The Guardian memposting sebuah laporan yang mengatakan bahwa Kantor Media Informasi pasukan pemberontak Suriah dioperasikan oleh individu yang terikat kontrak dengan pemerintah Inggris.
Dilansir dari The Guardian News, pemerintah Inggris mulai meluncurkan perang informasi dengan cara mensponsori media informasi yang dimiliki sebagian kelompok pemberontak Suriah dan seorang kontraktor pemerintah Inggris yang menjalankan kantor pers milik mereka, sementara pemberontak Suriah selalu menolak peran Inggris dalam hal ini.
juga ada beberapa orang yang terikat kontrak dengan Kemenlu Inggris yang ikut menjalankan kantor media informasi pasukan pemberontak Suriah ini, bukti-bukti mengenai hal ini sudah tersebar luas, di antaranya file-file yang berupa video, foto-foto yang menampilkan Kemenhan Inggris dengan logo kelompok oposisi, juga laporan militer dan siaran radio.
Perdana Menteri Inggris menjelaskan bahwa ini semua merupakan “Propaganda” yang disebarkan oleh kelompok teroris ISIS, tujuan dari propaganda ini tidak lain ialah memperburuk citra Inggris dihadapan orang-orang, bahwa dengan begitu pemerintah Inggris menganggap para pemberontak bersenjata itu moderat.
Dalam hal ini, keputusan yang akan diambil khususnya terkait kelompok oposisi Suriah mana yang akan didanai adalah langkah yang sangat berbahaya sekali, karena banyak kelompok oposisi yang pada perang saudara dalam lima tahun terakhir ini telah menjelma menjadi ekstremis berbahaya, ungkap The Guardian.
(The-Guardian/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email