Diriwayatkan dari Imam Shadiq as mengenai cara beristikharah dengan tasbih:
Membaca surah Al-Fathihah satu kali, membaca surah Al-Tauhid (qul huwallahu ahad) 3 kali, mengucap shalawat sebanyak 15 kali kemudian membaca doa di bawah ini:
اَللّهُمَّ إِنّى أسْئَلُكَ بِحَقِّ الْحُسَينِ
Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu demi Al-Husain
وَجَدِّهِ وَأَبيه
dan kakeknya serta ayahnya
وَ أُمِّهِ وَ أَخيهِ
juga ibu dan saudaranya
وَ الاْئِمَّةِ مِنْ ذُرِّيَّتِهِ
beserta para Imam dari keturunannya
أَنْ تُصَلِّىَ عَلى مُحَمَّد وَ آلِ مُحَمَّد
agar Kau haturkan shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad
وَ أنْ تَجْعَلَ لِىَ الْخِيَرَةَ في هذِهِ السَّبْحَةِ
dan kau jadikan kebaikan untukku pada tasbih ini
وَ أَنْ تُرِيَني ما هُوَ الاَصْلَحُ لي في الدِّينِ وَالدُّنْيا
lalu Kau tunjukkan apa yang lebih baik untukku dalam agama dan duniaku
اَللّهُمَّ إنْ كانَ الاْصْلَحُ في دينى وَدُنْيايَ
Ya Allah jika itu baik untuk agama dan duniaku
وَ عاجِلِ اَمْري وَ آجِلِهِ فِعْلَ ما اَنَا عازِمٌ عَلَيْهِ فَأْمُرْني
baik kesegeraan dan kelambatan perkara yang ingin kulakukan itu maka perintahkan aku
وَإلاّ فَانْهَني
namun jika tidak maka cegahlah aku
إنَّكَ عَلى كُلِّ شَىْء قَديرٌ
sesungguhnya Engkau maha mampu atas segala sesuatu
Lalu mengambil tasbih secara acak jumlah butirannya, kemudian dihitung butir per butir dengan cara membaca subhanallah untuk butir pertama, kemudian alhamdulillah untuk butir kedua dan laa ilaha illallah untuk butir ketiga… dilakukan hingga akhirnya tinggal tersisa satu butir tasbih. Jika butir terakhir tasbih itu bacaannya adalah subhanallah, maka artinya bebas bisa dilakukan atau tidak, jika bacaannya alhamdulillah artinya dapat dilakukan dan jika la ilaha illallah maka artinya jangan dilakukan.
(Hauzah-Maya/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email