Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label Aksi Demo. Show all posts
Showing posts with label Aksi Demo. Show all posts

Pengunjuk Rasa Ngamuk, Pagar Rumah Ahok Dijebol

Ribuan warga yang mengaku dari Kawasan Pinangisa Ancol, geruduk kawasan rumah Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Perumahan Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (26/5/2015).

Sejumlah warga yang mengaku dari Pinangsia Bantaran Kali Ancol geruduk kawasan rumah Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), di Perumahan Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (26/5/2015).

Ahok tak kunjung keluar, warga menjebol kunci pintu pagar perumahan Ahok.
"Tigaa... Duaaa...Satuu...Dorooong!" teriak yang berunjuk rasa.

Hasil pengamatan Wartakota.tribunnews.com, warga tak hanya mendorong pagar, namun juga mengamuk dan menendang-nendang pagar dengan emosi.
Mereka memaksa Ahok untuk keluar dari rumahnya dan bertemu dengan ribuan warga yang mengaku terkena gusuran tersebut.

"Pegaang pagaaar...Hituung ...Tigaaa, duaa, satuuu! Doorooong!"
Saat warga mendorong pagar setinggi 3 meter itu, gembok yang mengunci pagar tersebut jebol.
Pihak kepolisian dan security perumahan setempat tersebut langsung berbaris dan bersiaga di depan pagar.
Saat pintu pagar hampir terbuka lebar, warga gusuran ini langsung bertepuk tangan dan mengolok-olok Ahok berkali-kali.

Pihak kepolisian masih mengamankan sekitar lokasi.
Para warga sesekali dua kali mencoba mendorong kembali pagar tersebut. Aksi yang hampir anarkis ini, membuat warga pengunjung Waduk Pluit dan warga sekitar menonton aksi mereka.

Penulis: Panji Baskhara Ramadhan

(Source)

Video: Anggun C Sasmi Demo, Kecam Indonesia Hukum Mati Bandar Narkoba

Video: ANGGUN against death penalty @ Paris 25 april 2015 avril


Anggun C Sasmi berorasi di depan masa pengunjukrasa di Paris, Perancis. Penyanyi ini menyebut Indonesia kuno dengan masih memberlakukan hukuman mati. Terpidana mati yang dibela Anggun dan para pengunjukrasa itu adalah pemilik pabrik narkoba terbesar ketiga di dunia asal Perancis, Serge Atlaoui. 
Pemerintah Indonesia menjatuhkan hukuman mati pada Atlaoui setelah dia terbukti menyimpan berton-ton bahan pembuat ekstasi, 148 kilogram sabu, dan sejumlah mesin pembuat ekstasi.

Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 4.000 meter persegi di Banten itu, berkapasitas produksi 100 kilogram ekstasi per minggu. Pabrik ini disebut-sebut sebagai pabrik terbesar ketiga di dunia setelah pabrik di Fiji dan Cina. Dengan satu kilogram ekstasi berisi 10 ribu butir pil yang tiap butirnya laku dijual Rp 100 ribu, maka pabrik ini setiap minggunya memiliki omset Rp 100 miliar.

BNN (Badan Narkotika Nasional) mencatat setiap tahun ada 4,5 juta warga negara Indonesia yang menjadi korban kecanduan narkoba.

Demonstrasi Warga AS Meluas Sampai ke Washington


Warga kota Washington, Amerika Serikat menggelar demonstrasi memprotes pelanggaran hak asasi manusia di negara itu.

Tasnim News (7/12) melaporkan, dalam aksinya, sejumlah pemuda dan warga kota Washington mengecam pembebasan polisi pembunuh seorang warga kulit hitam tidak bersenjata Amerika.
Warga kota Washington berkumpul di jalan-jalan kota meneriakkan slogan-slogan menentang sistem peradilan di Amerika.

Para demonstran di Washington juga memprotes dilanggarnya kebebasan warga di jalan-jalan, penangkapan dan penyiksaan yang dilakukan polisi serta mengutuk kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan Amerika.

Puluhan polisi Washington tiba di lokasi dan berusaha membubarkan aksi unjuk rasa warga itu.
Dewan Juri Pengadilan kota New York, Rabu pekan lalu membebaskan Daniel Pantaleo, polisi yang membunuh Eric Garner, seorang warga kulit hitam Amerika.

Peraturan diskriminatif di Amerika terhadap warga kulit hitam selalu memicu aksi protes dari kelompok-kelompok pembela hak asasi manusia.

Gelombang aksi demonstrasi melanda 37 kota di Amerika dan menyebabkan ratusan demonstran ditangkap polisi. (IRIB Indonesia/HS)

Militer Israel: Serangan ke Gaza Adalah Perang Suci

Aksi dukung Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID,  GAZA — Komandan tentara Israel Givati ​​Brigade mengatakan kepada pasukannya bahwa mereka tengah terlibat dalam perang untuk menghapus musuh yang memfitnah Tuhan pada Malam penyerangan wilayah Gaza.

Dalam sebuah surat berbahasa Ibrani yang diterbitkan oleh situs berita Israel NRG News dan dimuat dengan referansi bibilical Kolonel Ofer Winter menulis, "Sejarah telah memilih kita untuk menjadi ujung tombak untuk melawan musuh teroris Gaza yang terkutuk, yang memfitnah dan menyalahgunakan nama Allah dalam pertempuran Israel."

Dalam surat tersebut juga ditulis, bahwa sang Kolonel akan bertindakmembangun kekuatan bersama dengan tekad, inisiatif dan trik menipu ketika menghadapi musuh. Ia juga menulis, bahwa Israel akan melakukan segala hal sampai misi menghapus musuh yang mengancam “Nation of Israel” benar-benar terwujud. Dalam bahasa Ibrani, frasa yang digunakan untuk "Nation of Israel" merujuk secara khusus untuk orang-orang Yahudi.

Merespons surat Winter, wartawan Kobi Niv mengatakan bahwa surat tersebut merupakan dokumen yang mengherankan. Niv mengkritik bahasa kikuk yang jenaka dalam surat karena menggabungkan urusan militer dan agama, juga mengalihkan fakta bahwa perang terhadap warga Palestina telah berpaling dari sengketa nasional ke perang suci.

Penerjemah surat Winter untuk The Electronic Intifada, yakni seorang Ahli Israel Dena Shunra mencatat, surat tersebut mencerminkan peningkatan partisipasi Yahudi Ortodoks dalam militer Israel. Shunra menambahkan, surat itu merupakan bagian dari transisi yang diawali gerakan pemukiman, beralih ke retorika nasionalis bahasa perang suci.

Laporan kunjungan oleh Mama Rochelle, the Matriarch Rachel, istri Patriarch Yakub mengungkapkan, dalam beberapa putaran terakhir telah muncul pertempuran sejak 2002 yang mengubah sifat kedua pihak yang berperang mendorong ke arah benturan peradaban.

Terkait Berita: