Utusan khusus PBB untuk Yaman yang merupakan solusi untuk menyelesaikan kemelut politik Yaman gagal melakukan perundingan di Hotel Mövenpick dengan mantan wakil PBB Jamal bin Umar.
Saat ini, karena sebab semakin meningkatnya agresi koalisi Saudi anti Yaman, sepertinya akan sangat sulit menyelesaikan konflik di Negara Yaman.
Hal itu disampaikan Saleh Ali Al-Samad, ketua Dewan Tinggi Politik Yaman, dalam sebuah wawancara dengan Al-badil Mesir.
Resolusi terbaru Dewan Keamanan tentang Yaman menjelaskan rentang panjang agresi tersebut, sementara Yaman membutuhkan transisi politik, dan jika resolusi Dewan Keamanan yang melegitimasi agresi tersebut tidak ada maka pasti transisi ini sudah dilakukan, jelasnya.
Padahal, transisi kekuasaan kepada Dewan adalah langkah penting dan positif dalam proses rekonstruksi Yaman serta perlawanan menghadapi Saudi-AS.
Menurutnya, kesepakatan baru ini telah menggagalkan semua makar koalisi Saudi-AS yang ingin melanjutkan boikot terhadap Yaman.
Al-samad menambahkan, Ismail Walad Al-Syaikh, utusan khusus PBB untuk Yaman yang merupakan solusi untuk menyelesaikan kemelut politik Yaman gagal melakukan perundingan di Hotel Mövenpick dengan mantan wakil PBB Jamal bin Umar. Dimana peran Walad al-Syaikh adalah untuk menutupi tindakan koalisi Saudi.
Ia juga melanjutkan, sampai saat ini tidak ada tanda-tanda solusi untuk menyelesaikan kemelut politik tersebut, hal ini disebabkan oleh peningkatan operasi lapangan dan kebijakan koalisi liga Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi.
(Sana/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email