Mufti besar Arab Saudi Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Al Syaikh mendukung gagasan wajib militer ayang berlaku di Arab Saudi. Al Syaikh berharap wajib militer tresebut dapat dijadikan undang-undang dan wajib bagi pemuda untuk mengikuti program pelatihan wajib militer dalam jangka waktu tertentu.
Dilansir dari Arabnews, Jumat (18/11) Wajib militer merupakan permintaan dari ulam senior Arab Saudi. "Dunia Islam harus bekerja sama, bersiaplah, dan mencari kekuatan melalui pelatihan program wajib militer pada para pemuda, sehingga mereka akan mampu membela negara mereka dari musuh," jelas dia.
Al Syaikh menyarankan pelatihan dan pengerahan pemuda Saudi agar siap untuk melindungi agama dan tanah airnya. Jika usulan wajib militer diterima oleh pemerintah Saudi, maka perlu ada rancangan undang-undang pelatihan wajib militer.
Saat ini sejumlah negara di Timur Tengah, Eropa dan Asia Selatan telah memiliki aturan wajib militer. Negara-negara yang telah memiliki aturan wajib militer diantaranya Kuwait, Libya, Aljazair, Angola, Iran, Israel, Mesir, Meksiko, Singapura dan Thailand.
Negara lain yang membutuhkan wajib militer diantaranya Turki, Jerman, Austria, Siprus, Estonia, Finlandia, Yunani dan Norwegia. GCC telah menggelar latihan militer bersama di Bahrain. Latihan ini dibawah pengawasan Raja Bahrain Hamad bin Isa al Khalifa dan putra mahkota Saudi Mohammed bin Naif.
(Arab-News/Republika/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email