Wahhabi (ibn al-Fauzan) :
al-Baihaqi tidak dapat dipercaya dalam menukil, karena dia suka
mentakwil ayat shifat. Ibnu Hajar ucapannya tidak ada nilainya dalam
masalah ayat shifat karena dia terpengaruh dengan madzhab asy’ariyyah.
Di antara kelicikan ulama wahhabi-salafi untuk menjaring korban supaya banyak pengikut dan tidak percaya dengan ulama besar Ahlus sunnah adalah dengan cara memperingatkan agar menjauhi ulama-ulama besar Ahlus sunnah seperti Imam Abu Bakar al-Baqilani (sudah saya posting), imam As-Subuki (sudah saya posting), imam Nawawi, imam Suyuthi dan lainnya.Kali ini imam al-Hafidz al-Baihaqi dan imam al-Hafidz Ibnu Hajar yang menjadi korban kebusukan lisan ulama wahhabi-salafi.
Kitab ” Ta’qiibaat ‘alaa kitaab as-Salafiyyah laisat madzhaban ” karya seorang ulama wahhabi yaitu om Shaleh bin Fauzan al-Fauzan, pada halaman 44-45 om Fauzan mengatakan :
” Karena al-Baihaqi lebih condong metakwil ayat shifat, maka penukialnnya tidak bisa dipercaya, karena dia terkadang menggampangkan dalam menukil “.
pada halaman 45 om Fauzan menyinggung al-Hafidz Ibnu Hajar :
” Al-Hafidz Ibnu Hajar terpengaruh dengan madzhab asy-‘Ariyyah, maka ucapannya tidak bernilai sama sekali dalam masalah ini “,
==================
Imam Baihaqi (384-458 H) adalah seorang besar ahli hadits dan fiqih. Imam adz-Dazhabi (murid Ibnu Taimiyyah) memuji beliau : ” kalau Al-Baihaqi menghendaki, maka ia mampu membuat mazhab sendiri karena keluasan ilmu dan pemahamannya akan masalah-masalah khilafiyah “.
Imam al-Haramain al-Juwaini berkomentar tentang pemahamanImam Baihaqi terhadap mazhab Syafi’i:”Tidak ada pengikut mazhab Syafi’i yang mempunyai keutamaan melebihi Baihaqi, karenakaryanya dalam mengembangkan mazhab dan pendapat Syafi’i.”.
Imam Ibnu Hajar (773-852 H) Seorang ulama besar yang hafal 300 ribu lebih hadits beserta matan dan sanadnya. Al-‘Allamah Al-’Iraqi berkomentar tentang Al-Hafizh –ketika menyifati dan memujinya: “(Al-Hafizh) adalah seorang syaikh yang berilmu,… Al-Fadhil (memiliki keutamaan), Al-Muhaddits (ahlul hadits), Al-Mufid (yang memberikan faedah), Al-Mujid (yang suka mengerjakan sesuatu dengan baik), Al-Hafizh yang mutqin (teliti), yang dhabith (kuat, teliti, seksama), yang tsiqah (terpercaya), yang ma`mun (dapat dipercaya, aman).…”.
Murid Al-‘Allamah Al-’Iraqi yang lain yakni Al-‘Allamah Al-Biqa’i berkata tentang Ibnu Hajar: ”(Al-Hafizh) adalah Syaikhul Islam, perhiasan bagi semesta alam, pemimpin para imam yang ternama, cahaya bagi para pencari petunjuk dari pengikut-pengikut seluruh imam (yang ada), hafizhnya zaman, ustadznya masa, pimpinan para ulama dan raja bagi para fuqaha…”.
Nah siapa kah si om Shaleh bin Fauzan al-Fauzan yang lahir tahun 1933 M Ini ?? apakah dia hafal 30 hadits beserta matan dan sanadnya (apalagi 300 rbu hadits) ??? hebat ya kaum muda zaman skrg suka mengkritik imam-imam besar zaman terbaik..merasa lebih pinter dan lebih alim lagi dr imam Baihaqi dan imam Ibnu Hajar…menyuruh orang lain tidak percaya dengan ucapan imam Baihaqi dan Ibnu Hajar, terus harus percaya omongamu om Fuazan ??? Wauw githu…
Nabi bersabda :
Akan ada di akhir zaman suatu kaum yang usianyamuda, dan pemahamannya dangkal, merekamengucapkan perkataan manusia yang paling baik(Rasulullah), mereka lepas dari Islam sebagaimanalepasnya anak panah dari busurnya, iman merekatidak sampai ke tenggorokan..” (HR Bukhari).
Mereka mewarisi akhlak Dzul Khuwaishirah yang tidak menghormati Nabi Saw ketika membagikan harta. Dan sekrang para genarasinya pun dengan ringan mencaci dan menghina para ulama besar Ahlus sunnah sperti Imam Nawawi, imam Ibnu Hajar, imam Fakhru Razi, imam Ash-Shawi, imam Baihaqi, imam Subuki dan lainnya.