Yang harus dijadikan syarat dalam hal ini adalah, usia yang sesuai, ekonomi, keilmuan, kedudukan keluarganya, kesesuaian fisik, iman, akhlaq dan amal saleh.
Shabestan News Agency melaporkan dari Isfahan, Ayatullah Sayyid Abul Hasan Mahdawi, dalam sebuah pertemuan menjelaskan tentang riwayat yang menyebut bahwa tidak ada bangunan dalam Islam yang lebih dicintai dari pada membangun rumah tangga.
Menurut beliau, berdasarkan riwayat di atas dapat disimpulkan bahwa menentukan dan memperkenalkan suatu pernikahan dalam Islam juga memiliki kedudukan yang tidak kalah pentingnya.
Untuk menerapkan kesetaraan dalam mengenalkan seseorang diperlukan batasan untuk mengenal satu sama lain, dan kit harus menghindari orang-orang yang ingin mengenal lebih jauh lagi.
Yang harus dijadikan syarat dalam hal ini adalah, usia yang sesuai, ekonomi, keilmuan, kedudukan keluarganya, kesesuaian fisik, iman, akhlaq dan amal saleh. Dan biasanya perbedaan antara kedua pasangan dalam hal kesetaraan fisik bukanlah sebab perpisahan, namun dalam hal ini kesetaraan yang harus diperhatikan ialah kesetaraan spiritual, jelas Ayatullah Mahdawi.
Meskipun masalah yang sering dihadapi oleh lembaga-lembaga konsultasi ialah dalam membimibing dan pasangan-pasangan, dimana di antara pusat-pusat konsultasi ini sering juga menghadapi kawula muda yang sangat sensitiv dalam masalah keindahan fisik pasangannya, yang padahal hal ini tidak menjadi dasar utama dalam pernikahan, karena terkadang perasaan seperti ini setelah pernikahan akan mempersulit dan menimbulkan perselisihan di antara pasangan, pungkas Ayatullah Mahdawi.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email