Pesan Rahbar

Home » » Jerman Berlakukan Inspeksi Intensif atas Markas Islam dan Daerah Muslim

Jerman Berlakukan Inspeksi Intensif atas Markas Islam dan Daerah Muslim

Written By Unknown on Thursday 18 August 2016 | 02:48:00


Wakil Parlemen Jerman dari Negara Bagian Bayern mengajak masyarakat Kristen untuk melakukan inspeksi ketat terhadap lembaga-lembaga Islam di seluruh Jerman.

Menurut Hans Reichhart, seperti dilaporkan oleh Sputnik hari ini, berbagai peristiwa baru-baru ini di Ansbach, Reutlingen, Würzburg, dan Munich mengharuskan sebuah inspeksi detail dan ketat dan seluruh tindakan antisipasi harus dilakukan supaya tindak-tindak kriminal ini tidak terulangi lagi. Pihak kepolisian dan keamanan Jerman telah memulai mengontrol beberapa lembaga yang mungkin memiliki hubungan dengan para militan Islam radikal.

Pihak kepolisian Jerman sebenarnya melanjutkan inspeksi yang telah diberlakukan terhadap daerah-daerah berpenduduk muslim dari sejak 28 Juli lalu.

Menurut Hans, tidak cukup hanya dengan menutup lembaga-lembaga agama yang memiliki aliran radikal. Pengaruh psikologi dan penyuluhan masyarakat juga harus diperhatikan.

Hans mengklaim harus diberlakukan kontrol ketat terhadap orang-orang yang memasuki Jerman secara ilegal.

“Menilik kondisi kacau negara sekarang ini, saya ingin menegaskan supaya para aparatur negara melakukan kontrol ketat terhadap orang-orang yang memasuki negara secara ilegal,” tukas Hans.

Berbeda dengan siasat Angela Merkel, Kanselir Jerman, yang membuka pintu untuk para imigran, mayoritas anggota Parlemen Daerah Jerman menegaskan kontrol ketat terhadap orang-orang yang memasuki Jerman.

Pada tanggal 18 Juli lalu, seorang tak dikenal menyerang para penumpang kereta di Würzburg dengan menggunakan kampak. Dalam serangan ini, beberapa penumpang luka parah. Pada tanggal 22 Juli, penembakan terjadi di pusat perdagangan Olimpia Munich dan menyebabkan 9 orang tewas dan 35 orang luka-luka.

(Sputnik/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: