Banyak bukti menyatakan bahwa setelah kira-kira setengah abad, Prancis sedang kehilangan pengaruh di negara-negara yang sebelum ini menjadi daerah jajahannya. Menurut sebuah perhitungan geopolitik regional, Prancis yakin bahwa kebijakan-kebijakan Iran di beberapa kawasan termasuk Lebanon dan beberapa negara yang lain bertentangan dengan kepentingan-kepentingannya.
Dari sejak tahun 2005, Prancis telah mengubah kebijakan dalam menghadapi Iran. Menurut Paris, Iran sedang mengeluarkan Lebanon dari cengkeraman kekuasaan Prancis. Hal ini membuat para penguasa Prancis semakin ketar-ketir. Untuk itu, mereka terpaksa menunjukkan reaksi.
Kontrak-kontrak yang diteken antara Prancis dan negara-negara Teluk Persia terutama Emirat Arab digambarkan untuk menambah peran internasional Paris. Tetapi lebih dari itu, seluruk kontrak ini mengemban sebuah sisi ancaman bagi stabilitas Timur Tengah. Hal ini karena, dari satu sisi, dapat menyulut lomba senjata di Timur Tengah.
Kehadiran Prancis sebagai sebuah negara berkekuatan nuklir di kawasan Timur Tengah bisa memunculkan pertikaian regional di Teluk Persia. Dan hal juga bisa menyeret bahaya pertikaian ke luar kawasan dan dengan kekuatan senjata nuklir.
Penulis: Behnam Khosravi
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email