Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku awak kapal pengawas laut Indonesia kerap mendapat perlawanan dari para maling ikan. Keberanian mereka bertambah ketika ada kapal penjaga pantai dan laut (coast guard) yang melindungi pelaku illegal fishing tersebut.
Susi menyadari Kementerian Kelautan dan Perikanan, bersama aparat kepolisian, TNI Angkatan Laut, serta pihak terkait lain tidak mampu menjaga seluruh laut Indonesia yang membentang dari Sabang hingga Merauke.
“Kita sadar laut kita sangat luas, sementara kita tidak bisa mengamankan semuanya,” ucap Susi saat ditemui di Jakarta, Senin (21/3/2016).
Ironisnya, fasilitas untuk mendukung pemberantasan IUU Fishing sangat amat kurang memadai. Kelemahan inilah yang dimanfaatkan negara lain dengan kekuatan armada dan pasukannya untuk melawan Indonesia.
“Mengamankan negara ini bukan pekerjaan yang mudah dan perlu banyak kecanggihan. Jadi kita ingin ada pesawat udara patroli di Kepulauan Natuna contohnya. Kita perlu kapal skipi, KRI, kapal KPLP yang lebih besar,” tutur Susi.
Paling penting, ia menekankan, Indonesia dan negara tetangga harus saling menghormati serta menghargai kedaulatan masing-masing negara. “Jangan merasa kita negara besar. Sudah saatnya menjaga diri, taking on care behaviour dalam menjaga good relationship,” cetus Susi.
(Liputan-6/Empat-Pilar-MPR/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email