Mimpi Arab Saudi untuk menjadi kekuatan nomor wahid di Dunia Islam dan Arab sudah sirna musnah.
Tekanan militer yang dilakukan oleh Arab Saudi terhadap Basyar Asad telah menyebabkan ia memperoleh batuan yang lebih banyak dari Rusia. Sebuah bentuk campur tangan yang tidak bisa dilawan oleh Amerika Serikat.
Dua tahun lalu, usaha Arab Saudi untuk menjadi kekuatan utama di kalangan negara-negara Arab dan Islam sepertinya sedang membuahkan hasil.
Hillary Clinton yang kala itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Amerika menyatakan perseteruan Arab Saudi dan Qatar untuk menjadi penguasa di kalangan dunia “Ahli Sunnah”.
Satu tahun setelah itu; yaitu Desember 2015, Badan Inteligen Luar Negeri Jerman (BND) sangat mengkhawatirkan peningkatan pengaruh Arab Saudi.
Pemerintah Jerman pernah meminta supaya BND menyatakan penyesalan. Akan tetapi, dalam setahun terakhir, kekhawatiran badan inteligen luar negeri ini berubah menjadi kenyataan sehubungan dengan siasat agresif Arab Saudi.
Satu hal yang berada di luar prediksi BND adalah kekalahan Arab Saudi di semua medan yang berlangsung dengan sangat cepat.
Tahun lalu, para sekutu Arab Saudi telah kehilangan kontrol atas kawasan timur kota Aleppo.
Sekalipun campur tangan Arab Saudi di Suriah berlangsung secara tidak langsung. Akan tetapi, campur tangan langsung Riyadh di Yaman juga tidak membuahkan kemenangan sama sekali.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email