 11 April 2016.
(Merdeka/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email