Pelajaran utama dalam peristiwa Asyura yang bisa kita ambil ialah menjaga kehormatan dalam seruan “hayhaat minadzillah”, dimana ruh dan semangat Asyura’ harus selalu dikumandangkan dalam setiap majelis Husaini.
Shabestan News Agency melaporkan dari Isfahan, kepala bagian penyiaran Islam di Kasyan, Hujjatul Islam Husaini menjelaskan bahwa paling baiknya cara untuk melindungi generasi muda dalam menghadapi kerusakan-kerusakan budaya yang dilancarkan oleh Barat ialah dengan menghubungkan hati mereka dengan Ahlul Bayt as.
Menurutnya, musuh-musuh memahami betul bahwa mereka tidak akan sanggup untuk melenyapkan gejolak hati orang-orang kepada Ahlul Bayt as, oleh karenanya mereka berusaha mencari celah dengan cara merusak dan menyimpangkan budaya kita.
Beliau juga menyinggung tentang pesan Rahbar yang menganjurkan kita untuk selalu waspada dan mengambil langkah serius atas fenomena Syi’ah Inggris, dimana saat ini berbagai siaran satelit yang menampilkan majelis duka Imam Husain bin Ali as yangdipenuhi dengan adegan kekerasan dan melukai diri, namun dalam acara tersebut tidak pernah membahas tentang shalatnya Imam Husain as dan falsafah Asyura’.
Namun sebaliknya, dengan berkumpulnya pengikut Syi’ah dalam peringatan Arba’in, kita melihat bahwa mereka berusaha untuk menampilkan tindakan-tindakan yang keliru dalam melakukan ekpresi duka, dan yang sangat disayangkan ialah kita menyaksikan bahwa tindakan-tindakan ini banyak ditiru oleh orang-orang yang tidak memahami falsafah Asyura’.
Lebih lanjut Hujjatul Islam Husaini menjelaskan bahwa pelajaran utama dalam peristiwa Asyura yang bisa kita ambil ialah menjaga kehormatan dalam seruan “hayhaat minadzillah”, dimana ruh dan semangat Asyura’ harus selalu dikumandangkan dalam setiap majelis Husaini.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email