Doktrin Islam didasarkan pada landasan berikut ini :
Percaya kepada Allah
Allah adalah mutlak dengan adanya alam semesta. Ia adalah Pencipta yang mana rupa dan bentuk-Nya diluar pengetahuan seseorang. Adalah hanya beberapa dari sifat Nya yang mana kita ketahui melalui pengalaman dan keimanan.
Sifat Pencipta adalah sempurna dan mutlak. Ia abadi dan tidak terbatas pada ruang atau waktu, karena Ia adalah Pencipta dari keduanya. Ia adalah Esa dan Adil. Sifat Tuhan dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian :
i. Pertama: seperti Mahakuasa, Mahakuat, Pencipta, Maha Pengasih Penyayang, Maha Mengetahui, Maha Bijaksana, dll.
ii. Kedua: seperti tak dapat dilihat. Islam menekankan pada dua konsep, yaitu Tuhan Maha Esa dan Adil.
Konsep pertama mengatur ketertiban dan kerukunan dalam alam semesta.
Konsep kedua menyediakan tempat bagi ramalan dan kehendak bebas manusia.
Manusia dilahirkan bebas dari kehendak mengenai yang baik dan yang buruk. Islam memandang manusia sebagai kekuatan yang sanggup untuk berbuat keduanya.
Apabila ia mengikuti satu jalan, kemudian ia akan mengalami kecepatan dalam jalan itu sebagai suatu konsekwensi alam. Manusia dibuat sadar tentang bentuk dari kedua jalan itu melalui fitrahnya, nabi, orang yang mengajak kejalan yang benar, dan orang yang membawa kejalan yang jahat.
Percaya terhadap Islam dan Nubuwah
Tuhan menciptakan alam dan manusia, sebagai suatu fenomena alamiah, menurut hukum yang pasti. Hukum ini mungkin statis sifatnya dalam beberapa bidang, dan mungkin termasuk pengawasan dari proses evolusi dari alam “Islam” adalah kata Arab yang berarti berserah diri.
Islam dalam hubungan ini berarti berserah diri kepada jalan Allah.
“Muslim” adalah kata yang berarti seseorang atau materi berserah diri kepada hukum Tuhan. Dengan demikian hal yang tidak berkehendak di dunia ini seperti benda yang tak bernyawa, seperti atom dan bintang adalah Muslim. Manusia diberikan kesanggupan berpikir yang tinggi, dan kegiatannya terbagi dalam dua kategori.
Pertama adalah fitrah, seperti denyutan jantungnya yang mematuhi hukum yang dijadikan oleh Tuhan. Kehendak diberikan kepada manusia dan mempergunakan kekuatannya dalam bidang khusus dari kehidupan.
Bidang ini termasuk seluruh kegiatan manusia selain dari hal diluar pengawasannya. Demikianlah, walaupun bagian dari kegiatan manusia ini mempunyai beberapa hukum ideal manusia dapat mencapai tingkah laku yang optimum.
Hukum-hukum ini diberikan kepada manusia oleh Tuhan, dan membawa mereka untuk berkata kita adalah Muslim ― yaitu, berserah diri kepada kehendak Tuhan. Semua ini adalah hukum. Islam. Agama Tuhan lainnya adalah juga hukum Tuhan, tetapi apakah peranannya telah berakhir atau telah dirubah oleh manusia. Islam adalah agama terakhir dari Tuhan yang telah dipilih bagi kemanusiaan.
Seorang nabi adalah seorang manusia yang baik dan sanggup untuk menyampaikan firman Allah. Beliau sudah harus tanpa kesalahan agar dapat menjadi contoh bagi lainnya untuk diikuti.
Dalam kata lain, beliau mesti seorang yang efisien untuk melaksanakan suatu transformasi kebudayaan didalam masyarakat. Nabi muncul selama umur sejarah untuk melaksanakan tugas mereka sebagai saksi, belas-kasih dan pernberi peringatan. Mereka laksanakan perubahan kebudayaan dan memperingatkan ummat untuk menentang penyelewengan.
Kepercayaan terhadap Hari Kemudian
Manusia terdiri dari jasad dan ruh. Yang terakhir disebut dalam psikologi modern “nyawa”.
Setelah mati jasad kembali sebagai bentuk kimiah sementara nyawa atau roh kembali kesuatu alam yang mempunyai bentuknya sendiri. Telah menjadi kepercayaan bahwa dimasa periode itu antara mati dan Hari Perhitungan manusia diklasifikasikan kepada tiga kategori. Siapa yang benar berbuat baik patuh kepada Allah dan Nabi-Nya akan mendapatkan kegembiraan di masa itu yang mana disebut “Alam Barzah”.
Sedangkan lainnya yang benar penuh dengan dosa di masa hidupnya, akan mendapatkan aniaya dari “Barzah”.
Sedangkan lainnya yang berada diantara ke-dua itu, arwah mereka akan statis. Tahap kedua adalah Hari Perhitungan, manusia akan diperingatkan mengenai perbuatan baik dan jahat mereka didunia, dan siap untuk menerima hadiah atau hukuman.
Orang yang baik akan diberi hadiah mengirimkan mereka ke syurga Firdausi, sementara orang yang jahat akan dikirimkan ke neraka.
Di syurga Firdausi orang akan menerima kenikmatan yang luarbiasa dan kegembiraan (22/Pembalasan) : “Allah telah berjanji kepada orang yang percaya, pria dan wanita, taman yang dibawahnya mengalir sungai, untuk selamanya mereka akan tinggal disana, dan mendapatkan tempat tinggal yang baik di Taman Syurga, tempat berhibur kepunyaan Allah; yaitu kemenangan besar. “
Di Neraka orang akan menerima aniaya, dan bahan bakar dari apinya adalah manusia dan batu.
Seseorang yang berbuat salah apabila ia bertindak menentang hukum Allah. Setiap orang bertanggung-jawab atas perbuatannya. Dia tidak akan menanggung dosa yang diperbuat oleh orang lain.
Diskusi rasionil tentang Wahyu
Islam tidak nienghendaki keimanan tanpa logika yang dipercayai. Dalam bagian ini, konsistensi dan kepositipan rasionil dari doktrin akan diperlihatkan.
(Sadeqin/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email