Pesan Rahbar

Home » , » Makam “Abu Tholib”

Makam “Abu Tholib”

Written By Unknown on Thursday, 10 September 2015 | 04:29:00

Jannatul Mualla

Oleh: Muhammad Taufiq Ali Yahya

Kuburan ini mempunyai nama lain di antaranya: Makbaroh Quraisy-Hijjun, Bani Hasyim dan Jannatul Ma’la, kuburan ini terletak di sebelah timur laut Mekah di persimpangan jalan masjidil Harom dan Hijjun. Gunung Hijjun disebelah kiri luar dari Mekah dengan arah Mina, sedangkan Maqom “Abu Tholib” di bawahnya. Di Syi’ib Abu Dhi’ib ada kuburan orang-orang jahiliyah. Sebagian Hijjun masuk ke Syi’ib Shofiy (Shofiyyub-Syabab) pemuda-pemuda pilihan yang dikubur di jalan menanjak yang bersambung dengan Syi’ib tersebut. Kemudian Makbaroh itu bertambah luas dan bersambung dengan gunung yang berdampingan dengan Makbaroh bani Umayah.

Diceritakan dalam sejarah bahwa Abu Musa Al-Asy’ari setelah kepergian nya dari Tahkim di Perang Siffin dia pergi dan turun di Syi’ib ini dan berkata: “Saya ini berada di dekat orang- orang yang tidak berkhianat (yakni ahli kubur)”. Beberapa sumber sejarah mengatakan bahwa makbaroh Quraisy itu berada di Hijjun dan Syi ‘ib Abu Dhi’ib dan saya tidak melihat bahwa syi’ib Abu Tholib ada di dalamnya. Oleh karena itu anggapan bahwa Makbaroh Abu Tholib adalah Syi’ib Abu Tholib itu sendiri adalah salah.

Diriwayatkan dari Nabi Saw beliau bersabda: “Di hari qiamat nanti Allah akan membangkitkan tujuh puluh ribu orang dari maqom ini dengan bentuk seperti bulan, mereka masuk surga tanpa hisab” Disekitar makam ini dibangun sebuah tembok tepatnya disebelah kiri jalan Hijjun dan akhir jembatan layang dipersimpangan mina dan ma’abidah dinding tersebut memanjang sampai ke kaki gunung makam ini dibagi menjadi dua sisi, sisi pertama adalah kuburan nenek moyang nabi dengan Bani Hasyim, yang terletak di antara makam dan lembah, dan kaki gunung dengan bangunan yang mengelilinginya dari 3 arah, sementara arah yang keempat terbuka, menghadap kearah Masjidil Haram, sedang sisi yang kedua terletak diselatan.

Makam ini dipisah dengan pemisah yang terbuat dari besi. Sebelum pemerintahan wahabi, kuburan nenek moyang nabi ini mempunyai kubah dan bangunan di atasnya, sebagaimana yang disebut penulis-penulis sejarah dan para penziarah tempat ini, antara lain bangunan dan tempat yang menandai kuburan tempat bersemayamnya Sayyidah Khadijah a.s., Abu Thalib, Abdu Manaf, Abdul Muthalib dan Hasyim, lalu bangunan ini dihancurkan oleh pemerintahan saudi.


Yang dikubur di makam Abu Thalib

1. Qushay bin kilab

Qushay bin Kilab bin Manaf bin Ka’ab bin Gholib bin Fihr, bin Nadhir bin Kinanah adalah kakek nabi yang teratas, ibunya bernama Fatimah binti Suad bin Sail. Beliau mempunyai 4 anak laki-laki dan 2 Anak perempuan yaitu Abu Manaf, Abdul Dar, Abdul Uzza, Abdu Qushay, Takhmur dan Birroh mereka kesemuanya dikubur di makam ini. Qushay diberi laqab Abul Mugharaf atau Mujamma’. Qushay datang ke Mekah diwaktu Ka’bah berada ditangan Qudhoah yang dapat mengalahkan orang- orang Jurhum, tidak lama kemudian, maka Ka’bah berpindah ketangan Qushay. Dialah orang yang pertama kali mengharumkan nama Qushay dan dia pula orang yang pertama kali dikubur ditempat itu kemudian diikuti oleh kabilah-kabilah yang lainnya.


2. Abdul Muthalib bin Hasyim

Dia adalah anak Hasyim bin Hasyim bin Hasyim bin Manaf bin Qushoy bin Kilab, sedang ibunya bernama Salma bin Amer bin Zaid, dan mempunyai 12 anak laki- laki dan 6 perempuan, mereka itu adalah Abbas, Hamzah, Abu Thalib, Abdul Manaf, Zubair, Harits, Hijl, Muqowwin, Dhirroh, Abu Lahab, Abdul Uzza, Qahdaq dan Qatm, Syofiyah (ibu Zubair bin Awam), Atikah, Umamah (ibu Zaenab binti Jahsy), Burroh (ibu Abu Salamah Al-Mazumi), Umu Hakim dan Arwa. Nama asli Abdul Muthalib adalah Syaebatul Hamd, panggilannya Abul Harits, dinamai Abdul Muthalib, karena seringnya dia menemani pamannya yang bernama Muthalib pergi dari Madinah ke Mekah. Setelah pamannya meninggal dunia, dialah yang mengurus Ka’bah dan dialah orang yang menggali sumur Zam-zam dan yang mengajak orang-orang menyembah Allah dan meninggalkan penyembah berhala. Riwayat mengatakan bahwa Abdul Muthalib adalah orang yang pertama berdiam diri di Gua Hiro, dia selalu memberi makan orang fakir sepanjang bulan. Kuburannya disamping kuburan Abu Thalib dan ke arah utara terdapat kuburan Aminah binti Wahab. Di tahun 1325 H kuburan ini direnovasi oleh amir Mekah akan tetapi kemudian dihancurkan di zaman saudi.


