Menurut al-Okaz, sebuah surat kabar harian Arab Saudi, Pangeran Arab Saudi Al-Waleed bin Talal disambut hangat oleh para pejabat Israel di Kementerian Luar Negeri dan menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk menjadi duta besar kehormatan untuk Israel yang pertama dari Saudi.
“Kami sangat senang hari ini untuk melihat bahwa perubahan mentalitas orang-orang Arab dan negara-negara Arab yang tidak menganggap Israel sebagai musuh mereka lagi. Kami harus bekerja dengan tekun untuk menghapus kenangan pahit masa lalu dan membantu negara-negara Arab untuk mengembangkan dan merangkul demokrasi,” ungkap Tzipi Hotovely, Wakil Menteri Luar Negeri Israel, kepada AFP, Kamis (14/04) kemarin.
Situs awdnews pada Jum’at (15/04) melaporkan bahwa pangeran Saudi itu mengekspresikan rasa bangganya terkait tugas menjadi duta besar kehormatan untuk Israel.
“Saya memang bangga menjadi duta besar Saudi pertama untuk negara yang indah ini. Israel adalah sebuah pulau stabilitas di salah satu daerah yang sangat bermasalah di dunia, dan saya bisa menunjukkan penghargaan saya terhadap etika luhur para pendiri Israel dalam membangun negara ini pada,” ungkap bin Talal sebagaimana dikutip awdnews. “Hari ini, kami meletakkan dasar untuk perdamaian Timur Tengah, tambah Pangeran bin Talal,” di mana generasi berikutnya dapat hidup dalam harmoni yang indah dan toleransi beragama mutlak.”
Pangeran Saudi itu juga menyebut soal KTT Liga Arab 2002 di Beirut dimana prakarsa perdamaian Saudi, mengatakan bahwa Raja Saudi akan mengakui negara Israel sebagai bangsa Yahudi sesuai dengan solusi dua negara, menambahkan, satu-satunya hambatan untuk masa depan yang cerah ini adalah Iran yang tidak menyembunyikan agenda berbahaya, yaitu untuk menghapus Israel dari peta politik.
Arab Saudi telah membeli sebuah bangunan mewah tiga lantai di David Flusser St 14, di sekitar Konsulat AS di Yerusalem dan Pangeran Arab Saudi akan mulai tugasnya setelah perjamuan resmi, mengundang Presiden Rivlin dan Perdana Menteri Netanyahu serta para anggota terkemuka di Knesset(parlemen). Israel.
(AFP/Okaz/Awd-News/Arrahmah-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email