Pesan Rahbar

Home » » Virus Kebencian Wahabi Dalam Pilkada DKI

Virus Kebencian Wahabi Dalam Pilkada DKI

Written By Unknown on Tuesday 7 March 2017 | 19:33:00


Para penyebar dan pendukung kebencian sejatinya sekaligus mengidap kedengkian atau sirik atau iri. Kebencian akan menghasilkan penderitaan bagi si pemilik karena ia akan senantiasa diganggu ketidaknyamanan dan ketakutan dalam jiwanya.

Walaupun di luar ia merasa sudah hebat atau superior atau paling benar, tetapi di dalam yang terjadi adalah sebaliknya. Rasa insecurity dan memandang semua yang berbeda dengannya sebagai musuh yang harus dihancurkan. Selain itu, sifat dengki/sirik/iri juga menjadi bagian integral, apalagi jika pihak-pihak yang dianggap lawan tampak bahagia dan menikmati hidup mereka. Semakin pihak lain bahagia, semakin besar pula kedengkian menjangkiti si pembenci.

“Racun kebencian yang berada di dekat hati manusia menyebabkan dua kali penderitaan bagi pemiliknya. Ia menderita karena kegalauan yang terus menerus, dan menderita karena dirinya melihat pihak lain berbahagia.” (Aeschylus, penulis utama kisah-kisah tragedi Yunani Kuno, 524-455 SM)

Para pembawa kebencian dalam kehidupan masyarakat menjadi kian berbahaya jika kekuasaan berada ditangannya. Karena kekuasaan akan dijadikan sebagai alat untuk melampiaskan nafsu benci, dengki, dan angkara dengan mengatas namakan stabilitas, keamanan, dan bahkan klaim kebenaran. Segala macam argumentasi dan dalih akan digunakan sebagai alat legitimasi, misalnya keadilan, kesejahteraan, persatuan, dll.

Padahal semua itu adalah palsu, ibarat racun terbungkus dengan berbagai retorika, termasuk ideologi, dan tafsir-tafsir ajaran agama. Kebencian adalah penyakit yang berbahaya bagi kehidupan manusia, baik pribadi maupun kelompok. Belum pernah terjadi dalam sejarah dan peradaban adanya bukti yang menunjukkan bhw kebencian akan membawa kebahagiaan bagi ummat manusia.

Virus kebencian yang oleh kaum Ekstrimis Wahabi dinisbatkan kepada agama dan Syari’at Allah… Sebenarnya mereka adalah korban Setan (Sesungguhnya setan ingin menebar permusuhan dan kebencian di antara kalian). Di sini harus dibedakan antara membenci orang yang bertindak kejahatan, si zalim, si mutakabbir (angkuh dan sombong), pembunuh dll, dengan membenci pemilik pendapat atau mazhab atau agama dan kepuasan pandangan pribadi.

Yang pertama kita harus berlepas diri dari mereka, dan tidak demikian dengan yang kedua. Berlepas diri dan anti pati terhadap orang yang berbuat kejahatan itupun harus terlebih dahulu diketahui dengan jelas dan pasti bahwa ia berbuat kejahatan terhadap jiwa atau harta atau kehormatan… “Dan Kamu tidak boleh menggolongkan semua orang yang berbeda (pandangan, mazhab atau agama) denganmu bahwa ia adalah pelaku kajahatan“.


Pilkada DKI dan Kebencian

Kebencian, intimidasi dan diskriminasi bukan cuman diobral di masjid, bahkan sampai ke sekolah. Setelah mencap munafik mereka yang memilih paslon tertentu, dan tidak mau menshalati jenazahnya. Kini giliran sekolah Nurul Islam Jl. Meteng Wadas Pasar Rumput, yang menolak memberikan ijazah kepada wali murid hanya karena gara-gara memilih paslon tertentu.

Andaipun menang dengan cara begini, apakah tidak malu? Kemenangan yang dicapai dengan cara tidak jujur dan menganiaya rakyat sendiri, apakah tidak bertentangan dengan ajaran Islam?

Jika upaya menghalalkan segala cara untuk menang ini diteruskan, terbayang rusaknya birokrasi dan layanan publik di DKI Jakarta ke depannya. Warga dilayani hanya kalau pilihannya sama, kalau tidak ditendang tanpa harga.

Apakah ini yang diinginkan oleh warga DKI yang harusnya pintar dan rasional? Apakah ini yang namanya memanusiakan manusia?

Isu agama memang menjadi jualan yang menguntungkan, apalagi jika imbalannya adalah kursi Gubenur, dana yang tidak kecil serta dukungan finansial yang membuat nyaman. Hal itulah yang dianggap sebagai alasan utama panasnya pilkada rasa agama, khususnya konflik yang dibuat untuk membenturkan ummat, yang dimotori ekstrimis Wahabi.

(Arrahmah-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: