Adam as Berdoa dengan Hak Muhammad dan Ahlulbaitnya as
فَتَلَقَّى آدَمُ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ
Maka Adam menerima beberapa kata (nama) dari Tuhannya.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : سَأَلْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ عَنِ الْكَلِمَاتِ الَّتِي تَلَقِّاهَا آدَمُ مِنْ رَبِّهِ فَتَابَ عَلَيْهِ. قَالَ : سَأَلَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَ عَلِيٍّ وَ فَاطِمَةَ وَ الْحَسَنِ وَ الْحُسَيْنِ إِلاَّ تُبْتَ عَلَيَّ فَتَابَ عَلَيْهِ
Dari Ibnu ‘Abbâs berkata: Aku telah bertanya kepada Rasûlullâh saw tentang kalimat yang diterima Ãdam dari Tuhannya lalu Dia terima tobatnya, beliau berkata, “Dia meminta dengan hak Muhammad, ‘Ali, Fâthimah, Al-Hasan dan Al-Husain melainkan Engkau terima tobatku, lalu Dia terima tobatnya."
عَنْ عَلِيٍّ عَلَيْهِ السَّلاَمُ قَالَ : سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ عَنْ قَولِ اللهِ فَتَلَقَّى آدَمُ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ. فَقَالَ : إِنَّ اللهَ أَهْبَطَ آدَمَ بِالْهِنْدِ وَ حَوَّاءَ بِجِدَّةٍ وَ إِبْلِيْسَ بِمَيْسَانَ وَ الْحَيَّةَ بِإِصْبَهَانَ, وَ كَانَ لِلْحَيَّةَ قَوَائِمُ كَقَوَائِمِ الْبَعِيْرِ, وَ مَكَثَ آدَمُ بِالْهِنْدَ مِائَةَ سَنَةٍ بَاكِيًا عَلَى خَطِيْئَتِهِ حَتَّى بَعَثَ اللهُ تَعَالَى إِلَيْهِ جَبْرَئِيْلَ وَ قَالَ : يَا آدَمُ أَلَمْ أَخْلُقْكَ بِيَدَيَّ ؟ أَلَمْ أَنْفُخْ فِيْكَ مِنْ رُوحِي ؟ أَلَمْ أُسْجِدْ لَكَ مَلاَئِكَتِي ؟ أَلَمْ أَرْزُقْكَ حَوَّاءَ أَمَتِي ؟ قَالَ : بَلَى. قَالَ : فَمَا هَذَا الْبُكَاءُ ؟ قَالَ : وَ مَا يَمْنَعُنِي مِنَ الْبُكَاءِ وَ قَدْ أُخْرِجْتُ مِنْ جِوَارِِ الرَّحْمَنِ. قَالَ : فَعَلَيْكَ بِهَذِهِ الْكَلِمَاتِ, فَإِنَّ اللهَ قَابِلٌ تَوْبَتَكَ وَ غَافِرٌ ذَنْبَكَ, قُلْ : اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ, سُبْحَانَكَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ, عَمِلْتُ سُوءً وَ ظَلَمْتُ نَفْسِِي, فَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ, عَمِلْتُ سُوءً وَ ظَلَمْتُ نَفْسِِي, فَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Dari ‘Ali as berkata: Aku bertanya kepada Nabi saw tentang firman Allah, Fatalaqqâ ãdamu min rabbihi kalimât , maka beliau berkata, “Sesungguhnya Allah telah menurunkan Ãdam di Al-Hind dan Hawwâ` di Jiddah, Iblîs di Maisân dan ular di Ishbahân. Dan adalah ular tersebut mempunyai kaki-kaki seperti kaki-kaki unta. Dan Ãdam tinggal di Al-Hind selama seratus tahun dalam keadaan menangis atas kesalahannya hingga Allah yang maha tinggi mengutus Jabra`îl, dan Dia berfirman, Wahai Ãdam, bukankah Aku telah menciptakanmu dengan kedua tanganku (dengan kekuasaan-Ku)? Bukankah Aku telah meniupkan padamu dari ruh-Ku? Bukankah telah Kusujudkan padamu malaikat-Ku? Bukankah telah Kukarunikan padamu Hawwa` hamba perempuanku? Dia berkata, 'Tentu saja.' Dia berfirman, Maka apa tangisan ini? Dia berkata, 'Tidak ada yang menahanku menangis selain karena aku telah dikeluarkan dari sisi Yang Maha Pemurah.' Jabra`îl berkata, 'Gunakanlah olehmu kalimat ini, karena Allah akan menerima tobatmu dan mengampuni dosamu, ucapkanlah: Allâhumma innî as`aluka bihaqqi muhammadin wa ãli muhammad, subhânaka la ilâha illâ ant, ‘amiltu sû`an wa zhalamtu nafsî, fatub ‘alayya innaka antat tawwâbur rahîm. Allâhumma innî as`aluka bihaqqi muhammadin wa ãli muhammad, ‘amiltu sû`an wa zhalamtu nafsî, fatub ‘alayya innaka antat tawwâbur rahîm (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan hak Muhammad dan keluarga Muhammad, maha suci Engkau tidak ada tuhan selain Engkau, aku telah melakukan keburukan dan menzalimi diriku, maka terimalah tobatku, sesungguhnya Engkau penerima tobat lagi maka pengasih. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan hak Muhammad dan keluarga Muhammad, aku telah melakukan keburukan dan menzalimi diriku, maka terimalah tobatku, sesungguhnya Engkau penerima tobat lagi maha pengasih). Maka kalimat inilah yang telah diterima Ãdam.”
