Pesan Rahbar

Home » » Nilai Perdagangan Amerika Dengan Negara-negara Muslim US$ 220 Miliar

Nilai Perdagangan Amerika Dengan Negara-negara Muslim US$ 220 Miliar

Written By Unknown on Saturday, 4 February 2017 | 00:08:00

Irak merupakan sumber minyak terbesar keenam bagi negara adikuasa itu.

Bos Mayapada Group Dato Tahir berbincang dengan satu keluarga pengungsi Suriah di kamp Azraq, Yordania, pada 27 Oktober 2016. (Foto: KBRI Amman/Albalad.co)

Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menolak imigran dari tujuh negara berpenduduk mayoritas muslim telah memicu kehebohan dan keprihatinan di Timur Tengah dan sebagian Asia.

OKI (Organisasi Konferensi Islam), beranggotakan 57 negara muslim, menilai larangan Trump itu kian menguatkan keyakinan kelompok teroris: Amerika memang memerangi Islam. Liga Arab, meliputi 22 negara, menyebut penolakan Trump itu tidak adil.

Trump pekan lalu meneken surat keputusan menolak imigran dari Iran, Irak, Suriah, Yaman, Libya, Sudan, dan Somalia ke negaranya selama 90 hari. Dia juga menutup pintu bagi pengungsi dari seluruh dunia selama 120 hari, namun bagi pengungsi Suriah tanpa batas waktu.

Dari tujuh negara dalam daftar Trump itu, hanya Irak memiliki hubungan dagang signifikan dengan Amerika. Negara 1001 Malam ini merupakan sumber minyak terbesar keenam bagi negara adikuasa itu.

Namun larangan bagi tujuh negara muslim itu bisa merusak kepentingan Amerika dalam skala lebih luas. Menurut Biro Sensus Amerika Serikat, total nilai perdagangan Amerika dengan 47 dari 52 negara berpenduduk mayoritas muslim sebesar US$ 220 miliar pada 2015. Dalam sebelas bulan pertama tahun lalu, perdagangan antara kedua pihak senilai US$ 194 miliar.

Nilai perdagangan Amerika dengan negara-negara muslim sekitar enam persen dari total nilai perdagangan Amerika dengan seluruh dunia.

Dalam hal perdagangan barang, 94 persen dilakukan Amerika hanya dengan 15 negara, termasuk Malaysia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Turki, Indonesia, dan Irak.

(CNN/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: