Pesan Rahbar

Home » » Pakar Neonatologi: Ibu Hamil Harus Serius Sikapi Tes Kesehatan

Pakar Neonatologi: Ibu Hamil Harus Serius Sikapi Tes Kesehatan

Written By Unknown on Thursday, 9 February 2017 | 17:10:00


Seorang subspesialis neonatologi di sela seminar ilmiah “Ikhtisar Temuan-temuan Baru Neonatologi” menyarankan, para ibu hamil harus mensikapi dengan serius tes kesehatan ibu sehingga bayi yang dilahirkan, sehat.

Astan News melaporkan, Dr. Ahmadshah Farhat menuturkan, penyakit khusus dengan gejala seperti flu bisa muncul pada ibu hamil dan janin yang ibunya terkena penyakit ini, mungkin saja terserang gangguan otak, liver atau limpa.

Ia menambahkan, langkah pertama untuk menurunkan tingkat kematian bayi adalah menjaga kesehatan ibu sebelum hamil, ketika hamil dan saat melahirkan.

Anggota staf pengajar di Universitas Ilmu Kedokteran Mashhad itu menerangkan, kesehatan janin dan menyusul setelah itu kesehatan bayi, sangat bergantung pada kesehatan ibu.

“Menjaga kesehatan di saat kehamilan dan melakukan tes kesehatan ibu di masa ini, memiliki peran sangat signifikan, dan terkait hal ini, nutrisi ibu hamil selama masa kehamilan, kontrol tingkat gula darah dan tekanan darah, mencegah kurang darah dan lainnya, merupakan masalah-masalah yang harus diperhatikan selama masa kehamilan,” paparnya.

Dr. Farhat juga mengatakan bahwa penyakit yang dimaksud dapat menular lewat jalur pernafasan.

Ia menjelaskan, salah satu masalah yang biasanya muncul ketika virus ini menyerang pada tahap awal, adalah tertularnya janin selama masa kehamilan. Ketika seorang ibu di masa kehamilannya terinfeksi virus ini, sekitar 30-40 persen terbuka kemungkinan menular ke janin dan merupakan sebab terbanyak terjadinya infeksi turunan.

Dr. Farhat melanjutkan, di antara bayi yang terserang infeksi ini, 15 persen ketika masa kelahiran, bukti-bukti yang didapat ketika tengah berjuang melawan virus ini menunjukkan bahwa gejala-gejalanya seperti, petechiae dan purpura, kelainan darah, microcephaly, penurunan fungsi pendengaran sensorineural dan beberapa level keterbelakangan mental dan gangguan fungsi otak.

Menurutnya, ibu hamil ketika masa kehamilannya terutama di tiga bulan pertama, mereka harus menjaga tubuhnya tidak terserang flu dan harus menjauhi orang-orang yang terkena flu, begitu juga di masa sebelum kehamilan, dipastikan sudah mendapat vaksin-vaksin yang dibutuhkan sehingga masa kehamilannya bisa dilalui lebih mudah.

Subspesialis bayi itu mengatakan, salah satu faktor lain yang menentukan kesehatan bayi adalah akses ke pelayanan kesehatan dan pengobatan ketika melahirkan.

Dr. Farhat menilai metode-metode seperti mengangkat bayi lewat kakinya dengan posisi badan terbalik dan memukul punggungnya adalah metode yang keliru untuk memulai proses pernafasan dan itu berbahaya.

Ia menegaskan, cara-cara tradisional ini mungkin saja bisa menimbulkan kerusakan yang tidak bisa diperbaiki pada otak bayi. Sebagian besar bayi bernafas secara alami dan sama sekali tidak membutuhkan campur tangan kita, dan beberapa kasus khusus yang terjadi dapat diatasi dengan pemijatan jantung atau metode-metode sederhana lainnya.

Dr. Farhat menjelaskan, bayi harus segera dibawa ke pusat medis atau dokter spesialis dalam waktu 48 jam setelah kelahiran, dan jika kulit bayi menguning, harus mendapatkan perawatan dokter dan setiap 1-2 bulan masa pertumbuhan dan penambahan berat badan, bayi harus diperiksa.

Dosen Universitas Ilmu Kedokteran Mashhad itu menganggap tes tiroid sebagai tes terpenting dalam waktu 2-5 hari pasca kelahiran.

“Bayi-bayi yang dilahirkan di pusat-pusat medis juga termasuk yang dimaksud oleh saran dan anjuran-anjuran ini dan orang tua mereka harus menjalankan saran-saran tersebut,” pungkasnya.

(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: