Pesan Rahbar

Home » » Djarot: Jangan Main-Main Dengan Orang Blitar!

Djarot: Jangan Main-Main Dengan Orang Blitar!

Written By Unknown on Tuesday 10 January 2017 | 12:35:00


Saat menghadiri acara Silaturahmi dengan Warga Blitar, Calon Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat berkali-kali mengucapkan kalimat, “jangan main-Main dengan orang Blitar”.

“Jangan main-main dengan orang Blitar,” kata Djarot di hadapan warga Blitar yang tinggal di Jakarta di NAM Centre Hotel, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (8/1).

Dalam sambutannya, ia mengungkapkan alasan tidak boleh main-main dengan Kota Blitar maupun warganya. Karena Kota Blitar merupakan daerah yang sudah terpilih dan mengalirkan aura khusus.

Indonesia sebagai negara modern tidak bisa dilepaskan keberadaannya dari Kota Blitar. Sebab, asal muasal Indonesia boleh dibilang berasal dari Blitar.

“Contohnya, pendiri Kerajaan Majapahit, Raden Wijaya, makamnya ada di Blitar. Ia mendirikan kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia. Ia mampu menyatukan nusantara dengan bantuan patihnya Gajah Mada. Blitar juga melahirkan tokoh-tokoh kontroversial seperti Ken Arok dan Ken Dedes. Makanya, Jangan main-main dengan Blitar,” ujarnya.

Menurutnya, orang yang tinggal di Blitar atau menikah dengan orang Blitar, mendapatkan suatu berkah. Karena hampir seluruh pemimpin Indonesia berasar dari Blitar dan sekitarnya.

“Ini sejarah. Bung Karno dimakamkan di Blitar. Bahkan penemu pesawat Fokker, Anthony Fokker juga lahirnya di Blitar. Makanya saya bangga bisa memerintah di Blitar. Makanya jangan pernah main-main dengan Blitar atau orang Blitar,” tukasnya.

Ketika ditanya, apakah kalimat tersebut untuk memberikan peringatan khusus kepada oknum-oknum yang selalu melakukan pengadangan saat ia dan pasangannya, Calon Gubernur (Cagub) DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melakukan kampanye, Djarot menyatakan dengan tegas tidak ada maksud seperti itu.

Ia hanya ingin mengingatkan semua orang, khususnya warga Blitar agar bangga menjadi warga Blitar. Karena Blitar melahirkan tokoh-tokoh pemberani. orang Blitar ketika berada di jalan yang benar, maka ia akan menjadi seorang pemberani da pemimpin.

“Tahu Soekarni yang menculik Bung Karno? Itu orang Blitar, Bung Karno juga. Jadi saya sampaikan, hati-hati, jangan main-main sama orang Blitar ya. Kami sama sekali tidak gentar, tidak takut. Apalag di Jakarta dengan melakukan cara-cara seperti itu,” tegasnya.

Mantan Wali Kota Blitar ini menyatakan tidak takut dengan segala bentuk pengadangan maupun tindakan yang menghalangi ia dan Ahok melakukan kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI. Meski diadang, ia akan mengedepankan dialog untuk mencapai kata mufakat.
“Tapi kami selalu mengedepankan dialog. Inilah Blitar, dialog, musyawarah dan mufakat,” ungkapnya.

Seperti diketahui, pada Jumat (6/1) lalu, Ahok dan Djarot kembali diadang oleh sekelompok warga yang mengatasnamakan organisasi massa (ormas). Bila Ahok diadang saat kampanye di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, maka Djarot diadang saat kampanye di Jelambar Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Buntut dari pengadangan Djarot di Jelambar Selatan, adalah terjadi pengeroyokan yang dilakukan 10 orang dari ormas terhadap Wakil Ketua Ranting PDIP Jelambar pada Jumat malam.

(Berita-Satu/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: