Pesan Rahbar

Home » » Qori Cacat Netra Indonesia: Upaya Iran Dalam Mendukung Para Cacat Netra Dunia Islam Patut Diapresiasi

Qori Cacat Netra Indonesia: Upaya Iran Dalam Mendukung Para Cacat Netra Dunia Islam Patut Diapresiasi

Written By Unknown on Monday, 8 May 2017 | 12:48:00


Muhammad Irfan Effendi, qori cacat netra Indonesia, dengan menyanjung peran Iran dalam mendukung para tunanetra dunia Islam, menganggap musabaqoh al-Quran Iran sebagai kesempatan yang sangat bagus untuk perkembangan potensi Qurani para tunanetra.

Muhammad Irfan Effendi, hafiz cacat netra 28 tahun asal Indonesia, yang berpartisipasi dalam musabaqoh internasional al-Quran tunanetra dunia Islam kedua, yang diselenggarakan di musholla Imam Khomeini (ra) dan ia berkompetisi dengan para kompetitor tunanetra lainnya, dalam jurusan qiraat.

Qori tunanetra ini saat wawancara dengan IQNA dengan menjelaskan bahwa keakraban dan keharmonisan dengan al-Quran akan menyebabkan kemajuan, perkembangan, dan peningkatan manusia dalam kehidupan, mengatakan al-Quran adalah sebuah cahaya yang memberi petunjuk manusia menuju kebahagiaan dan keselamatan. Apabila sebuah masyarakat berpegang pada al-Quran, masyarakat tersebut akan meraih kesuksesan-kesuksesan besar.

"Jika seluruh kaum muslim dunia menjadikan ajaran-ajaran al-Quran sebagai asas dan pedoman kehidupannya, banyak sekali problem dan masalah akan terselesaikan. Sekarang ini banyak krisis-krisis masyarkat terjadi dikarenakan jauh dari al-Quran. Al-Quran adalah sebuah kitab untuk dibaca dan perintah-perintahnya diamalkan dalam kehidupan. Oh seaindainya kaum muslim saat membaca al-Quran juga memikirkan ayat-ayatnya,” tegas qori Indonesia.

Muhammad Irfan Effendi terkait mekanisme pembelajaran al-Quran mengatakan, tiga tahun lalu saya mulai menimba al-Quran dan sekarang ini juga dengan penuh kecintaan dan antusias saya berupaya untuk memperkuatnya. Saya berupaya untuk menjadi yang terbaik dalam jurusan qiraat. Metode pembelajaran saya disamping menggunakan alfabet Braille, juga menggunakan metode mendengarkan para qori tersohor dunia.

Qori cacat netra ini menjelaskan bahwa dirinya telah berupaya untuk menghafal seluruh al-Quran. "Saya selalu berkata kepada diri saya, semoga saya mampu mempelajari al-Quran dengan suara profesional sejak dari tahun-tahun sebelumnya dan saya lebih akrab dengannya. Karena al-Quran adalah sebuah dunia yang penuh dengan spiritual yang dibentangkan di hadapan manusia. Kitab samawi ini mengajarkan kita bagaimana harus berupaya untuk meraih ilmu dan makrifah. Semoga pada tahun-tahun mendatang saya dapat meraih kemampuan tersebut, dimana saya berpartisipasi sebagai seorang hafiz al-Quran dalam musabaqoh,” imbuhnya.

Ia mengisyaratkan salah satu kunci kesuksesan adalah mengatasi problem yang muncul dari cacat fisik. "Manusia dalam kehidupannya dapat mencari ide-ide baru untuk kemajuan. Cacat fisik tidak semestinya dijadikan sebagai sebuah keterbatasan; karena jika demikian maka tidak akan dapat menyiapkan ranah perkembangan dan kemajuan. Sebagian orang sebelum mempelajari al-Quran berkata kepada saya bahwa hal ini amatlah sukar bagi anda, namun saya tidak menggubris ucapan meraka dan sekarang saya sangat gembira, karena telah meraih hasil yang bagus,” tegasnya.

Ia terkait mekanisme pembelajaran al-Quran di sejumlah sekolah Indonesia mengatakan, para pelajar di sekolah-sekolah Indonesia, dari SD sampai jenjang mahasiswa mempelajari al-Quran sebagai sebuah buku pelajaran. Namun menurut saya saat ini juga di Indonesia terdapat tempat kemajuan dan aktivitas dalam kancah al-Quran.

Menurut Muhammad Irfan Effendi, sesungguhnya musabaqoh al-Quran Iran adalah pengalaman pertamanya dalam tingkat internasional. Ia mengatakan, sejujurnya penyelenggaraan musabaqoh al-Quran khusus cacat netra itupun dalam tingkat ini adalah hal yang sangat patut diapresiasi. Dalam musabaqoh ini kita menyaksikan kompetisi-kompetisi bagus antar para kompetitor, dimana hal ini merupakan hal yang sangat penting. Saya ucapkan banyak terimakasih kepada Republik Islam Iran yang telah memberi kesempatan tak terhingga kepada kami. Upaya negara ini dalam mendukung para cacat netra dunia Islam patut untuk diapresiasi.

Ia di penghujung wawancara juga dengan mengisyaratkan urgensi penyelenggaraan musabaqoh al-Quran dalam mengokohkan persatuan dan empati dunia Islam menegaskan, Allah swt dalam surah Ali Imran ayat 103 berfirman, "Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah dan janganlah kamu sekalian berpecah belah”, ayat ini menunjukkan bahwa Allah swt dalam al-Quran menegaskan masalah persatuan. Dengan demikian sudah semestinya semua negara-negara Islam berupaya untuk bersatu dan berempati antar kaum muslimin.

(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: