Ada yang menarik saat mengetik kata 'Fitsa Hats' di Google Maps via ponsel, maka tanda akan berada di Markas FPI Pusat, Petamburan. Kata Fitsa Hats yang sempat viral itu berasal dari tulisan di Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Sekjen DPP FPI DKI Jakarta, Novel Chaidir Hasan dalam kasus penistaan agama dengan tersangka Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Atas masalah tersebut, perwakilan dari Google Indonesia meminta maaf dan telah mengambil tindakan untuk memperbaiki kesalahan lokasi tersebut.
"Ada kesalahan nama tempat yang muncul di Google Maps yang tidak seharusnya terjadi, dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Tim kami telah mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki isu ini," tulis perwakilan dari Google Indonesia via email Rabu (11/1).
Dia mengatakan kumpulan data yang muncul di Google Maps datang dari berbagai sumber. Dalam data basemap Google, lanjut dia, untuk nama tempat, nama jalan dan lain-lain berasal dari kombinasi dari penyedia pihak ketiga, sumber data publik, dan kontribusi pengguna.
"Secara keseluruhan ini memberikan kami data yang komprehensif dan up-to-date, namun kami menyadari adanya kemungkinan untuk munculnya inakurasi dari sumber-sumber ini. Kami memperbarui data kami secara reguler, namun waktu yang dibutuhkan bervariasi. Inilah mengapa kami mempunyai tool yang bisa dimanfaatkan pengguna untuk mempercepat proses," jelas perwakilan dari Google Indonesia.
Pihak perwakilan dari Google Indonesia juga mendorong pengguna untuk melaporkan sesuatu yang tidak akurat lewat tool 'Send feedback' (Kirim masukan) yang ada di pojok kiri bawah di aplikasi Google Maps, atau di pojok kanan bawah jika Anda menggunakan Google Maps di desktop. Kemudian klik 'Report a data problem'.
(Merdeka/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email