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ : لَمَّا اقْتَرَفَ آدَمُ الْخَطِيْئَةَ قَالَ : يَا رَبِّ أَسْأَلُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ لَمَّا غَفَرْتَ لِي. فَقَالَ اللهُ : يَا آدَمُ وَ كَيْفَ عَرَفْتَ مُحَمَّدًا وَ لَمْ أَخْلُقْهُ ؟ قَالَ : يَا رَبِّ لِأَنَّكَ لَمَّا خَلَقْتَنِي بِيَدِكَ وَ نَفَخْتَ فِيَّ مِنْ رُوحِكَ رَفَعْتُ رَأْسِي فَرَأَيْتُ عَلَى قَوَائِمِ الْعَرْشِ مَكْتُوبًا : لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ, فَعَلِمْتُ أَنَّكَ لَمْ تُضِفْ إِلَى اسْمِكَ إِلاَّ أَحَبَّ الْخَلْقِ إِلَيْكَ. فَقَالَ اللهُ : صَدَقْتَ يَا آدَمُ, إِنَّهُ لَأَحَبُّ الْخَلْقِ إِلَيَّ, اُدْعُنِي بِحَقِّهِ فَقَدْ غَفَرْتُ لَكَ, وَ لَوْ لاَ مُحَمَّدٌ مَا خَلَقْتُكَ
Dari ‘Umar bin Al-Khaththâb ra dia berkata: Rasûlullâh saw telah berkata, "Tatkala Ãdam mengaku kesalahan, dia berdoa, 'Wahai Tuhanku, aku memohon kepada-Mu dengan hak Muhammad melainkan Engkau ampuni kesalahanku.' Allah berfirman, Wahai Ãdam, dan bagaimanakah kamu mengenal Muhammad sedang dia belum Aku ciptakan? Ãdam berkata, 'Wahai Tuhanku, karena Engkau ketika menciptakanku dengan tangan-Mu (kuasa-Mu) dan Engkau hembuskan padaku dari ruh-Mu, aku angkat kepalaku, lalu kulihat di atas kaki ‘arsy tertulis: Tidak ada tuhan selain Allah Muhammad utusan Allah . Maka aku tahu bahwa Engkau tidak menyandarkan kepada nama-Mu selain makhluk yang paling Engkau cintai.' Allah berfirman, Kamu benar wahai Ãdam, sesungguhnya dia makhluk yang paling Aku cintai, berdoalah kepada-Ku dengan haknya, maka sungguh Aku telah mengampunimu, dan kalaulah tidak ada Muhammad Aku tidak akan menciptakanmu. "
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : أَوْحَى اللهُ إِلَى عِيْسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ : يَا عِيْسَى آمِنْ بِمُحَمَّدٍ وَ أْمُرْ مَنْ أَدْ رَكَهُ مِنْ أُمَّتِكَ أَنْ يُؤْمِنُوا بِهِ, فَلَوْ لاَ مُحَمَّدٌ مَا خَلَقْتُ آدَمَ, وَ لَوْ لاَ مُحَمَّدٌ مَا خَلَقْتُ الْجَنَّةَ وَ لاَ النَّارَ, وَ لَقَدْ خَلَقْتُ الْعَرْشَ عَلَى الْمَاءِ فَاضْطَرَبَ فَكَتَبْتُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ فَسَكَنَ
Dari Ibnu ‘Abbâs ra berkata, “Allah mewahyukan kepada ‘Îsâ as, Wahai ‘Îsâ, berimanlah kepada Muhammad dan perintahlah orang yang mendapatkannya untuk beriman kepadanya, maka kalaulah tidak ada Muhammad tentu Aku tidak menciptakan Ãdam, dan kalaulah tidak ada Muhammad tentu Aku tidak menciptakan surga, dan tidak neraka, dan sungguh Aku telah menciptakan ‘arsy di atas air, lalu ia berguncang, lalu Kutuliskan atasnya: Lâ ilâha illallâh Muhammad Rasûlullâh, maka ia menjadi tenang .”
Dan dalam keterangan yang lain, tulisan yang tertera di ‘arsy itu adalah:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهُ أَيَّدْتُهُ بِعَلِيٍّ
(Tidak ada tuhan selain Allah Muhammad Rasûlullâh Aku kuatkan dia dengan ‘Ali).
Dalam periwayatan hadîts tawassul Ãdam as ini ada yang singkat seperti hadîts di atas, ada yang dengan hak Muhammad dan keluarganya seperti hadîts sebelumnya, dan ada yang lebih rinci, yakni dengan hak Muhammad, 'Ali, Fâthimah, Al-Hasan dan Al-Husain.
Maka tawassul (berperantara) kepada Allah dengan Nabi saw dan Ahlulbaitnya yang suci itu ada tiga macam:
1. Tawassul dengan mereka sebelum mereka ada di bumi, ini yang dikakukan oleh para nabi dan orang-orang sebelum Rasûlullâh saw.
2. Tawassul dengan mereka dalam masa hidupnya, ini yang dilakukan oleh para sahabatnya dan orang-orang yang sezaman dengannya.
3. Tawassul dengan mereka setelah wafatnya, dan ini yang dilakukan kita.
Catatan Kaki:
1. Al-Mustadrak oleh Al-Hâkim 2/615.
2. Kanz Al-‘Ummâl oleh Al-Muttaqî Al-Hindi 1/124.
3. Al-Durr Al-Mantsûr fî Al-Tafsîr bil Ma`tsûr oleh Al-Suyûthi.
(Abu-Zahra/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email