Pesan Rahbar

Home » , » Dengan Hadist Dhaif, Abu Jibril Menyeru Agar Syiah Dibunuh

Dengan Hadist Dhaif, Abu Jibril Menyeru Agar Syiah Dibunuh

Written By Unknown on Wednesday 6 April 2016 | 14:04:00

Dalam Deklarasi Aliansi Nasional Anti-Syiah (ANNAS) yang digelar di Bandung, dengan sangat jelas Abu Jibril menyatakan bahwa Rasulullah memerintahkan ummat Islam untuk mengkafirkan dan membunuh Syiah. Orasi yang sama, kembali ia ulangi dalam sebuah ceramahnya baru-baru ini.

Berikut videonya:


Abu Jibril mengutip sebuah hadist, “Ibnu Abbas berkata, bahwa Rasulullah bersabda ‘wahai Ali akan datang dari kalangan ummatku satu kelompok yang mengklaim dirinya amat cinta kepada kita, ahlulbait kita. Kalau kamu bertemu dengan mereka, bunuh mereka, karena mereka adalah orang-orang kafir…”

Seruan Abu Jibril tersebut disambut dengan pekikan ‘Allahu Akbar’. Sepintas, suara takbir yang garang ini tak ubahnya seperti apa yang dilakukan teroris di Suriah, yang meneriakkan takbir sebelum membantai (entah dengan ditembak, dipenggal, digorok, dibakar,dll).

Kanjeng Nabi adalah sosok yang penuh kasih, termasuk kepada non-Muslim. Masih tercatat dengan jelas pada Piagam Anugerah, ketika Nabi memberikan jaminan kepada pemeluk agama Kristen. Bahwa tidak ada paksaan bagi ummat Kristen (untuk memeluk Islam-red), bahwa mereka dibebaskan beribadah, dll, dan jaminan itu berlaku hingga hari kiamat. Lantas mengapa, Nabi justru memerintahkan untuk membunuh ummatnya yang mengaku mencintai Ahlulbait? Benarkah Rasulullah bersabda demikian? Shahihkah hadist tersebut?

Berikut hadist lengkapnya:
حَدَّثَنَا أَبُو يَزِيدَ الْقَرَاطِيسِيُّ، وَعَمْرُو بْنُ أَبِي الطَّاهِرِ بْنِ السُّرُحِ، قَالَا: ثنا يُوسُفُ بْنُ عَدِيٍّ، ثنا الْحَجَّاجُ بْنُ تَمِيمٍ، عَنْ مَيْمُونِ بْنِ مِهْرَانَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: كُنْتُ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعِنْدَهُ عَلِيٌّ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا عَلِيُّ سَيَكُونُ فِي أُمَّتِي قَوْمٌ يَنْتَحِلُونَ حُبَّنَا أَهْلَ الْبَيْتِ لَهُمْ نَبَزٌ يُسَمَّوْنَ الرَّافِضَةَ فَاقْتُلُوهُمْ، فَإِنَّهُمْ مُشْرِكُونَ


Telah menceritakan kepada kami Abu Yaziid Al Qaraathiisiy dan ‘Amru bin Abi Thaahiir bin As Suruh keduanya berkata telah menceritakan kepada kami Yusuf bin ‘Adiy yang berkata telah menceritakan kepada kami Hajjaaj bin Tamiim dari Maimun bin Mihraan dari Ibnu ‘Abbaas yang berkata “aku berada di sisi Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] dan di sisi Beliau juga ada Aliy, maka Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] berkata “wahai ‘Aliy akan ada di antara umatku kaum yang mengaku mencintai kita ahlul bait, mereka dinamakan Rafidhah. Maka bunuhlah mereka karena sesungguhnya mereka orang-orang musyrik [Mu’jam Al Kabiir Ath Thabraniy 12/242 no 12998]

Hadis Ibnu ‘Abbaas tersebut kedudukannya dhaif karena perawi Hajjaaj bin Tamiim. Berikut keterangan tentangnya yang disebutkan Ibnu Hajar dalam Tahdziib At Tahdziib.

Nasa’iy berkata tentangnya “tidak tsiqat”, Abul Fath Al Azdiy berkata “dhaif”, Abu Ja’far Al Uqailiy berkata “ia meriwayatkan dari Maimun bin Mihraan hadis-hadis yang tidak memiliki mutaba’ah atasnya”. Ibnu Adiy mengatakan riwayat-riwayatnya tidak lurus. Ibnu Hibbaan memasukkannya dalam Ats Tsiqat [Tahdziib At Tahdziib 1/662 no 1330]. Ulasan selengkapnya tentang hadist ini, silahkan dibaca di Analisis Pencari Kebenaran.

*****


Jika kita mengacu pada Surat Edaran (SE) Kapolri tentang hate speech, ceramah Abu Jibril di atas jelas bermuatan hate speech. Ia menghasut, memprovokasi, dan menjadikan hadist dhaif sebagai sandaran untuk membenarkan bahwa Syiah harus dibunuh. Apa jadinya negeri ini jika ceramah tersebut diamini oleh orang awam, lantas mereka benar-benar membunuhi orang Syiah?

Contoh yang sangat nyata bisa kita saksikan di Timur Tengah. Masjid-masjid diledakkan ketika mereka tengah shalat. Pelakunya adalah kelompok teroris yang menamakan diri Al-Qaeda dan ISIS, yang diidolakan oleh Abu Jibril (silahkan cek Arrahmah.com). Makam para Imam yang sering diziarahi kaum Syiah juga tak luput dari sasaran. Dan pada peringatan Arba’in tahun ini, teroris dengan segala cara berusaha membunuh peziarah Syiah, termasuk dengan menanamkan bom di dalam boneka-boneka.

Haruskah perang berkepanjangan di Irak dan Suriah juga dibawa ke Indonesia? Semoga Allah melindungi kita dari fitnah dan hasutan orang-orang yang mengaku sebagai ulama, namun menyerukan kita kepada kebatilan.

(Liputan-Islam/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: