Orang yang egois tidak terhalang baginya untuk berbuat maksiat, oleh sebab itu para ulama mengatakan bahwa keegoisan adalam sumber dari kerusakan, karena setiap perbuatan buruk dan tidak baik selalu dibenarkan
Shabestan News Agency, dalam sebuah penjelasannya, Hujjatul Islam Amir Bahauddin Ala’i menyinggung tentang individu yang egois selalu menganggap kebenaran ada dalam setiap pandangannya.
Ia menambahkan, jika seseorang memiliki pemikiran seperti ini maka tidak akan ada perasaan dalam dirinya untuk membantu orang lain, dan bahkan orang seperti ini membuat dan membenarkan peraturan dalam masayrakat sesuai dengan kehendaknya sendiri.
Orang yang seperti ini juga akan lalai dalam mengingat Allah swt, karena mereka menganggap dirinya selalu benar. Orang yang egois yang para psikolog menyebutnya sebagai orang yang keras kepala akan membuat permasalahan bagi dirinya sendiri, karena dalam kehidupan mereka tidak ada tujuan lain selain memuaskan keinginan dan hawa nafsu mereka, jelas Hujjatul Islam Ala’i.
Lebih lanjut Hujjatul Islam Ala’i menuturkan, orang yang seperti ini tidak terhalang baginya untuk berbuat maksiat, oleh sebab itu para ulama mengatakan bahwa keegoisan adalam sumber dari kerusakan, karena setiap perbuatan buruk dan tidak baik selalu dibenarkan, setiap dosa yang mereka lakukan pada hakikatnya adalah bentuk dari keegoisan yang ada dalam dirinya, misalnya orang-orang yang menzhalimi orang lain.
Kehidupan yang bersih atau dalam ta’bir ialah kehidupan yang baik dapat dicapai dengan amalan saleh, dan tidak banyak bertanya dalam melakukan perintah dan mengikuti Allah swt serta Ahlul Bait as, demikian jelas Hujjatul Islam Ala’i.
(Shbestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email