Rusia menyerahkan reaktor nuklir pertama kepada Iran setelah bertahun-tahun tarik ulur.
Sekarang, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah menyatakan tegas bahwa program nuklir Iran bersifat damai.
Dari 70 dokumen kerja sama bilateral baru antara Iran dan Rusia terlihat beberapa kasus tentang nuklir.
Menurut laporan Moskow Times hari ini, Rusia telah menyatakan kesiapan untuk membangun sebuah reaktor baru di area reaktor nuklir Busyehr yang terletak di selatan Iran. Hal ini dinyatakan dalam pertemuan Presiden Rusia dan Presiden Iran di Baku yang juga dihadiri oleh menteri luar negeri masing-masing negara.
Dalam pertemuan ini, Vladimir Putin menegaskan bahwa Tehran termasuk salah satu partner baik bagi Moskow.
Menurut informasi yang diterima Shabestan hari ini, Rusia menurut rencana akan membangun dua buah reaktor nuklir di Busyehr yang berkisar senilai 10 milyar dolar. Perlu diketahui bahwa Moskow termasuk salah satu pembeli air berat dari Republik Islam Iran. Hingga kini, hanya Amerika Serikat yang telah membeli air berat dari Iran juga telah membayarnya.
Perbincangan pertama untuk membangun reaktor baru ini di Iran digelar dalam pertemuan antara Menteri Energi Rusia dan kepala Badan Atom Nasional Iran. Operasi pra pembangunan reaktor sekarang ini sedang dilaksanakan.
Dalam pertemuan Baku kali ini, Ilham Aliov menyatakan peran kunci Azerbaijan dalam memediasi Iran dan Rusia. Hal ini bisa membuka pintu lebar untuk memasuki pasar-pasar baru.
(Moskow-Times/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email