3. Abu Thalib bin Abdul Muthalib

Dia adalah anak Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf dan mempunyai anak yang bernama Ali, Aqil, Umu Hani’ dan Jumanah. Dia adalah orang yang selalu melindungi Nabi saw dari ancaman orang-orang Quraisy ketika berdakwah memikul beban berat karena pemboikotan orang-orang Quraisy terhadap Bani Hasyim dan tergiur dengan iming-iming mereka berupa dunia untuk menyerahkan nabi sebagai gantinya. Berkenaan dengan keimanan dan keislaman beliau, menurut para ulama yang mengambil hadis dari ahlulbayt dan sebagian ulama ahlu sunnah adalah suatu hal yang jelas, bahwa beliau adalah orang yang beriman. Beliau wafat pada tahun 10 Hijriyah, sehingga nabi merasa kehilangan orang yang membantu da’wahnya yang akhirnya secara otomatis gangguan orang-orang Quraisy terhadapnya bertambah kuat, dia dikubur sebelah ayahnya Abdul Muthalib, kemudian makam ini dikenal dengan nama Abu Thalib. Di atas kedua kuburan itu terdapat sebuah kubah yang bangunannya telah direnovasi pada tahun 1325 H. Lalu diawal pemerintahan wahabi dan Saudi bangunan itu diratakan dengan tanah.


4. Khadijah a.s.

Makam Khadijah, di pemakaman Jannatul Mualla , sebelum dihancurkan Saudi

Dia adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushay bin Kilab, istri nabi saw, wanita pertama yang beriman dan masuk Islam yang selalu mengorbankan harta bendanya untuk menolong Islam. Dan ketika beliau (Khadijah) masih hidup, Nabi tidak pernah mengawini perempuan lain, dia sangat dicintai dan diutamakan oleh nabi dari istri-istri yang lain, nabi selalu menyebut-nyebut namanya setelah meninggalnya.

Beliau Saw bersabda “Wanita yang paling mulia didalam surga adalah Khadijah.” Di dalam suatu riwayat yang diriwayatkan Aisyah, dia berkata: “Suatu hari aku cemburu, lalu aku berkata kepada nabi: Ya Rasulallah, bukankah dia (Khadijah) hanyalah wanita tua, dan Allah telah memberi anda ganti yang lebih baik? Dia berkata: “Lalu nabi marah sampai bergetar rambut depannya dan bersabda: “Demi Allah tidak menggantinya yang lebih baik dari dia, dia beriman kepadaku, ketika orang lain tidak mempercayaiku, dia yang mempercayaiku ketika orang- orang membohongiku, dialah yang memberi pertolo- ngan berupa hartanya ketika yang lain tidak, dan dari dialah aku diberi Allah karunia anak, tidak dari istri- istriku yang lain”. (Tadkiratul khowas.)

Suatu hari Nabi saw didatangi malaikat Jibril lalu berkata: “Hai Muhammad, Khadijah telah datang padamu, maka ucapkanlah salam dari tuhannya, dan berilah kabar gembira, dengan rumah di surga”

Dari Aisyah dia berkata: “Saya tidak pernah cemburu kepada istri nabi seperti halnya kepada Khadijah. Padahal aku tidak pernah melihatnya, akan tetapi Rasulullah selalu menyebutnya, dan kadang-kadang nabi menyembelih kambing lalu memberikan sebagian kepada teman-teman Khadijah yang masih ada, seakan tidak ada wanita di dunia selain Khadijah. Dia saw berkata: “Dia yang memberi keturunan yang baik”.

Ala kulli Hal, malam berganti siang, sedang cahanya selalu menerangi langkahnya dari rumah menuju gua Hiro’ gua yang ada disebuah gunung yang jarang dilalui oleh banyak laki-laki, dia yang selalu menghibur nabi selama 3 tahun ditempat karantina, bersama Bani Hasyim, memilih lapar bersama Nabi sekalipun hartanya berlimpah ruah.

Beliau wafat 3 tahun sebelum hijrah dan dikubur oleh nabi di makam Hajjun, di atas kuburannya dibangun sebuah kubah oleh Muhammad bin Sulaiman tahun 905 H. Di zaman Sulaiman Al-Qonum, Al-Malik, Al- Utsmani, diatas kuburnya ada tabu yang terbuat dari kayu.

Disampingnya terdapat 16 kuburan orang mulia, kuburan beliau direnovasi kembali pada tahun 1298 H kecuali kuba dan bangunan di atasnya, yang kemudian dihancurkan seperti kuburan yang lain, letaknya diujung makam, dekat dengan kuburan Abu Thalib dan Abdul Muthalib.


5. Qosim bin Muhammad

Dia adalah anak pertama Nabi dengan Khadijah, yang meninggal lebih dahulu dari pada saudara- saudaranya, dan dikubur oleh Nabi disamping ibunya selain itu ada beberapa orang yang dikubur di makam tersebut.[]

(Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: