Sudah dua tahun ini, Mawkib Ahmad bin Musa as berubah menjadi sebuah dusun di kota Karbala untuk menjamu para peziarah Imam Husain as.
Menurut pantauan wartawan Shabestan dalam beberapa hari ini, Mawkib Ahmad bin Musa bisa menjamu sebanyak sekitar tujuh ribu peziarah dalam setiap hari. Mawkib ini menempati lahan seluas 10 hektar dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk para peziarah, seperti ruang istirahat, puskesmas, ruang cukur rambut, dan sebanyak dua puluh buah mesin cuci.
Menurut pengakuan Kolonel Mas‘ud Rasti, penanggung jawab Mawkib Ahmad bin Musa, setiap hari sebanyak tujuh ribu buah roti dimasak dan dibagi-bagikan kepada para peziarah dalam kondisi masih hangat sebagai ganti dari makanan instan. Komitmen ini menyebabkan para peziarah tidak mengalami penyakit lambung dan usus.
Kolonel Rasti melanjutkan, Mawkib Ahmad bin Musa juga dilengkapi dengan cadangan air sebanyak 90 ribu liter. Dengan cadangan air ini, para peziarah tidak akan mengalami kesulitan air ketika air putus. Mawkib juga dilengkapi dengan dua puluh buah ranjang untuk pelayanan puskesmas dan bisa menerima pasien sebanyak lebih dari tiga ribu orang dalam setiap hari. Puskesmas Ummul Banin Karbala bersedia menjamin seluruh fasilitas yang diperlukan oleh puskesma ini. Sebanyak enam puluh orang dokter dan suster berkhidmat di mawkib ini.
Di samping pelayanan sosial dan kesehatan, Mawkin Ahmad bin Musa juga menggelar program-program kebudayaan seperti ceramah agama dan khatam Al-Quran. Salat berjamah termasuk program utama mawkib ini.
Yang menarik, Mawkib Ahmad bin Musa juga melakukan pelayanan konsuler bagi para peziarah yang kehilangan paspor sehingga bisa kembali ke negara asal mereka.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email