Pesan Rahbar

Home » » Kisah Bung Karno dan Keris Pusaka dari Majapahit

Kisah Bung Karno dan Keris Pusaka dari Majapahit

Written By Unknown on Monday 4 April 2016 | 02:21:00

Ilustrasi Keris Nogososro Sabuk Inten-Keris Majapahit. (Foto: Antara)

MerahPutih Nasional- Presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno atau yang biasa disebut Bung Karno, sering disebut tokoh yang mengagumi kebudayaan Indonesia, meski dirinya tidak pernah menggunakan busana adat daerah Tanah Air selama menjabat sebagai Presiden. Profilnya yang berdarah Jawa juga tak lepas dari cerita-cerita klenik dalam perjalanan hidupnya. Namun ada cerita menarik yang ditulis Bambang Widjanarko dalam buku yang berjudul "Sewindu Dekat Bung Karno".

Bambang Widjanarko merupakan ajudan Presiden Sukarno selama kurang lebih delapan tahun, efektif dari tahun 1960 - 1967. Dalam buku setebal 212 halaman tersebut, Bambang menceritakan tentang pandangan mata dan ingatannya perihal Bung Karno dan seorang tamu bernama Pak Pringgo, yang memberinya hadiah berupa keris, tahun 1962.

Ceritanya bermula, suatu sore saat Bung Karno sedang santai menikmati teh di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta. Saat itu Pak Harjo, Kepala Rumah Tangga Istana mengabarkan, ada seorang tamu bernama Pak Pringgo yang sebelumnya sudah melakukan temu janji untuk menghadap Bung Karno.

Setelah bertemu, ternyata tamu yang disebut Pak Pringgo itu langsung mengeluarkan sebuah keris dari bungkusan dan menceritakan tentang sejarah keris tersebut. Dengan percaya diri, Pak Pringgo bercerita jika keris tersebut berusia ratusan tahun dan berasal dari zaman Majapahit, luk lima, dan sangat bertuah. Ia juga menambahkan, hampir semua keinginan pemiliknya dapat terpenuhi. Ia rupanya bermaksud mempersembahkan keris tersebut kepada Bung Karno.

"Terima kasih, Pak Pringgo. Sekarang apakah yang dapat saya berikan sebagai tanda terima kasih saya?" tanya Bung Karno seperti dikisahkan di buku "Sewindu Dekat Bung Karno".

Singkat cerita, Pak Pringgo mengatakan, jika dirinya menginginkan mobil. Sebab, ia sangat mengidam-idamkan memiliki kendaraan pribadi.

"Ah, itu soal gampang. Bahkan kalau keinginan saya detik ini dapat terpenuhi, dengan senang hati saya akan memberi dua mobil," balas Bung Karno atas permintaan Pak Pringgo.


Pak Pringgo kemudian menanyakan keinginan Bung Karno. Lantaran saat itu sedang musim kemarau panjang, Bung Karno kemudian meminta kepada Pak Pringgo untuk mendatangkan hujan.

"Coba cabutlah keris itu dan mohon hujan turun sekeras-kerasnya agar rumput di tamanku ini menjadi segar dan hijau kembali," ujar Bung Karno seperti tertulis di buku "Sewindu Dekat Bung Karno".

Mendengar permintaan tersebut, Pak Pringgo menjadi pucat, seketika menunduk dan diam.

"Baiklah, Pak Pringgo, kalau tak bisa sekarang, bawalah keris itu terlebih dahulu dan tetaplah mohon agar hujan turun. Kalau nanti malam atau besok pagi hujan benar-benar turun, akan saya penuhi janji saya memberi dua mobil untuk Bapak," ujar Bung Karno. Tak lama kemudian, Pak Pringgo pamit.

(News-Merah-Putih/Antara/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: